Tragedi Stadion Kanjuruhan, Mahfud MD Bentuk Tim Pencari Fakta
INDOSPORT.COM – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD membentuk tim pencari fakta Tragedi Stadion Kanjuruhan pada konferensi pers, Senin (03/20/22).
Dalam konferensi pers tersebut, Mahfud MD mengutarakan beberapa tugas pokok dari tim pencari fakta.
Pengumuman hasil rapat rakorsus, Mahfud MD didampingi oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Sekjen PSSI hingga KONI.
“Pemerintah sangat terpukul dengan peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menjatuhkan hingga 125 korban,” tutur Mahfud dalam sesi konferensi pers.
Dalam keterangannya Mahfud juga berharap agar korban jiwa dari tragedi Kanjuruhan ini tidak bertambah kedepannya.
“Kita menjadi negara dengan tragedi sepak bola terbesar ketiga dunia, setelah Peru dan Ghana,” sambungnya.
Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk mengadakan investigasi lebih lanjut terhadap peristiwa ini.
Dalam hasil rakorsus, Mahfud MD menindaklanjuti instruksi presiden pemerintah dengan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Tim bakal diisi pejabat kementrian terkait, organisasi profesi sepak bola, pengamat, akademisi, dan media massa yang akan diumumkan secepatnya.
Anggota tim akan diumumkan secepatnya paling lama 24 jam kedepan serta seluruh tugas akan diupayakan selesai dalam 2 hingga 3 minggu.
1. Hasil Pembahasan Rapat
Dalam konferensi pers pembahasan hasil rapat rakorsus, Mahfud MD mengutarakan beberapa tugas jangka pendek atas tindak lanjut dari instruksi presiden.
“Polri segera mengungkap pelaku yang terlibat tindak pidana, dan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaran keamanan,” tutur Mahfud.
Aparat yang turut mengawal pertandingan turut menjadi fokus. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa oknum yang melakukan tindakan yang tidak sepantasnya.
“Kepada Panglima TNI melakukan tindakan cepat sesuai dengan aturan. Banyak anggota TNI yang melakukan tindakan berlebih,”
“Untuk PSSI agar segera melakukan tindakan secara mendalam agar PSSI dapat terkendali baik,”
Mahfud MD menambahkan bahwa pemerintah akan menyusulkan santunan sosial yang akan dilakukan satu hingga dua hari.
“Kemenkes diharap memberikan pelayanan kesehatan dengan tidak mempersoalkan biaya. Semua akan diurus negara,”
“Lalu menpora secepatnya mengundang PSSI, pemilik klub, dan panpel untuk memastikan tegakmya peraturan,”
“Baik yang dibuat FIFA maupun diatur perundang-undangan negara,” pungkas Mahfud MD.
Tragedi berdarah ini menjadi sorotan karena banyaknya korban jiwa yang berjatuhan dan pemerintah dituntut melakukan penyelidikan secara mendalam.
2. Jadwal Pertandingan Terlalu Malam
Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berlangsung di Stadion Kanjuruhan dengan waktu kick-off pukul 20.00 WIB.
Jadwal kick off terlalu malam turut menjadi sorotan karena dianggap menjadi salah satu penyebab insiden Stadion Kanjuruhan.
Banyak pihak menyalahkan panitia penyelenggara dan PSSI atas waktu kick off yang larut malam.
Dampak dari tragedi di Stadion Kanjuruhan ini menimbulkan banyak korban meinggal dan terluka.
Menanggapi sorotan jam kick-off yang terlalu malam, Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan sudah ada kesepakatan antara panpel dan kepolisian.
Baca selengkapnya: Kick-Off Terlalu Malam Jadi 1 Penyebab Tragedi Kanjuruhan, Ini Jawaban PSSI