Prihatin dengan Tragedi Kanjuruhan, Liga Spanyol Resmi Lakukan One Minute Silence
INDOSPORT.COM – Kompetisi Liga Spanyol akan memberlakukan satu menit mengheningkan cipta atau One Minute Silence untuk menghormati korban tragedi Kanjuruhan di Indonesia.
Operator Liga Spanyol dan Induk sepak bola Spanyol, RFEF dikabarkan akan meminta tim-tim yang berlaga untuk melakukan one minute silence atau semenit mengheningkan cipta.
Hal ini dilakukan untuk menghormati korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi usai laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Dalam rilis resmi di laman La Liga atau kompetisi liga Spanyol, kesepakatan untuk mengheningkan cipta sebelum pertandingan.
“Sebagai tanda hormat, akan dilakukan mengheningkan cipta selama satu menit untuk semua pertandingan yang masih dimainkan di matchday 7 La Liga Santander (kasta teratas Liga Spanyol) dan matchday 8 La Liga SmartBank (Kasta kedua),” tulis laman resmi Liga Spanyol.
“Hal ini dilakukan atas solidaritas dengan keluarga korban,” imbuh mereka.
Selain dari operator kompetisi Liga Spanyol, Real Madrid juga baru-baru ini memberikan ucapan duka untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia.
Ucapan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Real Madrid, Florentino Perez melalui akun youtube klub.
“Saya ingin memberikan pengormatan kepada para korban tragedi yang terjadi dalam beberapa jam belakangan di sebuah stadion di Indonesia, di mana lebih dari seratus orang sudah kehilangan nyawa mereka. Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam untuk semua keluarga mereka,” ujar Perez.
Dalam laga lanjutan Liga 1 2022-2023 yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut, Arema FC menderita kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya pada hari Sabtu (01/10/22).
1. Tragedi Kanjuruhan, Keributan Massal yang Libatkan Pendukung Arema FC
Selepas pertandingan tersebut, ada keributan massal yang terjadi dengan oknum pendukung Arema FC, yang kemudian menyebabkan korban jiwa.
Hal ini disebabkan tembakan gas air mata membuat suasana memburuk pada laga kandang ke-6 bagi Arema FC. Ribuan suporter kemudian menjadi korban dari aksi pihak keamanan itu.
Setelah kabar yang beredar simpang siur, pihak kepolisian akhirnya mengeluarkan data resmi yang dihimpun sejak Sabtu malam, hingga Minggu (2/10/22) pukul 04:30 WIB.
Pihak kepolisian Daerah Jawa Timur kemudian muncul dan memberikan keterangan pers di Polres Malang, Minggu (2/10/22).
Selain pihak kepolisian, turut pula sejumlah Forkopimda atau pemegang kebijakan di tingkat daerah, diantaranya Bupati Malang Sanusi beserta jajarannya.
"Berdasarkan data yang kami terima, korban jiwa yang meninggal dunia mencapai 127 orang," ujar Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers tersebut.
Munculnya korban jiwa hingga ratusan orang selepas laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya itu menjadi atensi tinggi dari publik sepak bola di Indonesia.
Seturut kemudian, Irjen Pol Nico Afinta juga memberikan indikasi yang menjadi penyebab jatuhnya korban meninggal dunia yang mencapai ratusan orang.
2. Kronologi Tragedi Kanjuruhan
Salah satu penyebabnya tak lain karena menghirup lontaran gas air mata dari petugas kepolisian yang berjaga di stadion, sementara akses mereka untuk keluar dari stadion begitu terbatas.
Kemungkinan lain meninggalnya para suporter itu juga disebabkangagal napas setelah terinjak-injak dengan suporter yang lain.
Hal ini sebagai dampak terbatasnya akses pintu keluar di tribun Stadion Kanjuruhan Malang, sementara jumlah massa suporter yang hadir dalam laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya berjumlah ribuan saat kerusuhan terjadi.
Baca Selengkapnya: Chaos Arema vs Persebaya Jadi Sorotan Internasional, PSSI Terancam Sanksi FIFA?