x

Bek Persija Jakarta Tanggapi Aturan Baru Kick-off Liga 1 dari FIFA

Jumat, 14 Oktober 2022 10:25 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Prio Hari Kristanto
Bek Persija Jakarta, Tony Sucipto, menanggapi rekomendasi Induk organisasi sepak bola dunia, FIFA, terkait jam kick-off kompetisi di Indonesia.

INDOSPORT.COM - Bek klub Liga 1, Persija Jakarta, Tony Sucipto, menanggapi rekomendasi Induk organisasi sepak bola dunia, FIFA, terkait jam kick-off kompetisi di Indonesia.

Sebagai informasi, FIFA mengkritisi waktu kick-off Liga 1 Indonesia 2022-2023 yang dinilai terlalu malam. Sehingga, mereka lantas merekomendasikan pertandingan maksimal berlangsung mulai pukul 17.00 atau jam 5 sore.

Baca Juga

Bukan tanpa alasan FIFA menyoroti jam kick-off Liga 1. Kompetisi kasta tertinggi Indonesia musim ini memang kerap berlangsung terlalu larut malam, yakni pukul 20.30 WIB.

Bahkan, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, meletus tepat usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berakhir terlalu larut malam sekitar pukul 21.50 WIB.  

Menurut Tony, sebagai pemain sepak bola profesional dia tidak mempersoalkan terkait jadwal kick-off pertandingan dan harus siap untuk menampilkan permainan terbaiknya serta mengikuti aturan yang diterapkan oleh operator kompetisi.

"Ya kalau kita sebagai pemain mau dijadwalin jam berapa ya harus siap," kata Tony Sucipto.

Baca Juga

Meski demikian, Tony merasa senang dengan rekomendasi dari FIFA terkait kick-off pertandingan yang harus berlangsung pada sore hari. 

Pasalnya, jika pertandingan digelar malam hari sangat rawan terjadi hal yang tidak diinginkan, terutama bagi keselamatan suporter.

Baca Juga

"Ya mungkin kalau ada anjuran dari FIFA seperti itu ya kita juga siap, kita senang, tidak terlalu larut malam, kasihan suporter yang datang jauh, yang transportasinya susah kalau setelah pertandingan," ungkapnya.

"Bayangin pertandingan malam selesai jam 11 keluar dari Stadion, angkutan transportasinya sudah tidak jelas. Ya pastinya iya (rawan), karena satu transportasi, kedua keselamatan, mereka juga ada yang bawa kendaraan tapi perjalanan malam, jarak jauh, itu juga bisa membahayakan," jelasnya.


1. Ikuti Aturan FIFA

Action plane dari hasil pertemuan PSSI, FIFA dan AFC untuk perbaikan sepak bola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan, Malang, Kamis (13/10/22).

Sebagai pemain yang sudah berpengalaman di sepak bola Indonesia, Tony sudah merasakan bermain sore dan malam hari. Dari pengalamannya tersebut, dia merasa ada perbedaan ketika bermain sore dan malam hari.

Salah satu yang dirasakan oleh Tony, yakni ketika bermain di Piala AFC. Saat itu menurut mantan pemain Persib Bandung ini kick-off pertandingan berlangsung sekitar pukul 17.00.

Baca Juga

"Kalau mungkin Tony melihat pertandingan AFC, kalau di AFC itu kan mungkin jam 5, main saat matahari terbenam. Saat itu pertandingan mulai jalan," ujar Tony.

"Menurut aku sih bagus juga. Jangan sampai pertandingan terlalu malam. Apalagi tim-tim yang bermain di wilayah WITA, itu kalau siaran langsung setengah 9 WIB, setengah 10 WITA baru mulai," katanya.

Dari segi recovery, bermain pada malam hari menurut Tony cukup mengganggu, karena waktu istirahat pemain setelah pertandingan menjadi tidak teratur.

Baca Juga

"Pastinya saat pertandingan malam, selesai set 12 dan sampai jam 1 malam sampai hotel, kita enggak bisa langsung tidur. Belum besok pagi perjalanan juga dan lagi kalau pertandingan malam mengubah jam istirahat, waktu recovery terganggu," ungkapnya.

Sementara itu, sebelumnya gelandang Persib, Dedi Kusnandar menuturkan, rekomendasi jam kick-off dari FIFA tersebut sangat bagus, apalagi sebagai pesepak bola profesional dia harus mengikuti aturan yang diterapkan oleh Induk organisasi sepak bola dunia.

Apalagi, FIFA pasti sudah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan terkait jam pertandingan sepak bola di Indonesia.

Baca Juga

"Itu sudah kita sambut baik dari pemain. kita tahu bagaimana keputusan FIFA jadi kita pemain harus mendukung dan support keputusan itu," kata pemain yang akrab disapa Dado ini.

"Kita harus mengikuti itu untuk kelancaran sepak bola Indonesia," jelas pemain asal Jatinangor, Kabupaten Sumedang ini.


2. Dampak Positif Main Sore

Logo Liga 1 BRI 2021

Sebagai pemain, Dado sudah merasa bermain pada sore dan malam hari, menurutnya ada perbedaan yang dirasakan saat bermain sore dan malam.

Menurut Dado, dari pengalaman yang dirasakan olehnya, bertanding pada sore kondisi kebugarannya lebih prima dan waktu recovery pun lebih maksimal.

Sedangkan bermain pada malam hari, waktu istirahat menjadi terganggu, ditambah lagi cukup rawan terjadi hal yang tidak diinginkan, apalagi bagi suporter terutama setelah berakhirnya laga.

"Pasti berbeda, kalau kita sebagai manusia normal kalau malem pasti sudah beda, sudah waktunya istirahat. Tapi kalau main sore kita lebih fresh dan pemicu hal rawan yang bisa diminimalisir," ungkap pemain Persib Bandung, Dedi Kusnandar, yang sedianya akan melawan Persija Jakarta di Liga 1.

FIFAPersija JakartaTony SuciptoDedi KusnandarLiga IndonesiaLiga 1Berita Liga 1

Berita Terkini