Bernasib 11-12 dengan Timnas Indonesia di Ranking FIFA, Pelatih Malaysia Tak Terima
INDOSPORT.COM – Pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan-gon, mengaku jika dirinya tidak terima atas raihan timnya di ranking FIFA saat ini.
Seperti yang diketahui, Timnas Malaysia dan Timnas Indonesia mengalami nasib serupa dengan berada di ranking yang tidak terlalu baik meski memiliki skuad yang mumpuni.
Pernyataan ini muncul seusai Timnas Malaysia keluar sebagai runner-up King’s Cup di Thailand setelah dikalahkan oleh Tajikistan melalui babak adu penalti.
Beberapa pemain andalan seperti Dion Cools, Nazmi Faiz, dan Safawi Rasid yang menjadi eksekutor pun tidak mampu menuntaskan tanggung jawab mereka dengan baik.
Pada kompetisi tersebut, Timnas Malaysia juga tampil luar biasa setelah berhasil mengalahkan tim tuan rumah Thailand dengan skor 5-3 melalui babak adu penalti.
Baik Tajikistan dan Thailand masing-masing saat ini berada di peringkat 109 dan 111 dunia.
Dengan kemampuan Timnas Malaysia yang mampu mengimbangi tim-tim tangguh tersebut, Kim Pan-gon pun merasa bahwa timnya memiliki kemampuan yang luar biasa.
Bukan hanya itu, Kim Pan-Gon pun juga berpendapat bahwa peringkat FIFA tidak mencerminkan kualitas timnya saat ini.
“Itulah mengapa saya tidak percaya bahwa peringkat adalah cerminan tim. Ketika saya mengambil alih Malaysia, kami berada di posisi ke 154,” kata pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan-gon, dikutip dari The Star.
“Saya beri tahu semua orang bahwa peringkat tidak berarti (menandakan) bahwa kami buruk. Kami memiliki apa yang diperlukan untuk menghadapi tim berperingkat lebih tinggi,” lanjutnya.
1. Bawa Modal Besar Menuju Piala AFF 2022
Meski harus gagal merengkuh gelar juara saat menghadapi Tajikistan di partai final King’s Cup di Thailand, setidaknya Timnas Malaysia sudah menunjukkan performa terbaiknya pada kompetisi tersebut.
Diawali dengan mengalahkan Timnas Thailand pada babak adu penalti, Timnas Malaysia pun secara mengejutkan sempat menahan imbang Tajikistan dalam 90 menit penuh sebelum kalah di babak penalti.
Alami kekalahan dalam kompetisi tersebut, Kim Pan-Gon pun menuturkan jika Timnas Malaysia sudah mampu menampilkan permainan terbaik.
Kim Pan-Gon pun yakin jika timnya dalam beberapa waktu ke depan akan mampu meraih ranking FIFA 110 besar dunia.
Bukan hanya itu, pelatih asal Korea Selatan tersebut juga menganggap bahwa laga ini akan menjadi modal untuk melihat kesiapan tim guna menyambut Piala AFF di bulan Desember nanti.
“Mungkin dalam dua tahun ke depan, kita bisa berada di 110 besar juga. Kami memiliki apa yang diperlukan untuk melakukannya,” kata Kim Pan-gon.
“Kami melakukan yang terbaik. Kami akan menantikan untuk menilai tim ini dan mempersiapkan diri untuk Piala AFF pada bulan Desember,” pungkasnya.
Senada dengan apa yang dirasakan oleh Timnas Malaysia, Timnas Indonesia pun juga tengah menunjukkan performa terbaiknya pada jeda internasional kali ini.
Bukan tanpa alasan, pada laga FIFA Matchday sebelumnya, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan tim peringkat 84 dunia, Curacao.
Jika berhasil mengalahkan Curacao di laga kedua yang diselenggarakan di Stadion Pakansari Bogor nanti, Timnas Indonesia berpeluang akan kembali mendulang poin di ranking FIFA.
2. Timnas Indonesia Harus Waspadai Curacao!
Timnas Indonesia wajib waspada. Menurut pengamatan Binder Singh, Timnas Curacao tak ragu untuk bermain kasar demi meraih kemenangan.
Timnas Indonesia akan kembali menjajal kesebelasan Curacao dalam agenda FIFA Match Day, Selasa (27/09/22) malam, kali ini bertempat di Stadion Pakansari, Cibinong.
Sebelumnya, skuad Garuda sukses memetik kemenangan di laga pertama menghadapi Curacao. Skuad racikan Shin Tae-yong itu menang dengan skor 3-2 atas tim tamu.
Namun, komentator dan pengamat sepak bola, Binder Singh mengingatkan bahwa kekalahan Curacao ini bisa menjadi titik balik mereka di laga kedua nantinya.
Salah satu kelebihan Curacao adalah tubuh mereka yang tinggi besar, jika dibandingkan dengan Witan Sulaeman dan kawan-kawan di Timnas Indonesia.
Baca selengkapnya: Timnas Indonesia Waspada! Curacao Tak Ragu Main Kasar demi Raih Kemenangan