Kisah Juara Tanpa Mahkota di Piala Dunia, Duo Penyihir Ferenc Puskas dan Johan Cruyff hingga Italia 90
INDOSPORT.COM – Piala Dunia memang menjadi salah satu kompetisi mengerikan hingga timnas Hungaria, Belanda dan Italia gagal menjadi juara meski memiliki skuat mengerikan.
Kompetisi empat tahunan, Piala Dunia segera digelar di akhir tahun 2022 nanti dengan negara timur tengah, Qatar didapuk sebagai tuan rumah.
Piala Dunia dikenal sebagai kompetisi yang mengerikan, mengingat tim yang bertanding merupakan negara-negara yang terbukti punya kemampuan terbaik mewakili benua masing-masing.
Terbukti, hanya delapan negara berbeda yang mampu mengangkat trofi hingga nanti gelaran Piala Dunia 2022. Tentu mengangkat trofi Piala Dunia merupakan impian banyak pemain top dunia.
Bahkan, bintang-bintang sepak bola dunia, seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi menggantungkan mimpi untuk meraih trofi Piala Dunia 2022 di akhir karier mereka.
Kendati demikian, ada tiga tim yang gagal mengangkat trofi Piala Dunia, meskipun punya skuad mentereng. Berikut ulasannya.
Hungaria 1954
Timnas Hungaria tahun 1954 dikenal sebagai salah satu tim top dunia berjuluk Magical Magyars yang diisi oleh trio Ferenc Puskas, Sandor Kocsis, dan Zoltan Czibor.
Periode emas Magical Magyars sendiri diawali pada Olimpiade 1952 dengan menghancurkan Inggris 6-3 di Stadion Wembley dan 7-1 di Budapest, Hungaria.
Dengan didukung formasi 2-3-3-2 ala pelatih legendaris Gustav Sebes, Hungaria menggabungkan antara kekuatan individual dan kolektivitas tim
Pada gelaran Piala Dunia 1954 saja, Hungaria yang tidak jadi favorit mampu mengguncang dengan menggulung Korea Selatan (9-0) dan Jerman (8-3) di babak penyisihan grup.
1. Hungaria 1954
Sandor Kocsis mampu mencetak tujuh dari 17 gol yang total dicetak di penyisihan grup Piala Dunia 1954 silam.
Keajaiban Hungaria kembali terjadi di babak perempat final dengan mengalahkan Brasil 4-2 dan menggulung juara bertahan, Uruguay di semifinal Piala Dunia 1954 dengan skor serupa.
Namun demikian, dalam laga final Piala Dunia 1954 melawan Jerman Barat, kedigdayaan Hungaria pun habis ketika Ferenc Puskas sang bintang terkena cedera karena dijaga ketat oleh bek Jerman, Werner Lebrich.
Selain cederanya Ferenc Puskas yang kemudian menyebabkan Jerman Barat bisa tampil bagus dan unggul melalui Max Morlock dan Helmut Rahn, yang membawa juara Piala Dunia 1954.
Belanda 1974
Generasi terbaik timnas Belanda muncul di tahun 1974 dengan dipimpin oleh pengatur serangan terbaik sepanjang masa, Johann Cruyff.
Cruyff bersama dengan Johan Neeskens dan Johnny Rep mampu memberikan visi yang mengubah sepak bola Belanda yang mulanya tak berprestasi jadi lebih baik.
Bersama para bintang tersebut, Belanda mampu tampil berungas di Piala Dunia 1974 dengan mengandaskan Argentina 4-0 dan Brasil 2-0 di babak kedua penyisihan grup.
Seperti Hungaria yang mengandalkan Ferenc Puskas sang penyihir, Belanda bersama Johan Cruyff juga bertemu dengan Jerman Barat di final.
Hanya saja, Belanda yang sempat unggul melalui Johan Neeskens pada menit ke-2 gagal mencapai Juara Piala Dunia 1974 usai Jerman Barat berbalik unggul melalui Paul Breitner dan Gerd Muller pada menit ke-25 dan 43.
Italia 1990
Timnas Italia tahun 90-an merupakan tim yang dikenal menakutkan dengan diisi oleh beberapa pemain top, seperti Walter Zenga, Franco Baresi, Giuseppe Bergomi, dan Paolo Maldini di lini belakang dengan Catenaccio.
2. Italia 1990
Kendati demikian, Gli Azzurri yang kala itu dilatih oleh Azeglio Vicini punya penyerang tajam, seperti Roberto Baggio dan Salvatore Schillaci.
Timnas Italia sebagai tuan rumah yang pada saat itu sukses melangkah hingga babak semifinal dihentikan oleh salah satu pemain terhebat sepanjang sejarah, Diego Maradona, bersama Timnas Argentina.
Jerman akhirnya mampu mendapatkan juara Piala Dunia 1990 usai menang atas Argentina di final dengan skor 1-0 melalu gol penalti Andreas Brehme.
Baca Selengkapnya: Ada Bintang Remaja Real Madrid dan Barcelona, Ini 5 Calon Wonderkid Terbaik Piala Dunia 2022