Pasca Tragedi di Kanjuruhan, Presiden Arema FC Langsung Lakukan Takziah ke Rumah Duka
INDOSPORT.COM – Kerusuhan yang memakan korban jiwa selepas laga Arema FC vs Persebaya membuat Presiden Singo Edan, Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 melakukan takziah.
Klub Liga 1 Indonesia, Arema FC kini harus menghadapi nasib tragis yang menimpa suporter mereka setelah melawan Persebaya.
Pada pertandingan yang berhasil dimenangkan oleh Persebaya tersebut, para suporter Arema yang kecewa timnya kalah lantas masuk ke dalam lapangan dan mendapat serangan dari aparat keamanan.
Kondisi tersebut dikabarkan membuat situasi di dalam Stadion Kanjuruhan ricuh. Tak ayal, korban jiwa pun dilaporkan juga turut berjatuhan.
Menurut laporan dari Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Nico Afinta, jumlah korban yang meninggal dunia telah mencapai 127 orang.
Melihat kondisi tersebut, pemilik Arema, Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 yang juga menjadi pihak yang bertanggung jawab mengayomi langsung mengadakan takziah ke rumah para korban kerusuhan.
Hal tersebut diketahui lewat story akun media sosial Instagram milik Juragan 99, @juragan_99, Minggu (02/10/22) malam WIB.
Dalam unggahannya tersebut Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 terlihat membagikan kegiataannya yang melakukan takziah.
“Takziah ke rumah duka sekaligus memberikan santunan. Semoga keluarga yg ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” tulis Juragan 99 dalam caption Instagram storynya.
1. Laga dengan Korban Terbanyak Nomor 3 Dunia
Kerusuhan yang terjadi selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tampaknya telah membuat ribuan pasang mata menyorot insiden tersebut.
Pasalnya, dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut ratusan nyawa manusia harus meregang nyawa.
Dengan total menelan 127 korban jiwa, kerusuhan laga Arema vs Persebaya tersebut tak ayal menjadi kerusuhan terparah nomor 3 di dunia.
Melansir dari cuitan Twitter Indonesia Extra Time, @idextratime, tragedi Arema vs Persebaya menjadi tragedi nomor 3 paling mematikan dalam sejarah sepak bola.
Kejadian terparah terjadi saat di Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru. Dalam pertandingan tersebut, dilaporkan 328 korban harus meregang nyawa.
Kemudian di bawahnya, ada insiden yang terjadi di Accra Sports Stadium Disaster di Ghana. Dalam laga tersebut, 126 orang dikabarkan meninggal dunia.
Dalam dua kejadian yang sudah terjadi tersebut, penyebabnya dilaporkan akibat tembakan gas air mata dan penonton yang berdesak-desakan keluar.
Dengan adanya kondisi ini, PT LIB yang selaku penyelenggara Liga 1 memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh pertandingan.
PT LIB memperjelas seluruh pertandingan selama sepekan ke depan akan ditiadakan buntut dari insiden Arema vs Persebaya.
2. PT LIB Hentikan Liga 1 Selama Sepekan
Buntut kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya resmi menghentikan Liga 1 Indonesia selama sepekan.
Laga pekan ke-11 Liga 1 lagi-lagi harus ternodai dengan kerusuhan yang terjadi pasca laga, usai Arema FC takluk dari rival abadinya, Persebaya Surabaya.
Melansir dari laman resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB), dalam kejadian tersebut dilaporkan juga terdapat sejumlah korban yang terluka bahkan meninggal dunia.
Terkait insiden berdarah tersebut, PT LIB selaku pihak penyelenggara Liga 1 akhirnya memberikan sikap tegas.
Dalam rilis persnya, PT LIB dengan lantang akhirnya menghentikan sementara seluruh pertandingan Liga 1 selama sepekan ke depan.
Baca Selengkapnya: Buntut Insiden di Kanjuruhan, PT LIB Hentikan Kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 Selama Sepekan