Bangkit Mendadak Usai Nyaris Gulung Tikar, Presiden PSG Indikasikan Barcelona Lakukan Kecurangan
INDOSPORT.COM - Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, mencurigai Barcelona telah menggunakan cara yang tak bersih demi mendapatkan pemasukan.
Ia pun meminta pada UEFA untuk menggelar penyelidikan pada Los Cules untuk membuktikan apakah memang ada praktek kecurangan atau tidak di sana.
Barcelona sempat mengalami krisis keuangan parah dalam dua musim terakhir. Manajemen transfer dan gaji yang buruk membuat mereka nyaris bangkrut.
Puncaknya adalah saat klub tidak lagi mampu memperbaharui kontrak Lionel Messi dan terpaksa membiarkannya pergi secara cuma-cuma ke PSG.
Namun pada bursa transfer musim panas 2022 lalu Barcelona berani jor-joran lagi seolah krisis mereka tidak pernah ada.
Manajer Xavi Hernandez ketiban durian runtuh usia skuatnya kedatangan tiga bintang mahal untuk mengarungi musim penuh perdananya sebagai juru taktik di Camp Nou.
Mereka adalah Raphinha dari Leeds United (58 juta Euro), Jules Kounde dari Sevilla seharga (50 juta Euro), dan Robert Lewandowski dari Bayer Munchen (45 juta Euro).
Barcelona sempat terancam tak bisa mendaftarkan para pemain baru mereka untuk mengarungi musim karena neraca keuangan belum seimbang.
Akhirnya berbagai cara dieksekusi demi mendapatkan pemasukan tambahan. Mereka menjual sejumlah aset digital mereka.
1. Tak Pantas Mengkritik?
Di antaranya menjual dari seperempat hak siar televisi hingga melepas 24,5 persen saham Barca Studios dengan nilai mencapai 600 juta euro.
Pengorbanan ini membuat Barcelona bisa mendaftarkan semua pemain anyar mereka namun rupanya tidak semua pihak percaya pada cerita ini.
Nasser Al-Khelaifi, mencurigai penjualan aset Barcelona ini dilakukan dengan cara yang ilegal.
Barcelona ia duga memanipulasi nilai dari kesepakatan tersebut agar tampak terlihat lebih besar dan akhirnya diangga[ sudah pulih dari krisis.
Al-Khelaifi yakin UEFA akan melakukan pengecekan terkait Barcelona ini dan pria yang merupakan mantan petenis profesional Qatar itu percaya Barcelona telah menyalahi aturan.
"Apakah adil? Tidak, itu tidak adil. Apakah itu legal? Saya tidak percaya," ujar Al-Khelaifi soal sukses Barcelona membalikkan situasi dikutip dari Politico.
"Jika UEFA mengizinkan (cara Barcelona), maka klub akan melakukan hal yang sama. UEFA tentu saja memiliki aturan (keuangan) mereka sendiri. Pasti mereka akan menyelidiki semuanya," tambahnya lagi.
Mungkin banyak yang sepakat dengan Nasser Al-Khelaifi soal Barcelona namun tidak sedikit pula yang menilai ia sudah bersikap munafik.
Pasalnya sejak lama pun Paris Saint-Germain juga sudah dicurigai melakukan lobi-lobi ilegal agar aktivitas ekonomi mereka yang ekstrem tidak dijerat oleh hukum.
2. Pique Rupanya jadi Pengahalang Messi Pulang ke Barcelona
Raksasa Liga Spanyol (La Liga), Barcelona, kabarnya kembali mendapat ganjalan dalam usaha mereka untuk mendapatkan lagi Lionel Messi.
La Pulga menolak untuk pulang ke Camp Nou usai kontraknya bersama Paris Saint-Germain (PSG) habis akhir musim ini terutama jika Gerard Pique masih bertahan.
Dilaporkan oleh Beteve dan Four Four Two, meski Pique dan Messi adalah teman dekat bahkan sejak masih berada di akademi La Masia, tetapi hubungan mereka kini sudah tidak harmonis lagi.
Konflik dua sahabat karib itu dimulai dari bursa transfer musim panas 2021 lalu di mana saat itu Barcelona tengah berada di puncak kesulitan finansial mereka.
Los Cules sampai-sampai tidak punya biaya untuk memperpanjang kontrak Messi dan itu adalah hal yang belum pernah mereka bisa bayangkan sebelumnya.
Baca selengkapnya: Konflik dengan Sahabat Sendiri, Lionel Messi Pastikan Ogah Berkostum Barcelona Lagi