Lazio: Sinyal Kebangkitan Pilar The Magnificient Seven Liga Italia Bersama Maurizio Sarri
INDOSPORT.COM – Salah satu pilar The Magnificient Seven, Lazio, mulai menuju kebangkitan di Liga Italia musim ini bersama Maurizio Sarri. Apa buktinya?
Lazio menjadi salah satu tim kuda hitam di Liga Italia (Serie A) dalam beberapa musim terakhir. Namun di musim ini, Biancoceleste seakan benar-benar menjadi salah satu kuda hitam terbaik di ajang itu.
Saat semua mata tertuju pada Napoli, Lazio diam-diam mampu merangsek ke papan atas Liga Italia 2022/23 dengan menempati peringkat ketiga.
Tim besutan Maurizio Sarri ini mampu menghuni peringkat ketiga mengungguli tim-tim papan atas seperti AC Milan, AS Roma, Inter Milan dan Juventus.
Keberhasilan Lazio naik ke posisi ketiga tak lepas dari kemenangan yang didapat atas anggota The Magnificient Seven lainnya, yakni Fiorentina, Selasa (11/10/22).
Dalam duel yang berlangsung di Stadion Artemio Franchi itu, Lazio mampu menggulung tuan rumah Fiorentina dengan skor 4-0.
Gol-gol kemenangan Lazio dicetak oleh Matias Vecino, Mattia Zacagni, Luis Alberto, dan ditutup oleh bomber andalannya, Ciro Immobile di penghujung laga.
Kemenangan atas Fiorentina ini pun lantas membantu Lazio meneruskan tren positifnya dalam sembilan laga di Liga Italia 2022/23.
Dalam sembilan laga ini, Lazio baru kalah sekali saja dan mampu mengantongi enam kemenangan disertai dua hasil imbang.
Dengan rekam jejaknya sejauh ini, apakah Maurizio Sarri telah berhasil membangkitkan Lazio selaku pilar The Magnificient Seven di Liga Italia 2022/23 musim ini?
1. Sinyal Kebangkitan Lazio
Sejatinya, sinyal kebangkitan Lazio sebagai salah satu The Magnificient Seven Liga Italia telah terlihat sejak era Simone Inzaghi.
Di era pelatih yang kini menukangi Inter Milan itu, sejak musim 2016/17 Lazio selalu konsisten bersaing di papan atas Liga Italia.
Tercatat sejak musim 2016/17, Lazio hanya sekali menembus empat besar, yakni pada musim 2019/20, sehingga Biancoceleste berhak tampil di Liga Champions.
Hanya saja, selain musim 2019/20 itu Lazio lebih banyak finis di luar empat besar dengan menembus peringkat ke-5 hingga peringkat ke-8.
Catatan itu sejatinya sudah membuktikan Lazio tengah berada dalam fase kebangkitan itu. Sayangnya, Simone Inzaghi memutuskan pergi di awal musim 2021/22 demi bergabung Inter Milan.
Kini, Lazio melanjutkan proses kebangkitannya sebagai salah satu tim terkuat Liga Italia bersama pelatih anyarnya, Maurizio Sarri.
Claudio Lolito selaku pemilik Lazio mempercayakan proses ini ke eks pelatih Chelsea dan Juventus itu menyusul kiprahnya bersama Napoli.
Kepercayaan yang diberikan Lolito itu pun kini perlahan membuahkan hasil. Usai finis di peringkat kelima musim lalu, Sarri mampu membawa Lazio bersaing di papan atas Liga Italia musim ini dan menciptakan rekor.
Akankah Sarri membawa Lazio kembali ke habitatnya sebagai salah satu The Magnificient Seven Liga Italia yang melegenda?
2. Sarri Bawa âSi Elangâ Terbang Tinggi
Bersama Maurizio Sarri, Lazio menunjukkan progres nyata untuk kembali menjadi tim papan atas Liga Italia seperti era 2000 an awal.
Di musim ini saja, tanda-tanda itu sudah terlihat sejak awal musim, di mana Lazio mampu menembus peringkat ketiga klasemen.
Prestasi dini itu didapat bukan tanpa catatan apik. Sarri mampu membawa Lazio ke posisi tersebut dengan taktik Sarri-Ball yang melegenda.
Sebagai bukti, di Liga Italia 2022/23 ini Lazio menjadi tim tersubur kedua dengan 21 gol, tepat di belakang Napoli yang telah mencetak 22 gol dalam sembilan laga.
Padahal secara kualitas pemain, Lazio jauh lebih buruk ketimbang Napoli yang punya deretan bintang baru pada diri Kvicha Kvaratskhelia dan Giacomo Raspadori.
Soal pertahanan, Lazio pun tak kalah mentereng. Sarri mampu membuat timnya menjadi tim yang paling sedikit kebobolan di Liga Italia bersama Atalanta di musim 2022/23 ini dengan lima gol saja.
Berbeda dengan Atalanta dan Napoli yang memang punya pemain berkelas, Lazio lebih apik dalam hal membuat rekor.
Terbaru, Lazio mencetak rekor sebagai tim pertama dalam sejarah Liga Italia yang bisa menang dengan skor 4-0 secara beruntun dalam tiga laga.
Rekor itu didapat usai mengalahkan Fiorentina 0-4 di pekan ke-9, mengalahkan Spezia dengan skor 0-4, dan Cremonese dengan skor 0-4.
Rekor ini bukanlah rekor sembarangan. Rekor ini membuktikan bahwa Lazio memiliki lini serang tajam, sekaligus pertahanan solid.
Akankah hal ini membuktikan bahwa Lazio benar-benar akan kembali ke habitatnya sebagai salah satu kekuatan Italia seperti halnya pada era 90 an dan awal 2000 an?