Kerusuhan di Stadion Patriot Candrabhaga Dibayar Mahal, PSIM Resmi Dijatuhi Sanksi PSSI
INDOSPORT.COM - Aksi kerusuhan antar suporter dalam laga lanjutan Liga 2 yang mempertemukan FC Bekasi City vs PSIM Yogyakarta harus dibayar mahal. Pasalnya, Laskar Mataram resmi dijatuhi sanksi oleh PSSI.
Sebelumnya, insiden keributan antarsuporter terjadi dalam laga lanjutan Liga 2 di Bekasi, Senin (19/9/22) lalu. Meski jarak dari Yogyakarta cukup jauh, namun ada ratusan suporter PSIM yang datang ke Bekasi.
Keributan terjadi setelah tuan rumah FC Bekasi City mencetak gol kedua dalam laga ini. Kabarnya, oknum suporter PSIM terpancing dengan nyanyian yang berasal dari tribun suporter FC Bekasi City.
Para oknum suporter PSIM yang berada di tribun selatan langsung berlarian melewati tribun timur menuju tribun utara. Mereka dengan sengaja mendatangi suporter FC Bekasi City.
Kericuhan pun terjadi dengan adanya aksi saling lempar. Keributan itu berlanjut ke area luar Stadion Patriot Candrabhaga. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata banyak fasilitas stadion yang mengalami kerusakan.
Komite Disiplin (Komdis) PSSI pun menggelar sidang atas kejadian tersebut. PSIM dianggap telah melanggar Kode Disiplin PSSI tahun 2008 karena suporter PSIM melakukan perusakan fasilitas stadion.
Dalam surat nomor 039/L2/SK/KD-PSSl/IX/2022, dijelaskan bahwa perusakan itu meliputi single seat tribun timur dan mematahkan besi pagar. Kemudian, suporter PSIM melakukan pelemparan botol, besi dan patahan kursi ke arah suporter FC Bekasi City.
Dari ulah itu turut disebutkan bahwa ada korban dengan luka serius atas tindakan yang dilakukan suporter PSIM. Setelah semua bukti terkumpul, Komdis PSSI pun menjatuhkan sanksi untuk PSIM.
"Merujuk kepada Pasal 20 Huruf (a) jo Pasal 70 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, Klub PSIM Yogyakarta dan Panitia Pelaksana Pertandingan PSIM Yogyakarta dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton (sebagai tuan rumah) sebanyak satu kali pertandingan dan berlaku sejak pertandingan terdekat,"
"Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat," bunyi keputusan Komdis yang ditandatangani langsung oleh Ketua Komdis PSSI, Irjen Pol (Purn) Drs. Erwin Tpl Tobing
1. Rugikan PSIM Yogyakarta
Aksi yang dilakukan oknum suporter membuat PSIM mengalami kerugian yang tak sedikit. Mereka kehilangan potensi pendapatan dari laga kandang melawan Persela Lamongan di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (27/9/22).
Pada laga kandang terakhir saja, ada 11.785 penonton yang memadati Stadion Sultan Agung. Bila seluruh tiket yang terjual dihitung dengan harga termurah yakni Rp35 ribu, maka pendapatan laga kandang itu mencapai Rp412.475.000.
Jumlah pendapatan kotor dari laga melawan Persekat jelas melebihi itu karena suporter yang memadati tribun barat dan timur juga banyak. Tiket tribun timur dijual Rp45 ribu serta tribun barat Rp100 ribu.
Selain kehilangan potensi pendapatan laga kandang, PSIM juga bakal kehilangan dukungan suporter secara langsung. Dukungan itu sangat dibutuhkan Cristian Gonzales dkk. untuk mengalahkan Persela Lamongan.
Terkait sanksi ini, Chief Executive Officer (CEO) PSIM, Bima Sinung Widagdo, turut menyayangkan adanya sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI.
"Amat disayangkan bahwa PSIM mendapatkan sanksi Komdis satu pertandingan home tanpa penonton, karena bagaimanapun juga kehadiran dan dukungan secara langsung suporter sebagai pemain ke dua belas di stadion sangat berarti bagi kami," ucap Bima Sinung, Minggu (25/9/22).
Bima Sinung memastikan PSIM tak akan mengajukan banding atas sanksi ini. PSIM menerima sanksi dari Komdis PSSI dan berharap suporter PSIM mendapatkan pembelajaran berharga.
"Walaupun terasa amat memberatkan, putusan ini harus kami terima dan tentunya hal ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," tutur pria yang juga mantan CEO Sulut United ini.
Keributan yang melibatkan suporter PSIM di Liga 2 2022/2023 sejatinya bukan yang pertama. Saat laga pembuka di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung, 28 Agustus 2022, suporter PSIM juga sempat berselisih dengan suporter Persikab.
Namun, masalah kala itu tak sampai membesar karena hanya kesalahpahaman semata. Suporter Persikab mengira para suporter PSIM akan mendatangi tribun mereka. Padahal, suporter PSIM hendak menuju bus yang membawa tim PSIM meninggalkan stadion. Tentu saja sanksi ini harus menjadi perhatian suporter PSIM dalam sisa kompetisi Liga 2 2022/2023. Musim ini, PSIM memasang target promosi ke Liga 1 2023/2024.
2. Liga 2: PSIM Yogyakarta Tak Gentar Nama Besar Persela Lamongan
Tiga poin pertama membuat PSIM Yogyakarta semakin percaya diri menatap sisa partai fase grup Liga 2 2022-2023. Laskar Mataram tak gentar ketika lawan berikutnya adalah Persela Lamongan.
Persela Lamongan sebenarnya menjadi salah satu tim unggulan di grup tengah. Status itu disandang Persela karena status mereka sebagai tim yang baru terdegradasi dari Liga 1.
Persela juga termasuk tim yang melakukan persiapan lebih awal. Kehadiran pelatih Fakhri Husaini bersama beberapa pemain ternama, seperti Zulham Zamrun, membuat nama Persela dijagokan lagi.
Hanya memang, ketika kompetisi berjalan, Persela belum maksimal pada lima partai awal. Persela baru mengoleksi lima poin hasil sekali menang, dua kali imbang serta dua kali menelan kekalahan.
Situasi yang dihadapi Persela sejatinya tak berbeda jauh dengan PSIM Yogyakarta. Semifinal Liga 2 2021 tersebut juga terseok-seok pada empat partai awal, sebelum kemudian meraih kemenangan perdana pada partai kelima.
Baca selengkapnya: Liga 2: PSIM Yogyakarta Tak Gentar Nama Besar Persela Lamongan