Liga 1: PSS Sleman Kembali Keok di Kandang Sendiri, Seto Singgung Rasa Traumatik
INDOSPORT.COM - Pelatih klub Liga 1 PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, kecewa berat setelah timnya dikalahkan Persita Tangerang 1-2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (29/9/22). Bahkan, Seto sampai lupa sudah berapa kali kalah saat jadi tuan rumah. Ia juga menyinggung rasa traumatik.
Kim Kurniawan sempat memberi keyakinan bahwa PSS Sleman akan melanjutkan tren menang di kandang sendiri, setelah menghajar Persis Solo 2-0.
Kim mencetak gol lewat sundulan kepala pada menit ke-32. Namun ternyata, gol ini menjadi satu-satunya yang tercipta bagi tim Elang Jawa.
Persita kemudian mengembalikan keadaan berkat dua gol yang dicetak Wildan Ramdhani menit ke-37 dan Osas Saha menit ke-50. PSS pun harus rela kalah lagi di Maguwoharjo.
"Ini terjadi lagi sampai berapa kali kami kalah di kandang, sampai lupa saya," kata Seto Nurdiyantoro usai pertandingan.
"Traumatik itu masih ada, dari sisi pemain, beban tetap ada. Terlihat beberapa pemain tidak tampil maksimal, tapi apapun itu, ini tanggung jawab saya," lanjut Seto.
Seto menyebut kesalahan yang dilakukan timnya terus berulang. Kesalahan ini pula yang jadi penyebab saat kalah dari PSM Makassar, Persebaya Surabaya dan Persib Bandung.
"Selama pertandingan masih banyak kekurangan, defense sangat rapuh dan beberapa peluang terbuang sia-sia. Mohon maaf pada pendukung PSS karena kami tidak bisa memberikan kemenangan," tutur Seto.
Kekalahan ini juga menjadi bukti bahwa beban main di kandang bukan disebabkan dari situasi stadion yang selalu penuh. Saat melawan Persita Tangerang, suporter Slemania dan Brigata Curva Sud sudah tak datang, tapi tetap saja tampil kurang lepas.
"Beban jelas ada karena beberapa laga home tidak bisa memaksimalkan laga kandang, termasuk ketika tanpa suporter pun, beban untuk memenangkan pertandingan sangat besar," jelas Seto.
1. Petik Pelajaran Positif
Namun, ada sisi positif yang dilihat Seto, meski sama-sama kalah. Ia melihat para pemain memiliki semangat juang lebih besar ketimbang saat kalah di kandang sendiri dalam tiga momen sebelumnya.
"Ada sesuatu yang positif, kemauan dan semangat juang berbeda, artinya ada yang positif, tetap yang menjadi kendala, dengan beberapa salah passing, beberapa salah keputusan, itu salah satu (bentuk) beban," ungkap Seto.
Ditambahkan penyerang PSS, Hokky Caraka, laga ini sejatinya berjalan menarik. Kedua kesebelas menampilkan permainan yang sama-sama menyerang.
Namun, PSS tak bisa menjaga keunggulan hingga kecolongan dua gol Persita. Hokky pun menegaskan timnya bakal melakukan evaluasi dan menjadi lebih baik lagi kedepannya.
"Pertandingan yang sangat seru, karena saling jual beli serangan, tapi kita kecolongan, kita kebobolan mudah di menit-menit awal (babak kedua). Mohon maaf buat PSS Fans. Kita akan melakukan evaluasi," papar Hokky Caraka.
Putaran pertama masih menyisakan enam partai lagi sebelum jendela transfer pemain kembali dibuka. Seto sudah menunjukkan kode akan mengganti keberadaan bomber asal Brasil, Mychell Chagas.
Namun, Seto akan berupaya agar tim meraih hasil maksimal dalam enam partai sisa. PSS harus meraih poin lagi karena persaingan di klasemen sementara Liga 1 2022/2023 sangat ketat.
"Kami akan coba memperbaiki sampai di putaran pertama ini. Harapan kami ada perubahan-perubahan dan menjadikan sesuatu yang positif," harap Seto.
Saat ini, PSS Sleman masih ada di peringkat sepuluh dengan 12 poin. Posisi ini sangat rawan tergeser karena beda poin dengan tim lain hanya satu hingga tiga poin saja.
PSIS Semarang, Dewa United, Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC dan Rans Nusantara FC baru akan melakoni laga pekan kesebelas Liga 1 2022/2023 pada akhir pekan ini.
2. Gelandang Eks Liga Jerman Bicara Potensi PSS Sleman dan Gaya Tiki-taka
Gelandang PSS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan, masih optimis dengan potensi timnya pada sisa kompetisi Liga 1 2022/2023. Kim ingin tim Elang Jawa kembali memainkan umpan-umpan pendek atau tiki-taka.
PSS cukup lumayan bila patokannya adalah klasemen sementara. Skuat besutan Seto Nurdiyantoro menduduki peringkat sepuluh dengan 12 poin.
Poin itu diraih hasil dua kemenangan di kandang serta satu kemenangan dan tiga hasil seri di laga tandang. Dalam sepuluh laga itu, PSS mencetak sembilan gol dan kemasukan sepuluh gol.
Tapi posisi itu sangat rawan tergeser. Pasalnya, perbedaan poin klub peringkat sepuluh ke bawah sangat sedikit. Rans Nusantara FC yang ada di peringkat 16 alias zona degradasi hanya terpaut tiga poin saja dengan PSS.
Untuk itu, PSS perlu lebih maksimal dalam 24 partai sisa. Paling tidak PSS bisa mengulang prestasi Liga 1 2019 lalu saat menduduki peringkat delapan pada klasemen akhir.
Baca selengkapnya: Gelandang Eks Liga Jerman Bicara Potensi PSS Sleman dan Gaya Tiki-taka