Sempat Ricuh, Panpel Persik Kediri Beberkan Fakta di Balik Tertundanya Derby Jatim
INDOSPORT.COM - Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persik Kediri membeberkan fakta di balik tertundanya Derby Jatim saat melawan Arema FC, di pekan ke-10 Liga 1 2022-2023 pada Sabtu (17/9/22).
Ya, derby yang terakhir kali berlangsung 19 tahun itu sempat terhenti saat memasuki menit ke-24. Suporter di tribun selatan terlibat kericuhan kecil.
Imbasnya merembet ke tengah lapangan. Sigit Budiyanto selaku wasit pertandingan tak memilih resiko dengan menghentikan laga selama 2 menit.
Namun, kericuhan kecil di tengah kerumunan suporter Persik itu langsung mereda setelah pihak keamanan bertindak sigap.
Personel kepolisian maupun TNI yang bertugas langsung mengamankan sejumlah oknum suporter menuju tribun VIP agar situasi lebih kondusif.
"Jadi yang ditangkap itu adalah 5 sampai 6 (oknum) suporter Arema FC. Mereka kepergok di tribun," ucap Ketua Panpel Persik Kediri, Abriadi Muhara setelah laga.
Padahal, sebelumnya semua pihak yang mempersiapkan laga derby ini sudah berkomitmen untuk menjalankan kesepakatan.
Dua diantaranya, suporter Arema FC tidak boleh hadir di Stadion Brawijaya, dan satunya adalah tidak adanya kuota tiket bagi mereka.
"Untuk membeli tiket pertandingan pun, kami mewajibkan KTP Kediri. Tidak untuk KTP dari daerah lain," tegas Abriadi.
Kericuhan seperti itu juga terjadi beberapa saat jelang kick-off babak kedua.Bedanya, kericuhan itu tidak sampai menunda jalannya pertandingan.
1. Oknum Penyusup Diamankan
Seiring hal itu, Abriadi Muhara juga menjelaskan lebih luas perihal fenomena para penyusup yang terindikasi kuat merupakan suporter Arema FC.
Beruntung, pengerahan petugas keamanan yang maksimal membuat para oknum suporter penyusup itu langsung bisa diamankan ketika baru memasuki Kota Kediri.
"Ada beberapa diantaranya berhasil dihadang ketika mau masuk stadion. Sebagian besar lagi tertahan di perbatasan Kediri," ucap Abriadi.
"Dari laporan kepolisian. total ada 53 suporter Arema FC yang akan menuju ke Stadion Brawijaya. Tapi mereka langsung bisa diamankan di markas kepolisian," tambah dia.
Panpel Persik sendiri sudah memperkirakan potensi ini sebelumnya. Maka dari itu, panpel mengerahkan pengamanan secara maksimal hingga 1.900 personel khusus dalam Derby Jatim menjamu Arema FC.
Adapun, dalam laga tersebut Arema FC akhirnya keluar sebagai pemenang lewat gol semata wayang yang dilesatkan Irsyad Maulana.
Meski kalah, Macan Putih memang memberi perlawanan sengit pada Singo Edan. Sejumlah peluang pun tercipta.
Di antaranya dari Faris Aditama hingga Dany Saputra. Namun buruknya penyelesaian akhir menjadi permasalahan bagi Persik Kediri.
Macan Putih bahkan mampu mencetak gol di paruh kedua melalui Bayu Otto. Sayang, gol tersebut dianulir lantaran terjadi pelanggaran kepada Maringa yang membuat kiper Arema FC itu terjatuh.
Usai laga rampung, Divaldo Alves mengeluhkan kurang efektifnya Macan Putih dalam memanfaatkan sejumlah peluang tersebut.
2. Liga 1: Dikalahkan Arema FC, Persik Kediri Akui Kurang Efektif Soal Peluang
Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves membeberkan alasan timnya kalah atas Arema FC di pekan ke-10 Liga 1 2022-2023 pada Sabtu (17/08/22).
Divaldo Alves menyebut jika Macan Putih kurang efektif dalam memanfaatkan sejumlah peluang yang ada. Akibatnya, kata Divaldo Persik Kediri pun dihukum oleh gol Irsyad Maulana.
Persik Kediri sendiri kembali mendapati mimpi buruk dalam laga home menjamu Arema FC pada lanjutan pekan ke-10 Liga 1 di Stadion Brawijaya, Sabtu (17/9/22).
Macan Putih gagal mengamankan poin penuh lagi melalui kekalahan tipis dengan skor 0-1. Gol Irsyad Maulana pada menit 80 menjadi penyebabnya.
Divaldo Alves membeberkan alasan timnya kalah atas Arema FC dalam laga bertajuk Derby Jawa Timur itu.
Baca selengkapnya: Liga 1: Dikalahkan Arema FC, Persik Kediri Akui Kurang Efektif Soal Peluang