Rampungkan Audit, Kementerian PUPR Temukan 3 Faktor yang Ikut Andil dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan hasil audit atau evaluasi teknis terhadap Stadion Kanjuruhan Malang, Kamis (13/10/22).
Kementerian PUPR kemudian menyimpulkan bahwa ada tujuh rekomendasi setelah memantau langsung kondisi terkini dari home base Arema FC di Liga 1 tersebut.
Ketujuh poin dalam rekomendasi ini nantinya akan dilanjutkan sebagai acuan untuk melakukan renovasi total terhadap Stadion Kanjuruhan selepas terjadinya tragedi.
"Dari 7 rekomendasi, 3 di antaranya yang berhubungan langsung dengan kecelakaan (insiden). Audit ini dilakukan untuk mengetahui penyebabnya," ucap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Dua di antara paparan audit yang dinilai berkaitan langsung sebagai penyebab jatuhnya ratusan korban jiwa adalah soal pintu stadion.
Stadion Kanjuruhan sendiri memiliki total 17 pintu sebagai akses untuk penonton menyaksikan pertandingan. Sebanyak 14 pintu terletak di tribun terbuka, sedangkan 3 sisanya di tribun VIP.
"Pintu (masuk penonton di tribun terbuka) itu ukuran tinggi dan lebarnya tidak standar. Penonton menjadi terbentur, tidak ada bordernya," beber Basuki.
"Ketika situasi aman, mungkin tidak apa-apa. Tetapi ketika terjadi kepanikan, satu (orang) terjatuh, yang lain pasti ikut terjatuh," sambung dia.
Sementara enam pintu lainnya bersifat sebagai akses darurat. Sebanyak empat pintu dengan lebar kurang lebih 10 meter itu berada di sisi tiang lampu, dua di antaranya membatasi tribun terbuka dan tribun VIP.
"Pintu darurat ada enam yang bisa untuk ambulance, (pemadam) kebakaran dan lain-lain. Tapi pintu itu tidak bisa diakses oleh penonton di tribun, itu bisa menjadi penyebab," ulas menteri kelahiran Surakarta tersebut.
1. Perihal Tangga
Sementara faktor penyebab Tragedi Kanjuruhan lain adalah di tangga. Kementerian PUPR menyoroti sektor ini karena dinilai tidak sesuai standar keamanan bangunan.
"Tangga di tribun ekonomi (terbuka) itu tidak ada tangganya, langsung tempat duduk. Jadi susah untuk naik maupun turun," beber Basuki Hadimuljono.
Tingkat kemiringan akses tangga di pintu juga turut berpengaruh. Hal ini juga menjadi fokus pihaknya untuk menyimpulkan bahwa Stadion Kanjuruhan memang perlu direnovasi.
Ketika insiden terjadi, memang banyak suporter tertumpuk ketika saling berebut untuk akses keluar dari tribun menuju pintu.
"Mungkin juga (penonton) terjatuh karena (tangganya) curam dengan anak tangga yang tidak standar," tuntas dia.
2. Kementerian PUPR: Kanjuruhan Perlu Renovasi Total!
Instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk membenahi sejumlah aspek di sepak bola nasional, langsung ditindaklanjuti oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Kementerian PUPR kebagian tugas untuk melakukan audit terhadap stadion-stadion yang digunakan klub yang berkompetisi di bawah naungan PSSI, termasuk Stadion Kanjuruhan.
Hal itu kemudian ditindaklanjuti Kementerian PUPR untuk terjun langsung meninjau kembali karakter bangunan stadion. Terutama Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang.
"Sesuai arahan presiden, bahwa dilakukan audit atau evaluasi teknis terhadap bangunan stadion (yang digunakan) untuk kompetisi Liga 1, 2 dan 3 yang memiliki banyak suporter kapasitasnya," ucap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Kamis (13/10/22).
"Prioritas satu minggu ini adalah Stadion Kanjuruhan. Kenapa diaudit? karena agar tidak terjadi lagi tragedi serupa ke depannya," tambah Menteri PUPR.
Baca selengkapnya: Audit Stadion Indonesia, Kementerian PUPR: Kanjuruhan Perlu Renovasi Total!