3 Fakta Menarik Sepanjang Pertemuan Arema FC Kontra Persebaya Era Liga 1
INDOSPORT.COM - Duel Arema FC versus Persebaya Surabaya dalam Super Derby Jawa Timur segera memasuki edisi ke-7 sejak keduanya bertemu kembali di Liga 1 Indonesia.
Sebelumnya, kedua tim sempat terpisah selama beberapa musim gara-gara dualisme kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL), tepatnya edisi 2009-2010.
Selepas itu, keduanya berpisah jalur. Tim Singo Edan masih setia mentas di ISL, sedangkan Persebaya menyeberang ke IPL.
Kedua rival abadi itu kembali dipertemukan sejak 2018 setelah Persebaya Surabaya keluar sebagai juara Liga 2 pada musim 2017.
Semenjak itu, Arema FC dan Persebaya Surabaya sudah terlibat dalam enam kali pertemuan di era Liga 1. belum termasuk empat di ajang pramusim kompetisi.
Secara head to head, Arema FC sedikit lebih unggul dengan meraup 10 poin dari hasil tiga kali menang, sekali imbang, dan dua kali kalah.
Sedangkan Persebaya sebaliknya, mencatat tujuh poin hasil dari dua kali menang atas Arema FC, sekali imbang, dan tiga kali kalah.
Persaingan kedua tim juga bukan cuma bicara skor akhir saja, melainkan juga saling adu gengsi perihal pencapaian peringkat di klasemen akhir.
Musim lalu, Arema FC lebih unggul dengan finis di peringkat 4 besar lewat perolehan 65 poin. Persebaya Surabaya tepat berada di bawahnya dengan raihan 63 poin dari 34 laga.
Berikut INDOSPORT merangkum tiga fakta menarik sepanjang duel Arema FC vs Persebaya di era Liga 1 sejak 2018 hingga 2022.
1. 1. Banjir Kartu
Comeback Persebaya dalam Derby Jatim di Liga 1 ditunggu dengan antusias oleh Arema FC yang sangat merindukan tensi tinggi yang memicu adrenalin pemain.
Hal itu lantas berpengaruh pada pertemuan pertama kedua tim ketika Persebaya bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, 6 Mei 2018.
Hasil akhir memang dimenangi Persebaya via gol tunggal Misbakus Solikin pada menit ke-83. Namun, laga itu diwarnai dengan banjir kartu dari saku wasit.
Dua kartu merah langsung dicabut wasit buat dua pemain, Hendro Siswanto (Arema FC) dan Oktafianus Fernando (Persebaya). Mereka terlibat sedikit friksi pada menit ke-96.
Secara total, ada tujuh kartu yang dikeluarkan wasit. Selain dua kartu merah, ada juga lima kartu kuning kepada Syaiful Indra Cahya, Arthur Cunha, dan Thiago Furtuoso (Arema FC), serta Nelson Alom dan David Da Silva (Persebaya).
2. Hujan Gol
Fakta lain adalah hujan gol di 2019. Dalam dua kali pertemuan di Liga 1, kedua tim memproduksi total sembilan gol. Arema FC membukukan lima dan empat sisanya dicatat Persebaya.
Pesta gol dilakukan Tim Singo Edan ketika mendapat kesempatan pertama menjadi tuan rumah. Arema FC melibas Persebaya dengan kemenangan empat gol tanpa balas.
Dendi Santoso memulai pesta gol Arema FC pada menit ke-29, dilanjutkan Arthur Cunha (72'), Sylvano Comvalius (87') dan Makan Konate (92') di Stadion Kanjuruhan Malang, 15 Agustus 2019.
Tim Bajul Ijo lantas melakukan revans ketika menjalani laga usiran di Stadion Batakan Balikpapan, dengan melumat Arema FC dengan skor 4-1, 12 Desember 2019.
Aryn Williams memulai parade gol kemenangan Persebaya di menit ke-2, dilanjutkan David da Silva (27' dan 93'), serta Diogo Campos (78'). Sedangkan Arema FC hanya membalas dengan gol Hamka Hamzah (92').
2. 3. Melibatkan 8 Pelatih
Fakta berikutnya, ada 8 pelatih yang turut terlibat dalam pertemuan kedua tim paling menyita perhatian publik sepak bola di Jawa Timur tersebut.
Angel Alfredo Vera menjalani musim dengan baik ketika mengantarkan Persebaya mengalahkan Arema FC 1-0 sewaktu ditangani Joko Susilo di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, 6 Mei 2018.
Uniknya, dua pelatih tersebut sudah lengser pada pertemuan di putaran kedua yang dimenangi Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, 6 Oktober 2018.
Posisi Angel Alfredo Vera di Persebaya sudah digantikan oleh Djajang Nurdjaman, sedangkan peran Joko Susilo beralih ke tangan Milan Petrovic di kubu Arema FC.
Di 2019, Derby Jatim melibatkan Milomir Seslija di Arema FC, Sementara Bejo Sugiyantoro berlaku sebagai caretaker, sebelum jabatan head coach dipegang Aji Santoso.
Semenjak itu, Aji Santoso tetap stabil posisinya sebagai pelatih Persebaya Surabaya. Hingga dia terlibat pertemuan dengan Eduardo Almeida yang memimpin Arema FC pada Liga 1 2021-2022.