Liga Champions: Jelang Chelsea vs AC Milan, Pioli Dibuat Bingung oleh Strategi Potter
INDOSPORT.COM – Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, dibuat bingung oleh strategi Graham Potter, jelang pertandingan lanjutan Liga Champions (Champions League) melawan Chelsea.
Stefano Pioli dibingungkan oleh pelatih Chelsea, Graham Potter. karena menerapkan formasi berbeda yang diterapkan dalam dua laga terakhirnya.
Keadaan tersebut membuat Pioli meminta para pemain AC Milan untuk bisa menampilkan permainan terbaiknya di Stamford Bridge melawan Chelsea pada Kamis (06/10/22) pukul 02.00 WIB.
Melansir dari Sempremilan, Stefano Pioli menjelaskan bahwa dirinya kebingungan melihat Graham Potter memasang dua formasi berbeda di dua laga yang dilakoninya.
Menurut Pioli, pelatih baru The Blues tersebut mengubah gaya permainan yang awalnya menggunakan tiga bek, menjadi menggunakan empat pemain bertahan.
Hal yang dilakukan oleh Graham Potter dinilai aneh oleh Stefano Pioli, mengingat Potter belum genap setahun menangani Chelsea.
Oleh sebab itu, keadaan itu membuat Stefano Pioli harus melakukan lebih banyak pekerjaan dengan para pemainnya, agar mereka siap saat menghadapi The Blues pada dini hari nanti.
“Dalam dua pertandingan dengan Chelsea dia mengubah formasi, dari pertahanan tiga orang menjadi pertahanan empat orang. Ini agak aneh untuk pelatih baru, tapi dia memang seperti itu.”
“Kami mengenal Chelsea dengan baik, itu memungkinkan kami untuk bekerja lebih banyak pada diri kami sendiri, tetapi kami juga menyiapkan sesuatu untuk mereka,” ungkap Stefano Pioli.
Di sisi lain, Stefano Pioli juga membeberkan momentum baik yang sedang dialami oleh AC Milan di beberapa laga terakhir yang dijalani.
1. Pioli Pilih Bennacer sebagai Kapten Pengganti
Badai cedera memang menerjang skuad andalan AC Milan, termasuk Theo Hernandez yang memakai ban kapten terakhir. Alahsil, Stefano Pioli selaku pelatih I Rossoneri memilih kapten baru.
Sebagaimana diketahui, AC Milan sedang mengalami badai cedera yang menimpa pemain seperti Mike Maignan, Alessandro Florenzi, Divock Origi, Simon Kjaer, hingga Zlatan Ibrahimovic.
Sementara itu, Theo Hernandez yang mengemban ban kapten dari Davide Calabira, sekarang juga harus menepi karena adanya robekan pada otot aduktornya.
Theo memang sebelumnya menggantikan Davide Calabria, yang juga telah absen lama karena tengah menderita cedera hamstring.
Jadi, Stefano Pioli memutuskan untuk memilih Ismael Bennacer sebagai pemimpin rekan-rekannya di dalam lapangan, kala melawan Chelsea dini hari nanti.
Keputusan itu diambil oleh allenatore asal Italia tersebut karena Ismael Bennacer dianggap memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, dibanding pemain lain.
Ditambah lagi, gelandang yang menjadi tandem Sandro Tonali di lini tengah tersebut selalu memberikan 100 persen kemampuannya, bahkan saat latihan.
“Ada beberapa tipe pemimpin, Isma (panggilan Ismael Bennacer) adalah pemimpin (yang mengerti) teknis,” ujar Stefano Pioli dikutip dari Sempre Milan.
“Dia (Bennacer) adalah pemimpin karena contoh yang dia berikan: dia berlatih dan berpartisipasi 100 persen setiap hari. Dia pasti pemimpin tim ini,” pungkasnya.
2. Alasan Hakim Ziyech adalah Pemain yang Cocok untuk AC Milan
Berikut 3 alasan mengapa bintang Chelsea, Hakim Ziyech merupakan jawaban dari segala kegalauan AC Milan.
I Rossoneri julukan AC Milan dilaporkan kembali membidik Hakim Ziyech untuk diboyong dalam jendela transfer musim dingin Januari 2023 mendatang.
Menurut laporan gres dari Calciomercato, I Rossoneri membidik Ziyech untuk mengatasi krisis winger kanan yang diderita Tim Merah Hitam.
Baca selengkapnya: 3 Alasan Mengapa Hakim Ziyech Adalah Jawaban dari Segala Kegalauan AC Milan