Legenda Juventus 'Isyaratkan' Allegri Segera Lengser, Idam-idamkan Antonio Conte
INDOSPORT.COM â Legenda Juventus, Claudio Marchisio, âisyaratkan Massimiliano Allegri untuk segera lengser dan idam-idamkan Antonio Conte.
Isu mengenai pemecatan pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, sempat menjadi perbincangan hangat para pencinta sepak bola.
Hal itu tidak lepas dari rentetan hasil buruk yang diderita Si Nyonya Tua baik itu di Liga Italia maupun di Liga Champions musim baru ini.
Juventus kini bertengger di peringkat kedelapan klasemen sementara dengan mengantongi 10 poin yang sama dengan raihan Torino.
Ya, Dusan Vlahovic dkk tampak sebagai tim yang kurang menggigit lantaran hanya baru meraih satu kali kemenangan, tiga kali hasil imbang, dan sekali kekalahan.
Bahkan, catatan lima pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi jauh lebih buruk lagi sebab gagal meraih satu pun kemenangan.
Sebelum ditekuk Monza pekan lalu, Juventus sudah terlebih dahulu mencicipi dua kekalahan dan dua hasil imbang di Liga Italia.
Di Liga Champions pun sepak terjang Juventus juga bisa dibilang bobrok sebab Angel Di Maria cs menghuni peringkat ketiga di bawah Paris Saint-Germain dan Benfica yang mempunyai poin sempurna.
Legenda Juventus, Claudio Marchisio, 'isyaratkan' untuk melengserkan Massimiliano Allegri dan idam-idamkan sosok Antonio Conte lagi.
1. Kesatuan Tim Juga Diperlukan guna Dongkrak Performa Juve
Dilansir dari Football Italia, Legenda Juventus, Claudio Marchisio, percaya Bianconeri telah kehilangan DNA mereka dengan melihat kembali apa yang dibawa Antonio Conte ke tim untuk memulai siklus kemenangan mereka.
Juventus mengalami awal yang buruk lagi musim ini dengan hanya dua kemenangan dalam sembilan pertandingan di semua kompetisi.
Massimiliano Allegri dipandang sebagai penyebab utama krisis Bianconeri, tetapi ada lebih banyak alasan di balik hasil buruk mereka, termasuk kurangnya kepemimpinan di ruang ganti.
“Kami mencapai titik terendah kala kami bermain di Serie B dan setelah beberapa musim yang bagus di Serie A kami finis ketujuh untuk dua musim berturut-turut,” kata Marchisio selama acara Gazzetta Festival Dello Sport di Trento saat menjelaskan bagaimana siklus Juventus dimulai.
“Kami mulai dengan baik, tetapi kemudian kami pingsan pada bulan Januari dan kami mengalami semacam sakit perut karena tidak dapat mencapai apa yang kami inginkan.”
“Memang sulit dimengerti sebab kami berlatih dengan baik dan kami adalah tim satu kesatuan, tetapi tidak pernah berhasil. Kemudian, Conte datang dan menyentuh jiwa tim, terutama mereka yang sudah mengangkat trofi.”
"Dia seperti, 'Apakah ini dirimu yang sebenarnya? Ini Juventus, kami harus kembali mengamuk di lapangan. Kita harus kembali ke tempat kita seharusnya.’”
Juventus memang akhirnya memenangkan Scudetto bersama Conte. Mereka pun memenangkannya lagi kala ditangani Max Allegri, tetapi Si Nyonya Tua mengulang start buruk pada musim 2015/2016.
“Kami takut akan kembali ke masa lalu,” kata Marchisio. “Itu adalah awal yang buruk, kami tidak dalam posisi yang baik, tetapi derby [Turin] mengubah segalanya. Saya percaya ini meringkas periode Juventus sekarang.”
“Jika sebuah tim benar-benar bersatu, pelatih dan klub mungkin tidak banyak berarti. Jika grupnya solid, pemain dapat menemukan kunci untuk mengakhiri krisis.”
“Bahkan tanpa pertunjukan yang luar biasa. Ini adalah bagian dari DNA Juventus, akhiri kesulitan dengan grup yang bersatu.”
Leonardo Bonucci adalah kapten Bianconeri musim ini, tetapi Nyonya Tua tampaknya kurang memiliki kepribadian yang lebih kuat di ruang ganti menyusul hengkangnya Gigi Buffon dan Giorgio Chiellini selama dua tahun terakhir.
2. Formasi Mengerikan Juve bersama Gasperini, Auto Hujan Gol!
Melihat potensi formasi yang bakal digunakan klub Liga Italia (Serie A), Juventus, andai resmi dilatih Gian Piero Gasperini. Gawang tim lawan auto banjir gol!
Beberapa pekan belakangan, nama Massimiliano Allegri menjadi pembicaraan mengingat prestasi Juventus terus anjlok di Liga Italia.
Pasalnya, kembalinya Massimiliano Allegri ke Juventus beberapa musim lalu justru berbuah kegagalan dan membuat tim terus terpuruk.
Padahal, eks pelatih AC Milan ini adalah peletak kemapanan Juventus yang sempat meraih 11 trofi dalam lima tahun sang juru taktik di Turin.
Juventus belum memutuskan untuk memecat pelatih, tetapi media Italia mulai kasak-kusuk dengan memasukkan rumor pemecatan Allegri dan suksesor potensial.
Baca selengkapnya: Formasi Atraktif Juventus Andai Dilatih Gian Piero Gasperini, Gawang Lawan Siap Banjir Gol!