x

Disorot Karena Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Resmi Copot Kapolda Jawa Timur

Selasa, 11 Oktober 2022 09:56 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
Kaporli Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi mencopot Irjen Pol Nico Afinta dari Kapolda Jawa Timur. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT

INDOSPORT.COM – Kaporli Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi mencopot Irjen Pol Nico Afinta dari jabatan Kapolda Jawa Timur tak lama setelah meletusnya Tragedi Kanjuruhan. 

Selanjutnya, Nico Afinta akan menduduki jabatan baru, yakni sebagai Staf Ahli Bidang Sosial Budaya (Sahlisobud) Kaporli.

Baca Juga

Pencopotan ini tertuang dalam Telegram Kaporli Nomor: Kep/1386/X/2022/Tanggal10-101-2022 tentang pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Porli.

Pembebastugasan jabatan Nico Afinta ini juga dikonfirmasi oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam jumpa pers kepada awak media, Senin (10/10/22).

Lumrah

Menurut Dedi Prasetyo, pencopotan jabatan sebagai Kapolda Jawa Timur lumrah terjadi di lingkungan kepolisian Republik Indonesia dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi.

Baca Juga

“Ya betul, TR tersebut adalah tour of duty and tour of area, mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi,” ujar Teddy.

“…. Dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi,” lanjutnya.

Posisi yang ditinggalkan Nico Afinta sebagai Kapolda Jatim kemudian digantikan oleh Irjen Pol Teddy Minahasa. Teddy sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.

Baca Juga

Sebelumnya, Nico Afinta sebagai Kapolda Jatim sempat mendapat sorotan publik menyusul Tragedi Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022.

Tragedi yang menawaskan 131 orang tersebut terjadi selepas pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir kemenangan tuan rumah 2-3.


1. Pernyataan Nico Afinto Singgung Aremania

Berbagai spanduk menghiasi salah satu pintu Stadion Kanjuruhan.

Sejumlah suporter Arema FC turun ke lapangan yang disambut tindakan represif dari aparat keamanan. Situasi yang semakin tak terkendali membuat polisi menembakkan gas air mata.

Kepanikan pun terjadi karena gas air mata diarahkan ke arah tribun sehingga menyebabkan suporter berdesak-desakkan menuju pintu keluar hingga banyak yang meninggal.

Baca Juga

Di awal Tragedi Kanjuruhan, Nico Afinta menyatakan bahwa penggunaan gas air mata sudah sesuai prosedur. Menurut dia, gas air mata ditembakkan karena massa mulai bersikap anarkistis.

“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," kata Nico dalam keterangan resminya di Malang, Minggu, 2 Oktober 2022.

Sementara regulasi FIFA jelas-jelas melarang penggunaan gas air mata untuk membubarkan suporter sepak bola di stadion.

Baca Juga

Aturan ini tercantum dalam FIFA stadium safety and security regulation. Di pasal 19, poin b, disebutkan tidak diperbolehkan menggunakan senjata api atau gas pengendali masa.

Tak sampai di situ, Nico Afinto juga jadi sorotan terkait pernyataannya yang menyudutkan suporter Arema. Dia mengklaim suporter tidak puas dengan hasil itu lalu turun dari tribun menuju lapangan.

“Masalah terjadi usai pertandingan. Mereka kecewa kalah di kandang sendiri, sebelumnya selama 23 tahun tak pernah kalah," ujar dia.

Baca Juga

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," ujar dia.

Pernyataan itu pun disambut dengan gelombang protes dari netizen. Sejumlah masyarakat pun tak segan meminta Nico mundur dari jabatannya.


2. Sejumlah Pejabat Kepolisian Dicopot Imbas Tragedi Kanjuruhan

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Sebelumnya,  Polri mengambil kebijakan penting untuk sejumlah anggotanya, Senin (3/10/22). Salah satu keputusan adalah langsung mencopot Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat.

Keputusan itu tertuang melalui surat bernomor ST/2098X/KEP/2022 sesuai arahan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Eks Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Putu Kholis Aryana ditunjuk sebagai pengganti.

"Bapak Kapolri mengambil keputusan itu setelah mendapat laporan dari tim penyidik," ungkap Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas) Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam press conferrence di Mapolres Malang.

Kebijakan serupa juga dilakukan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, dengan mencopot sembilan Komandan Brimob (Brigade Mobil) sebagai imbas peristiwa Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya.

Baca selengkapnya: Sejumlah Pejabat Kepolisian Dicopot Imbas Tragedi Kanjuruhan, Ada Kapolres Malang

Jawa TimurLiga IndonesiaArema FCLiga 1Berita Liga 1Tragedi Kanjuruhan

Berita Terkini