Iwan Bule soal Tragedi Kanjuruhan, PSSI Bertanggung Jawab Sepenuhnya
INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengaku bertanggung jawab penuh atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
PSSI memang baru saja menggelar rapat perdana bersama FIF, AFC dan beberapa perwakilan kementerian terkait. Rapat ini sendiri berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta.
Dalam rapat ini, adalah bentuk langkah awal untuk memperbaiki sepak bola Indonesia pasca terjadinya tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Dari rapat ini setidaknya diharapkan kejadian di Stadion Kanjuruhan tidak akan kembali terulang di masa depan.
Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum PSSI mengatakan apa yang sedang dilakukan PSSI saat ini adalah satu bentuk tanggung jawab atas tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
"Hari ini saya akan menyampaikan hasil rapat bersama antara pemerintah, FIFA, AFC, dan PSSI. Pertama saya atas nama federasi memohon maaf atas apa yang terjadi," kata Iriawan saat konferensi pers usai pertemuan.
"PSSI bertanggung jawab sepenuhnya dari kejadian ini," tambah pria yang kerap disapa Iwan Bule ini.
Iriawan mengatakan dari rapat ini setidaknya dihasilkan beberapa kesepakatan. Di antaranya adalah sepakat membentuk Satgas transformasi sepak bola Indonesia.
"Bentuknya kami bersepakat membentuk Satgas transformasi sepakbola yang berisi pemerintah, kemudian FIFA, ini ahli semua dari sepakbola seperti safety and security, AFC, Polri, Kemenpora, Kemendagri, Kemenkes, PUPR," terangnya.
"Rapat hari ini adalah agenda kita semua, ada timeline dan diskusi bersama. Lalu terkait Polri dan akan ada sinkronisasi dengan FIFA dan akan ada rapat lanjutan," tambah Iriawan.
1. Audit Semua Stadion
Selain itu, dalam rapat ini juga menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo soal audit semua stadion yang ada di Indonesia khususnya yang digunakan di kancah Liga 1.
"PUPR terkait arahan presiden soal audit semua stadion. Pak menteri PUPR saat ini juga berada di lapangan untuk melihat apa arahan presiden yang akan dipakai," kata Iriawan.
"Di sini ada ahli stadion yang sudah bekerja 20 tahun di FIFA. Dan di sini ini stadion rata-rata punya Pemda," pungkasnya.
Seperti diketahui peristiwa kelam terjadi di Stadion Kanjuruhan pada pekan ke-11 yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Selepas laga ini bentrokan terjadi antara suporter Arema FC dengan pihak keamanan.
Mirisnya karena bentrokan ini banyak korban jiwa berjatuhan. Di mana 132 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka berat maupun ringan.
2. Instruksi Presiden
Sementara itu, instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk membenahi sejumlah aspek di sepak bola nasional, langsung ditindaklanjuti oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Kementerian PUPR kebagian tugas untuk melakukan audit terhadap stadion-stadion yang digunakan klub yang berkompetisi di bawah naungan PSSI, termasuk Stadion Kanjuruhan.
Hal itu kemudian ditindaklanjuti Kementerian PUPR untuk terjun langsung meninjau kembali karakter bangunan stadion. Terutama Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang.
"Sesuai arahan presiden, bahwa dilakukan audit atau evaluasi teknis terhadap bangunan stadion (yang digunakan) untuk kompetisi Liga 1, 2 dan 3 yang memiliki banyak suporter kapasitasnya," ucap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Kamis (13/10/22).
"Prioritas satu minggu ini adalah Stadion Kanjuruhan. Kenapa diaudit? karena agar tidak terjadi lagi tragedi serupa ke depannya," tambah dia.
Baca selengkapnya: Audit Stadion Indonesia, Kementerian PUPR: Kanjuruhan Perlu Renovasi Total!