Siapa Mohammed Kudus, Sosok yang Hampir Gagalkan Kemenangan Liverpool di Liga Champions
INDOSPORT.COM - Mohammed Kudus tampil sebagai pencetak gol semata wayang Ajax di laga kontra Liverpool di Liga Champions, Rabu (14/09/22) dini hari WIB.
Ajax yang sebelumnya diunggulkan sebagai pemenang lantaran tren Liverpool yang sedang menurun belakangan ini, justru terhempas dengan skor 1-2 semalam di Anfield.
Usai dihajar Napoli secara memalukan 1-4 di matchday pertama, kali ini The Reds harus lebih mati-matian meraih poin agar tidak semakin terpuruk di klasemen Grup A.
Jurgen Klopp pun memainkan trio andalannya yakni Mohamed Salah, Diogo Jota, dan Luis Diaz sejak menit awal babak pertama.
Meski sempat kesulitan menembus pertahanan Ajax, tuan rumah akhirnya pecah telur juga lewat gol Mohamed Salah pada menit ke-17.
Mendapatkan umpan dari Diogo Jota, pemain Timnas Mesir tersebut berhasil melepaskan tembakan keras yang tak mampu dihalau oleh Remko Pasveer.
Skor 1-0 membuat The Reds unggul dan makin getol memperlebar jarak dengan Ajax. Hanya saja, satu gol dari Mohammed Kudus membuat asa tersebut melayang.
Beruntung bagi Liverpool, Joel Matip menjadi pahlawan kemenangan tim dengan golnya yang terjadi satu menit sebelum waktu normal berakhir.
Alhasil, Liverpool pun berhasil meraih poin perdananya di Liga Champions musim ini. Mereka hanya tinggal berharap Napoli akan terpeleset di laga keduanya melawan Rangers yang sejatinya dijadwalkan nanti malam namun ditunda.
Dengan begitu, persaingan sengit bakal terjadi di Grup A Liga Champions 2022-2023 lantaran seluruh kontestan mengantongi jumlah poin yang sama yakni 3.
1. Siapa Mohammed Kudus?
Di kubu Ajax, nama Mohammed Kudus nampak cukup mencolok usai mencatatkan diri sebagai satu-satunya pencetak gol untuk skuad De Godenzonen.
Jika Liverpool punya Mohamed Salah yang berasal dari Mesir, Ajax punya Mohammed Kudus yang berasal dari Ghana.
Seorang muslim dari etnis Hausa, gelandang yang satu ini lahir di Accra pada 2 Agustus 2000 dan kini usianya masih 22 tahun.
Sebelum berseragam Ajax, ia memulai karier profesionalnya bersama klub Denmark, FC Nordsjælland, pada 2018.
Ia mendarat di FC Nordsjælland dari Ghanaian Right to Dream Academy, yang ia pertama kali ia ikuti saat berusia 12 tahun.
Tidak sendirian, ia tiba pada Januari 2018 bersama dua rekan setim dari akademi tersebut, Ibrahim Sadiq dan Gideon Mensah.
Mohammed Kudus melakukan debut resmi untuk FC Nordsjælland tiga hari setelah ulang tahunnya yang ke-18, di sebuah pertandingan melawan Brøndby IF.
Pada 16 Juli 2020, ia kemudian menandatangani kontrak dengan Ajax seharga 9 juta euro, dengan kontrak berdurasi lima tahun.
Kemampuannya pun mendapat pengakuan dari Erik ten Hag saat masih menangani Ajax. Pelatih yang kini menukangi Manchester United tersebut menyebut sang pemain sebagai talenta yang potensial.
Meski begitu, Mohammed Kudus tidak muncul begitu saja sebagai calon bintang di Ajax. Pelan tapi pasti, ia memainkan peran yang terus meningkat di tim utama.
Musim 2022-2023 pun nampak cukup menjanjikan bagi sang pemain setelah ia mencatatkan enam gol dari sembilan pertandingan di semua kompetisi.
2. Pemain yang Selalu Ingat Akarnya
Meski Erik ten Hag telah pergi, gelandang Timnas Ghana itu memang berkembang pesat di tangan Alfred Schreuder.
Salah satu aksinya yang sempat menarik perhatian di Liga Champions musim ini adalah mencetak gol dan mencatatkan assist di pertandingan kontra Rangers pekan lalu.
Setelah itu, ia juga menampilkan skill luar biasa di Eredivisie Liga Belanda saat menceploskan bola ke gawang Heerenveen.
Ia membuat publik mengingat sosok Ronaldinho dan para pemain freestyle profesional yang aksinya dapat ditemui di jalanan sekitar, bukan di tengah-tengah pertandingan liga top Eropa.
Meski begitu, di sisi lain, aksinya yang membuat banyak orang terpana itu menjadi pemandangan segar tersendiri di Liga Belanda.
Cerita Masa Lalu
Mohammed Kudus dibesarkan di Nima, sebuah komunitas yang berlokasi di Accra. Ia sangat bangga dengan asal usulnya tersebut, yang ia tunjukkan saat pertama kali diresmikan oleh Ajax.
Ibu merupakan sosok yang memegang peran penting dalam kehidupan Mohammed Kudus sejak kecil. Untuk membesarkan sang anak, ia mencari nafkah dengan berjualan makanan yang bernama tuo zaafi di pasar.
Saking terinspirasinya dengan sang ibu, Mohammed Kudus sampai memasang tagar #meituo di Instagram-nya, yang artinya penjual tuo zaafi.
Dari kesaksian orang-orang di sekitarnya, Mohammed Kudus adalah pemain yang selalu ingat dengan akarnya. Ia bukan tipe kacang yang lupa kulit.
Selain memakai kaos bertuliskan bangga dengan Nima di Ajax, ia juga turut andil mengembangkan klub sepak bola daerahanya dengan melakukan donasi dan hal-hal baik lainnya.