Shin Tae-yong Ikut Mundur Jika Iwan Bule Mundur, Jokowi Beri Tanggapan
INDOSPORT.COM – Presiden Joko Widodo angkat bicara usai ditanyai perihal pernyataan Shin Tae-yong yang siap mundur sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Pernyataan Shin Tae-yong yang akan mundur jika Ketua Umum PSSI mundur, rupanya telah sampai ke telinga orang nomor satu di Indonesia itu.
Ketika Presiden Jokowi ditanyai perihal pernyataan mundur Shin Tae-yong, ia tidak mau memberikan keterangan apapun secara rinci.
Presiden Jokowi menegaskan akan fokus menunggu laporan dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait Tragedi Kanjuruhan.
“Laporan dari TGIPF belum. Jadi, belum sampai kemana-mana. Jangan sampai kemana-mana dulu, laporannya saja belum,” kata Presiden Jokowi melalui pernyataan pers yang dimuat Youtube Kompas TV.
Presiden Jokowi turut mengungkapkan akan mendapatkan laporan dari TGIPF pada hari Jumat (14/10/22).
“Akan dilaporkan oleh tim TGIPF besok pagi (hari ini -red) kepada saya. Baru besok (hari ini -red) pagi, jadi saya baru bisa menyampaikan besok siang,” tutur Presiden Jokowi, Kamis (13/10/22) kemarin.
Sementara itu, pernyataan Shin Tae-yong terkait dukungan kepada Iwan Bule lewat unggahan di instagram pribadinya, menuai kontroversi.
Shin Tae-yong secara terang-terangan siap mundur dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia, jika Ketum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mundur.
Nama Shin Tae-yong sendiri menggema di sosial media. Banyak netizen beranggapan, pernyataan pelatih asal Korea Selatan itu kurang tepat waktunya.
1. Komnas HAM panggil Ketum PSSI, PT LIB dan Indosiar
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, memenuhi panggilan Komnas HAM pada hari Kamis (13/10/22) terkait tragedi Kanjuruhan.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu hadir di kantor Komnas HAM bersama dengan Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi.
Komnas HAM sendiri tidak hanya memeriksa PSSI terkait insiden tersebut. Namun PT LIB dan Indosiar turut dipanggil secara bergantian.
“Tentu saja pendalaman terhadap PSSI, LIB dan juga broadcaster terkait peran masing-masing pihak, itu yang pertama,” ungkap Beka Ulung Hapsara selaku Komisioner Komnas HAM.
Beka turut menambahkan terkait peran dan tanggung jawab pihak-pihak terkait dari tragedi yang menewaskan ratusan orang tersebut.
“Bagaimana tanggung jawab masing-masing pihak tersebut, termasuk juga tata kelola persepakbolaan di Indonesia,” kata Beka.
“Bagaimanapun juga kan PSSI adalah penanggung jawab tertinggi, PT LIB juga menjadi pelaksana soal kompetisi,” ujarnya.
Turut menjadi sorotan adalah Indosiar sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penayangan pertandingan sepak bola Liga 1.
“Sementara broadcaster lebih ke kebijakan soal jam tayang dan lain sebagainya,” kata Beka
Sebelumnya, pernyataan dari pihak-pihak terkait menjadi kritikan Ketua TGIPF. Mahfud MD. Terkait jam tayang, PT LIB, Indosiar dan PSSI saling melemparkan tanggung jawab.
2. LIB-PSSI-Indosiar Saling Lempar Tanggung Jawab
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti sikap saling lempar tanggung jawab terkait Tragedi Kanjuruhan.
Jam tayang pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi polemik lantaran pihak PT LIB dan Indosiar bahkan PSSI menyatakan keterangan yang berseberangan.
Tragedi yang menewaskan 132 korban jiwa itu menjadi sorotan usai jam tayang yang dinilai terlalu larut dan memiliki potensi tinggi jika digelar malam hari.
Saling lempar tanggung jawab antara PT LIB dan Indosiar turut menjadi sorotan Mahfud MD. Menurutnya, sikap kedua pihak menjadikan sepak bola Indonesia kacau dan berbahaya.
“Rekomendari TGIPF Tragedi Kanjuruhan belum dikeluarkan. Masih akan didiskusikan hari ini,” tulis Mahfud MD dikutip dari akun instagram pribadinya @mohmahfudmd.
Baca selengkapnya: LIB-PSSI-Indosiar Saling Lempar Tanggung Jawab, Mahfud MD: Bukti Sepak Bola Indonesia Kacau!