Kisah Gelandang Bali United Brwa Nouri, Jadi Target Transfer Graham Potter: Dia Terbang dari Inggris
INDOSPORT.COM - Gelandang klub Liga 1 Bali United, Brwa Hekmat Nouri blak-blakan menceritakan momen langka saat dirinya pernah menjadi target belanja Graham Potter.
Pemain berusia 35 tahun tersebut pun membocorkan momen bersejarah ketika bertemu empat mata dan dirayu Graham Potter.
Menurut Brwa Nouri, kejadian tersebut terjadi saat ia masih berada di Liga Swedia. Nouri dan Graham Potter memang punya kedekatan khusus. Itu karena Nouri merasakan lima tahun menjadi anak buah Graham Potter di klub Swedia, Ostersunds FK.
Bersatunya dua sosok hebat ini pernah menghadirkan periode termanis dalam sejarah tim Ostersunds FK. Mereka pernah lolos ke Europa League 2017/2018 dengan menyingkirkan tim-tim hebat.
Jauh sebelum sejarah itu terjadi, keduanya bisa bersatu lewat obrolan di kedai kopi. Ternyata, seorang Graham Potter pernah rela terbang dari Inggris ke Swedia demi meyakinkan Nouri gabung dengan timnya.
Kala itu, Nouri sejatinya menjalani periode bagus di klub bernama Dalkurd. Di tim itu, terutama musim 2013, Nouri menjadi andalan lini tengah dengan turut mencetak tujuh gol.
Setelah musim 2013 selesai, Dalkurt masih menginginkan Nouri bertahan. Namun, sebuah tawaran menarik datang dari Ostersunds FK yang dilatih pria asal Inggris, Graham Potter.
"Saya sebenarnya tampil cukup baik di klub tersebut dan ada satu tim yang tertarik. Saya sempat bingung memilih, tetapi Ostersunds yang dilatih Graham adalah salah satu tim yang tertarik," kata Nouri dalam video di channel youtube Bali United TV.
Cara Graham Potter menunjukkan keseriusan pada Nouri memang luar biasa. Ia rela terbang dari Inggris ke Stockholm, Swedia, demi mengajaknya ngobrol di sebuah kedai kopi.
"Dia terbang dari Inggris ke Stockholm untuk menemui saya di kedai kopi. Kami berbicara selama kurang lebih 2-3 jam tentang apapun, bukan hanya soal sepak bola saja, tapi juga soal kehidupan," kenang Nouri.
1. Dirayu Graham Potter
Usaha besar yang ditunjukkan Graham Potter pada akhirnya meyakinkan Brwa Nouri untuk hengkang ke Ostersunds FK. Hanya dalam waktu singkat, Graham Potter bisa meyakinkan Nouri.
"Setelah ngobrol tiga jam, saya langsung ingin menandatangani kontrak untuk bermain dan dilatih olehnya karena kami berbagi nilai kehidupan yang sama. Kami punya pandangan yang sama dan kami ingin memainkan sepak bola dengan cara yang sama," jelas Nouri.
Pilihan Nouri kala itu terbukti tepat. Ia menjalani lima tahun terbaik dalam karir sepak bola sebagai profesional. Nouri pernah membawa Ostersunds FK ke Europa League 2017/2018. Sebagai tim kecil di Swedia, tentu menjadi sebuah kebanggaan ketika bisa berkompetisi di Europa League 2017/2018. Pada babak playoffs, Ostersunds FK menyingkirkan Galatasaray (Turki), Fola Esch (Luxembourg) serta PAOK (Yunani).
Keberhasilan menang lawan PAOK menjadi momen paling dikenang Nouri bersama Graham Potter. Setelah kekalahan 1-3 di Yunani, Nouri dan tim sudah pesimis akan menang atas PAOK.
"Atmosfer tim kondisinya tidak baik karena kami pikir PAOK lebih baik daripada kami. Padahal kami sudah mengalahkan Galatasaray dan klub dari Luxemburg," ungkap Nouri.
"Saat perjalanan pulang (dari Yunani), saya ingat Graham datang kepada saya. Saya sedang duduk di bangku belakang, dia datang dan berkata, 'percaya saya kita akan memenangkan pertandingan ini, kita akan lolos'," lanjut Nouri.
"Saya pikir itu adalah pertandingan terbaik saya selama bermain. Kami menang 2-0 atas tim besar dan atas hasil itu kami melaju ke fase grup (Europa League). Itulah satu dari banyak kenangan manis saya (bersama Graham)," jelas Nouri.
Nouri bersama Graham Potter pada akhirnya malah lolos dari grup F sebagai runner up grup J, di bawah Athletic Bilbao. Pada babak 32 besar, mereka dapat durian runtuh dengan bersua klub besar Inggris, Arsenal. Sayang Ostersunds FK kalah dengan agregat 2-4.
Sejak saat itu, Graham Potter dilirik klub-klub Inggris. Ia sempat melatih Swansea City, Brighton & Hove Albion, sebelum kemudian ditarik ke Chelsea. Nouri mengaku tak kaget dengan peningkatan prestasi Graham Potter.
"Saya sudah menyelamatinya. Bagi saya dia layak mendapatkannya. Itu cuma masalah waktu saja sebelum akhirnya dia mendapatkan posisi yang bagus. Saya berharap semoga dia beruntung," tutup Nouri.
2. Jeda Liga 1, Bali United Buka Peluang Gelar Uji Coba
Bali United berpotensi menjalani laga uji coba pada jeda Liga 1 2022/2023. Ada banyak tim Liga 3 maupun tim Porprov yang bisa dibidik sebagai lawan latih tanding Fadil Sausu dkk.
Bali United memberi jatah libur pada para pemain cukup panjang. Setelah menghadapi Persis Solo di Stadion Manahan pada Kamis (15/09/22) lalu, Bali United meniadakan latihan hingga Senin (19/09/22).
Jeda waktu itu dimanfaatkan para pemain untuk liburan bersama keluarga. Haudi Abdillah pilih berwisata ke Gunung Bromo, Jawa Timur.
Lalu, Brwa Nouri bersama istri dan anaknya pergi ke Lombok. Sementara Yabes Roni Malaifani menghabiskan waktu dengan pulang ke daerah asalnya, kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Program latihan baru dimulai lagi pada Selasa (20/09/22) sore. Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, sudah memiliki rencana dalam sepuluh hari kedepan.
Baca selengkapnya: Jeda Liga 1, Bali United Buka Peluang Gelar Uji Coba