Profil Francesco Acerbi, Bek Uzur Pelengkap Inter Milan yang Ditolak Fans Nerazzurri
INDOSPORT.COM – Melihat profil serta statisik permainan Francesco Acerbi, sang bek uzur Liga Italia pelengkap skuat Inter Milan demi asa merebut scudetto Serie A musim ini yang malah banyak ditolak fans sendiri.
Jelang berakhirnya bursa transfer musim panas Liga Italia 22/23, Inter Milan akhirnya sukses menambah kekuatan di lini pertahanan mereka dengan memboyong Francesco Acerbi dari Lazio.
Melansir dari laman klub, disebutkan bahwa Francesco Acerbi secara resmi didatangkan Inter Milan dari Lazio dengan status pinjaman dan opsi pembelian permanen.
Beberapa waktu lalu, pelatih Inter Milan yakni Simone Inzaghi, memang sempat meminta manajemen untuk datangkan bek baru dan nama Acerbi jadi salah satu target utamanya musim ini.
Sudah berulang kali Inzaghi mengatakan bahwa dia membutuhkan bek tengah baru untuk musim panas ini sepeninggal Ivan Perisic.
Transfer Acerbi sebenarnya hampir batal karena pihak klub sempat tidak memberikan lampu hijau. Kabarnya, presiden Inter, Steven Zhang juga tidak ingin menambah beban gaji klub.
Kendati begitu, Simone Inzaghi akhirnya terus mendesak manajemen klub bahwa ia membutuhkan bek baru. Alhasil, Inter pun berhasil mendaratkan pemain berusia 34 tahun tersebut.
Berseragam Inter Milan, pemain berusia 34 tahun tersebut dilaporkan akan mendapatkan gaji 1,5 juta euro atau setara Rp 24 miliar per musim.
Sayangnya, kedatangan Francesco Acerbi yang sangat diidamkan pelatih ini malah mendapat penolakan dari sejumlah fans Inter Milan.
Selain faktor umur, rumor bahwa sang pemain adalah penggemar AC Milan yang merupakan rival Inter Milan, jadi alasan kuat mengapa para Interisti kurang terlalu suka dengan kehadiran Acerbi.
Ditengah intrik yang mengiringi kedatangan Francesco Acerbi, berikut INDOSPORT coba merangkum profil serta statistik sang pemain yang jadi penggawa anyar Inter Milan musim ini:
1. Profil Francesco Acerbi
Lahir di Vizzolo Predabissi, karier professional pertama Francesco Acerbi dimulai saat memperkuat tim Serie C, FC Pavia 1911 pada musim 05/06 silam.
Saat memasuki usia 21 tahun, penampilan Francesco Acerbi yang tangguh dalam bertahan membuatnya tak tergantikan di pilar utama FC Pavia 1911 Lega Pro 2.
Namanya pun mulai dilirik sejumlah tim Serie B dan salah satu klub yang langsung kepincut bakatnya saat itu adalah Reggina.
Bersama Gli Amaranto, Francesco Acerbi sukses buktikan kualitas dengan membawa timnya finish di peringkat empat Serie B.
Penampilan gemilang di Serie B membuat sejumlah klub top Liga Italia tertarik memboyong Acerbi. Chievo jadi tim Serie A pertama yang mendatangkannya musim 2011/12.
Kariernya di Chievo terbilang lumayan, di mana Acerbi sukses membawa Gialloblu finish di peringkat 10 klasemen Serie A dan tampil dalam 20 pertandingan dengan torehan satu gol di semua kompetisi.
Francesco Acerbi sempat membuat kejutan dengan hengkang ke AC Milan. Sayangnya, kiprah sang bek tak berjalan mulus di San Siro.
Hanya bertahan semusim di AC Milan, total Francesco Acerbi hanya bisa bermain dalam 10 laga tanpa mencetak satu gol pun buat Rossoneri.
Dalam sebuah wawancaranya pada 2019 lalu, Acerbi mengungkapkan bahwa selama berada di Milan ia menderita depresi lantaran berduka atas kematian sang Ayah.
Kebiasaan meminum alkohol untuk meredakan rasa sakit emosionalnya, dianggap sebagai biang buruknya penampilan Acerbi hingga AC Milan harus melepasnya di akhir musim.
2. Gemilang di Lazio
Setelah alami pasang surut karier di AC Milan dan berlabuh ke tim papan tengah Sassuolo, akhirnya sinar Francesco Acerbi mulai kembali terlihat saat dirinya hengkang ke Lazio musim 18/19 lalu.
Dibawah arahan Simone Inzaghi, Francesco Acerbi yang sudah berusia 31 tahun berhasil disulap sebagai bek tangguh dalam formasi 3-5-2 dan membantu Lazio menjuarai Coppa Italia.
Selama empat musim di Lazio, Acerbi mampu catatkan 173 laga dengan torehan 10 gol. Statistik tersebut sukses membawa namanya kembali masuk dalam daftar pemain Timnas Italia tahun 2020.
Acerbi bahkan turut serta dalam keberhasilan Timnas Italia menjuarai Piala Eropa 2020 serta peringkat ketiga UEFA Nations League 2020/21.
Secara statistik, Francesco Acerbi dikenal sebagai bek tengah yang memiliki kemampuan tackling sangat baik serta kekuatan fisik sangat tangguh, terutama dalam mempertahankan bola dari pemain lawan.
Melansir dari laman fbref.com, disebtkan bahwa sepanjang musim lalu Francesco Acerbi mampu melakukan 27 kali tekel dengan 12 diantaranya berhasil membuat Lazio lepas dari tekanan.
Selain itu, Acerbi juga berhasil melakukan 48 kali blocking tembakan, 48 intersep serta 115 clearance. Jika dibandingkan dengan bek utama Inter Milan saat ini, Milan Skriniar, penampilan Acerbi terbilang sedikit lebih unggul.
Tercatat, Milan Skriniar sepanjang musim lalu hanya melakukan 38 kali intersep serta 97 kai clearance.
Lantas dengan statistik diatas, akankah kehadiran Francesco Acerbi yang meski ditentang fans Inter Milan bakal bisa membantu Nerazzurri amankan Scudetto Liga Italia musim ini? Menarik dinantikan.