Istri dan Kekasih Pemain Timnas Denmark Diharamkan Datang ke Piala Dunia 2022 Qatar, Kok Bisa?
INDOSPORT.COM – Istri dan kekasih pemain Timnas Denmark dilarang untuk datang ke gelaran Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar.
Hal ini diungkapkan secara resmi oleh Federasi Sepak Bola Denmark (DBU). Larangan ini disinyalir sebagai protes Timnas Denmark atas isu pelanggaran HAM di Qatar.
“Kami tidak ingin berkontribusi dalam menaikkan keuntungan negara Qatar,” ujar Jakob Hoyes selaku juru bicara DBU kepada surat kabar Ekstra Bladet.
“Oleh karena itu, kami membatasi aktivitas perjalanan sebanyak mungkin,” sambungnya.
Piala Dunia 2022 Qatar sendiri tengah menjadi sorotan terkati isu pelanggaran HAM yang terjadi jelang persiapan Piala Dunia.
Laporan menyebutkan, banyak pekerja tewas dan diperlakukan tidak layak guna menyiapkan infrastruktur Piala Dunia Qatar 2022.
Banyak negara yang mengecam Qatar terkait isu tersebut, salah satunya adalah Denmark. DBU sendiri membatasi perjalanan ke Qatar jelang Piala Dunia.
“Dalam Piala Dunia sebelumnya, istri dan kekasih pemain diperbolehkan untuk ikut dalam dalam perjalanan. Namun kami akan membatalkannya kali ini,” ucap Jakob Hoyes.
Sebetulnya, Qatar telah mengupayakan mengatasi masalah HAM yang terjadi. Salah satunya adalah mengubah undang-undang perburuhan di negaranya.
Media Guardian sendiri menganalisis, sebanyak 6.500 pekerja migran Asia Selatan tewas di Qatar sejak tahun 2010.
1. Bentuk Protes Timnas Denmark
Belum lama ini, Timnas Denmark mengumumkan model jersey terbarunya yang akan dikenakan dalam ajang Piala Dunia Qatar 2022.
Terdapat tiga model jersey yang akan dikenakan tim asuhan Kasper Hjulmand. Diantaranya, monokrom warna merah dan putih serta warna hitam untuk jersey ketiganya.
Hal yang menjadi sorotan adalah warna ketiga jersey Denmark itu. Produsen jersey Denmark menyebutkan warna ketiga itu memiliki makna.
Dijelaskan bahwa jersey ketiga ini dibuat sebagai tanda protes atas pelanggaran HAM atas pekerja migran jelang Piala Dunia Qatar.
Banyak pekerja yang tewas serta mendapatkan perlakuan tidak layak terkait dengan pembangunan jelang Piala Dunia.
Organisasi HAM, Human Rights Watch (HRW) melaporkan pada tahun 2021 terdapat pekerja yang mengalami praktik ilegal pemangkasan gaji.
Banyak pekerja yang tidak menerima gaji selama berbulan-bulan, padahal sudah bekerja dalam waktu yang cukup panjang.
Lebih dari 30.000 pekerja diperkejakan untuk membangun proyek Piala Dunia. namun terdapat isu kemanusiaan dalam pelaksanaannya.
Bahkan organisasi hak asasi manusia, Amnesty International mengecam proyek ini karena “menerapkan kerja paksa”.
Berkaitan dengan itu, banyak negara-negara yang berlaga di Piala Dunia mengecam dan melakukan pemboikotan terhadap Qatar.
2. Piala Dunia Terakhir bagi Beberapa Pemain Bintang
Piala Dunia 2022 sudah di ujung mata. Meski banyak yang tidak biasa seperti jadwal maupun agenda media yang menyertainya, namun pesta sepak bola terbesar empat tahunan ini tetap dinanti masyarakat luas.
Sayangnya di Qatar nanti kemungkinan besar akan banyak para legenda akbar bakal memainkan turnamen internasional terakhir mereka.
Sebagian masih bisa bermain di level tertinggi hingga saat ini namun sepertinya sulit untuk melawan waktu dan juga usia.
Saat Piala Dunia 2026 diselenggarakan di Canada, Meksiko, dan Amerika Serikat para legenda tersebut umur mereka akan melebihi 40 tahun dan bahkan mungkin telah pensiun.
Generasi ini begitu banyak diberkati dengan talenta-talenta luar biasa dengan karier panjang. Semoga saja mereka terhindar dari cedera sehingga bisa ikut meramaikan Piala Dunia 2022 nanti.
Baca selengkapnya: Akhir Sebuah Era, 5 Bintang Besar Ini Akan Jalani Piala Dunia Terakhir Mereka di Qatar 2022