Ikuti Jejak Arrigo Sacchi, Mourinho Tegaskan Liga Italia Mulai Kompetitif dan Banyak Bakat Terpendam
INDOSPORT.COM – Jose Mourinho mengikuti jejak pelatih legendaris Italia, Arrigo Sacchi, dengan menegaskan bahwa Liga Italia (Serie A) makin kompetitif.
Sebelumnya, Arrigo Sacchi telah lebih dulu mengatakan, jika pertandingan AC Milan vs Napoli dalam matchday ke-7 Liga Italia mirip dengan gaya permainan klub Liga Inggris.
Sementara, pelatih AS Roma, Jose Mourinho baru-baru ini juga mengungkapkan bahwa Liga Italia sudah mulai kompetitif, dan menggembirakan.
Selain itu, Mourinho juga menepis kabar yang menyebutkan bahwa para pemain sepak bola Italia tidak memiliki bakat. Pasalnya, menurut Mourinho ada banyak telenta yang sangat baik di Italia.
Sehingga, melansir dari Football Italia, atas hal tersebut seharusnya tim nasional Italia bisa mencapai level untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia.
“Bekerja di sini, saya merasa bahwa saya dapat menyangkal argumen bahwa sepak bola Italia tidak memiliki kumpulan bakat, karena itu tidak benar,
“Ada bakat di Italia, oleh karena itu Italia (seharusnya bisa) mencapai Piala Dunia,” ungkap The Special One dikutip dari Football Italia.
Namun, karena pada ajang Piala Dunia Qatar 2022, Italia tidak lolos, maka dirinya merasa sulit untuk menerima kenyataan itu.
“Jika Anda mencintai sepak bola, sulit untuk menerimanya (kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2022),” tambah pelatih AS Roma tersebut.
Kendati demikian, Jose Mourinho juga menegaskan bahwa tim nasional Italia pernah berada di puncak kariernya, kala menjadi acuan bagi seluruh tim nasional di dunia.
1. Gli Azzurri Jadi Acuan Seluruh Dunia
Jose Mourinho yang tumbuh di masa sekitar tahun 1970-an hingga 1980-an mengungkapkan bahwa, sepak bola Italia pada saat itu sangat luar biasa.
Pasalnya, menurut pelatih kelahiran Setubal pada 26 Juni 1963 tersebut, menganggap Gli Azzurri menjadi titik acuan dalam bermain sepak bola.
Di sisi lain, Jose Mourinho mengakui bahwa timnya mendapatkan kesempatan untuk bisa meraih Scudetto pada kompetisi musim ini.
Selain itu, dengan finisnya AS Roma di peringkat enam pada musim lalu. Maka, I Giallorossi mendapat kesempatan turut serta dalam Liga Europa. Serta Mourinho menargetkan sampai ke fase semifinal.
Bukan tanpa sebab, menurut The Special One untuk saat ini kompetisi di Liga Italia sudah mulai kompetitif dan menggemberikan.
“Serie A mengalami masa sulit setelah saya pergi, tetapi bukan karena saya pergi, kalau-kalau ada yang mengira saya mengatakan itu,” unkgap Mourinho dikutip dari Football Italia.
“Kualitas menurun dan liga tidak memiliki banyak daya tarik di luar negeri. Namun, ketika saya kembali dari Liga Inggris, kompetisi domestik menjadi semakin kompetitif, dan menggemberikan.”
Bahkan, untuk saat ini di Liga Italia sudah banyak pelatih dengan ide-ide yang menarik, yang juga memainkan sepak bola menyerang, sekaligus ambisius.
“Ada pelatih dengan ide menarik, yang memainkan sepak bola menyerang dan ambisius,” pungkas pelatih AS Roma, Jose Mourinho.
2. Arrigo Sacchi Meangkan Penghargaan dari UEFA
Seiring dengan berlangsung drawing Liga Champions 2022/23 beberapa bulan lalu, UEFA memberikan penghargaan terhadap mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi.
Hal tersebut dilakukan oleh Aleksander Ceferin, selaku Presiden UEFA, untuk memberikan penghormatan atas karier luar biasa Arrigo Sacchi sebagai pelatih.
Arrigo Sacchi mulai dikenal publik sebagai pelatih AC Milan pada tahun 1987, dirinya merupakan orang yang merevolusi sepak bola dan mengubah Rossonerri menjadi salah satu klub paling dominan.
Baca selengkapnya: Drawing Liga Champions: Baru Saja Sindir Striker Milan, Arrigo Sacchi Menangkan Penghargaan