Tak Pasang Target Muluk-muluk di Piala Dunia U-20, Menpora Pilih Realistis: Harus Sadar Diri
INDOSPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menyatakan tidak ada target juara bagi Timnas Indonesia U-20 di Piala Dunia U-20 2023.
Zainudin Amali memilih realistis dan hanya menginginkan penampilan terbaik dari tim asuhan Shin Tae-yong.
Menpora menganggap jika ia tidak ingin membebani para pemain dengan ekspektasi tinggi yang mungkin mustahil terwujud.
Sebab, lawan yang dihadapi di ajang tahun depan berasal dari negara-negara yang sepak bolanya maju seperti Eropa, Amerika Latin maupun Asia.
Meski punya keuntungan sebagai tuan rumah, Timnas Indonesia U-20 tidak bisa hanya mengandalkan hal itu. Negara pesaing pasti punya kualitas pemain yang sudah teruji.
"Kita harus juga sadar diri terkait target bisa juara. Karena kita akan menghadapi tim-tim dari Eropa, Amerika Latin dan Asia yang sudah matang dan maju," kata Menpora ke awak media.
Untuk itu, Zainudin Amali hanya meminta pemain dan pelatih berusaha bawa Timnas Indonesia U-20 lolos dari babak penyisihan grup. Mereka harus bermain maksimal dan tunjukan kemampuan terbaik agar tidak jadi bulan-bulanan.
"Saya sudah meminta kepada pemain untuk terus berjuang maksimal dan terbaik. Kalau bisa lolos dari babak penyisihan," ujar Menpora.
"Mudah-mudahan anak-anak kita terus dipersiapkan dan dijaga kondisinya agar terus meningkat performanya. Dengan begitu mereka akan bisa tampil bagus di Piala Dunia nanti," tambahnya.
Lebih lanjut, Menpora memastikan persiapan Indonesia untuk tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 (20 Mei-11 Juni) tidak ada masalah dan semuanya berjalan dengan baik.
1. Menpora Pilih Realistis di Piala Dunia U-20 2023
Saat ini, baik dari PSSI, kementerian dan lembaga serta pemerintah provinsi, kabupaten hingga kota yang menempati sebagai tuan rumah terus berkoordinasi untuk mendukseskan ajang tersebut.
"Kita saat ini terus mempersiakan kepanitian, koordinasi dengan pemerintah provinsi, kabupaten kota. Kita ingin tidak hanya menjadi tuan ruamh sepak bola saja, tapi ingin menampilkan inilah Indonesia," tuturnya
"Kita ingin menunjukkan kepada negara peserta bahwa, Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik," tuntas Menpora.
Seperti diketahui, Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023. Ada enam kota yang jadi tuan rumah yakni Jakarta, Bandung, Palembang, Bali, Surabaya dan Solo.
Untuk stadion yang dipakai adalah Gelora Bung Karno, Si Jalak Harupat, Manahan Solo, Kapten I Wayan Dipta, Jakabaring dan Gelora Bung Tomo.
Menpora menyampaikan ada stadion yang perlu diperbaiki agar sesuai standar FIFA. Pasalnya, perwakilan FIFA telah lakukan inspeksi dan PUPR diminta untuk segera menyelesaikan hal tersebut.
Perwakilan FIFA, Roberto Grassi yang merupakan Direktur Kompetisi Usia Muda FIFA telah lakukan inspeksi pada Juni lalu. Dia mengecek kesiapan stadion, lapangan latihan dan hotel di enam kota di Indonesia.
Roberto memuji persiapan yang dilakukan Indonesia, meski ada beberapa hal yang harus ditingkatkan untuk memenuhi standar FIFA.
Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung menjadi stadion yang paling harus segera direnovasi. Lalu Gelora Bung Tomo (GBT) juga dapat perwakilan FIFA. Masalah lalu lintas menuju stadion, bau dari TPA Benowo (kini sudah teratasi setelah ditutup dengan geomembran dan dilakukan penyemprotan anti bau secara rutin) jadi hal lain yang perlu diperhatikan.
Tak hanya itu, FIFA juga meminta adanya pembangunan tangga lapangan, pemasangan permanen area kamera, penambahan area difabel, dan penambahan genset cadangan untuk Stadion GBT.
2. Hasani Abdulgani Kapok Urus Naturalisasi, Begini Nasib Calon Pemain Timnas U-20
EXCO PSSI Hasani Abdulgani mengaku kapok menjadi ujung tombak yang mengurus proses naturalisasi. Lantas, bagaimana nasib Timnas Indonesia U-20?
Sebagaimana diketahui, proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia di Eropa, Jordi Amat dan Sandy Walsh hampir rampung. Mereka akan mengangkat sumpah jadi WNI.
Sementara berkas pengajuan naturalisasi Shayne Pattynama sudah masuk review di DPR, dan akan segera menyusul koleganya untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Saat berbincang dengan komentator sepak bola Binder Singh, Hasani Abdulgani tegas menyampaikan bahwa saat ini belum ada lagi wacana untuk melakukan naturalisasi.
Naturalisasi baru akan dikaji dan dilakukan jika ada pengajuan dari pelatih kepala Tim Nasional Indonesia, yaitu Shin Tae-yong.
Baca selengkapnya: Hasani Abdulgani Kapok Urus Naturalisasi, Begini Nasib Calon Pemain Timnas U-20