Fakta Mencengangkan Jelang AC Milan vs Dinamo Zagreb di Liga Champions: San Siro Hadirkan Kutukan
INDOSPORT.COM – Berikut fakta-fakta mencengangkan yang hadir jelang duel Liga Champions 2022/23 grup E antara AC Milan vs Dinamo Zagreb.
AC Milan akan menjamu Dinamo Zagreb dalam lanjutan Liga Champions 2022/23 grup E di San Siro, Kamis (15/09/22) dini hari WIB.
Dalam laga ini, AC Milan bertekad mencari kemenangan perdananya di Liga Champions musim ini, setelah sempat ditahan imbang RB Salzburg di laga perdana.
Di laga perdana pekan lalu, AC Milan sempat tertinggal terlebih dulu dari RB Salzburg sebelum akhirnya mampu menyamakan kedudukan dan membawa pulang 1 poin
Hasil imbang itu pun membuat Rossoneri harus tertinggal dari Dinamo Zagreb yang secara mengejutkan mampu mengalahkan Chelsea di laga pertama.
Dinamo Zagreb secara mengejutkan mampu mengalahkan Chelsea dengan skor 1-0, sehingga berhak duduk di puncak klasemen sementara grup E.
Dengan hasil di pekan lalu, baik AC Milan dan Dinamo Zagreb punya misi masing-masing untuk bisa meraih kemenangan di Matchday ke-2 Liga Champions 2022/23.
AC Milan berhasrat mendapatkan kemenangan pertamanya, sedangkan Dinamo Zagreb berharap bisa terus melanjutkan tren positif agar bisa memuluskan langkah untuk lolos dari fase grup.
Jelang duel ini, terdapat sederet fakta mencengangkan yang bisa dikulik dan menambah keseruan dalam duel antara AC Milan vs Dinamo Zagreb.
Apa saja deretan fakta mencengangkan tersebut? Berikut rangkumannya.
1. Fakta Jelang AC Milan vs Dinamo Zagreb
1. Head to Head
Secara Head to Head, AC Milan unggul segalanya atas Dinamo Zagreb. Total kedua tim telah bertemu sebanyak 4 kali di kompetisi Eropa.
Dalam 4 pertemuan sebelumnya, AC Milan mampu menyapu bersih dengan kemenangan. Adapun kemenangan terakhir didapat Rossoneri pada musim 2000/01 lalu.
2. Rossoneri Superior atas Tim Kroasia
Sejarah benar-benar berpihak ke AC Milan jelang pertemuan dengan Dinamo Zagreb. Sebab, Rossoneri punya catatan apik melawan tim Kroasia.
Dalam sejarahnya, AC Milan sudah 6 kali bertemu dengan tim Kroasia. Satu-satunya kekalahan diderita kala melawan HNK Rijeka di Liga Europa pada 2017 silam, itu pun saat bermain tandang.
Saat bermain di kandang, AC Milan punya catatan apik melawan tim Kroasia, dengan menang sebanyak 3 kali. Akankah terulang di laga melawan Dinamo Zagreb nanti?
3. Kutukan San Siro bagi Rossoneri
Jelang pertemuannya dengan Dinamo Zagreb, AC Milan dibayangi rekor buruk saat bermain di kandangnya sendiri, atau San Siro.
Siapa sangka, AC Milan tak punya catatan apik saat memainkan laga kandang di San Siro, dengan catatan tak pernah menang dalam 6 laga terakhirnya di kandang.
Dalam 6 laga Liga Champions di San Siro, AC Milan hanya mampu meraih 3 hasil imbang dan 3 kekalahan. Modal tak baik jelang pertemuan melawan Dinamo Zagreb.
2. Fakta Lainnya
4. Dibayangi Catatan Buruk Musim Lalu
Jelang pertemuan dengan Dinamo Zagreb, AC Milan mau tak mau harus mencari kemenangan agar tak mengulangi catatan buruk di musim lalu.
Sejak format grup Liga Champions saat ini diberlakukan pada 2003/04, AC Milan hanya sekali saja tak memenangkan 2 laga awal babak grup, yakni pada musim lalu.
Andai AC Milan kalah dari Dinamo Zagreb di laga nanti, maka Rossoneri untuk kedua kalinya secara dua musim beruntun gagal menang di dua laga awal fase grup Liga Champions.
5. Wajib Waspadai Mislav Orsic
AC Milan memang dipenuhi banyak bintang di lini serang. Tapi, tetap saja Rossoneri harus mewaspadai sosok Mislav Orsic dari Dinamo Zagreb.
Mislav Orsic merupakan pencetak gol kemenangan Dinamo Zagreb atas Chelsea. Namun, kehebatannya bukan soal itu saja.
Mislav Orsic tercatat telah mencetak 5 gol dari 7 penampilan di Liga Champions. Catatan ini harusnya cukup membuat para pemain AC Milan melakukan penjagaan ketat terhadapnya.
6. Dinamo Zagreb Mencari Rekor
AC Milan juga harus mewaspadai permainan Dinamo Zagreb yang tengah berambisi mengejar rekor yang telah bertahan sejak 1998.
Rekor tersebut adalah kemenangan beruntun di Liga Champions. Jika menang atas AC Milan, Dinamo Zagreb akan mencatatkan dua kemenangan beruntun di pentas itu sejak terakhir kali mencetaknya pada 1998.