x

Tengah Melempem di Liga Inggris 2022/23, 3 Alasan Liverpool Bisa Kalahkan Man City

Minggu, 16 Oktober 2022 15:35 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Proses gol Trent Alexander-Arnold di laga Liverpool vs Manchester City (30/07/22). (Foto: Reuters/Andrew Boyers)

INDOSPORT.COM – Berikut sederet alasan mengapa Liverpool bisa mengalahkan Manchester City kendati tengah melempem di Liga Inggris (Premier League) 2022/23.

Stadion Anfield akan bergelora di pekan ke-11 Liga Inggris 2022/23 kala Liverpool menjamu Manchester City, Minggu (16/10/22) malam WIB.

Baca Juga

Dalam duel tersebut, Liverpool yang tengah melempem di kancah Liga Inggris 2022/23 akan mencoba mencari keberuntungan untuk membalikkan kondisinya dengan meraih kemenangan atas Manchester City.

Maklum saja, saat ini Liverpool tengah terpuruk menyusul 10 poin saja yang didapat dari delapan pertandingan Liga Inggris 2022/23 sejauh ini.

Catatan itu merupakan catatan terburuk Liverpool semenjak dilatih Jurgen Klopp. Di sisi lain, catatan ini kontras dengan apa yang diraih rivalnya tersebut.

Baca Juga

Di tengah keterpurukan Liverpool, Man City justru sudah tancap gas di Liga Inggris 2022/23 ini dengan menduduki peringkat kedua klasemen.

Dalam sembilan laga yang dimainkan, Man City telah mengoleksi 23 poin berkat tujuh kemenangan dan dua hasil imbang yang didapatkan.

Apiknya catatan ini bahkan berbanding lurus dengan Output Man City, yang mampu menjadi tim tersubur sejauh ini dengan torehan 33 gol.

Baca Juga

Melihat kondisi kedua tim, sah rasanya jika Man City yang berstatus tim tandang akan meraih kemenangan atas Liverpool.

Meski begitu, ada sederet alasan mengapa Liverpool yang tengah melempem di Liga Inggris, justru bisa meraih kemenangan atas Man City. Apa saja alasannya?


1. Liverpool Bisa Bekuk Man City?

Fabinho merayakan gol ke gawang Manchester City pada menit ke-6' pada laga Liga Inggris di Anfield.

1. Tuah Anfield

Menghadapi tim yang subur dan moncer seperti Man City, Liverpool hanya bisa mengandalkan tuah Anfield sebagai tempat penyelenggaraan.

Tak ada yang menyangkal bagaimana angkernya Anfield saat Liverpool berlaga. Dukungan masif suporter membuat stadion bersejarah ini begitu riuh dan bisa membuat lawan tertekan.

Apalagi lawan yang dihadapi kali ini adalah Man City, rival terbesar Liverpool di lima musim terakhir. Tak ayal, dukungan pun akan ramai ditunjukkan oleh pendukung The Reds.

Baca Juga

Di sisi lain Anfield punya catatan gemilang saat menjamu juara bertahan Liga Inggris. Dalam pertandingan kali ini, juara bertahan yang dimaksud adalah Man City.

Tercatat dalam 13 laga kandang terakhirnya melawan juara bertahan Liga Inggris, Liverpool tak pernah kalah saat bermain di Anfield.

2. Taktik Anyar Jurgen Klopp

Melawan tim menyerang seperti Man City, Liverpool tak boleh bermain bertahan agar tak terus menerus dikurung oleh lawannya.

Hal tersebut pun cocok dengan karakter Jurgen Klopp selaku pelatih Liverpool yang mengedepankan permainan menyerang dengan taktik Gegenpressing.

Baca Juga

Belakangan, pelatih asal Jerman itu telah menunjukkan fleksibilitasnya dalam menerapkan taktik, di mana ia melakukan eksperimen penting tanpa menanggalkan ide menyerangnya.

Hal tersebut tercipta di laga kontra Rangers di Liga Champions, kala Liverpool yang memainkan formasi 4-4-2 di awal laga, justru bisa menjadi formasi menyerang dengan 4-2-3-1 dan 4-2-4.

Fleksibilitas akan taktik ini bisa saja membuat Pep Guardiola kebingungan. Sebab, taktik tersebut belum pernah dilihatnya saat menghadapi Klopp maupun Liverpool.


2. Eksplor Kelemahan Lawan

Manchester City vs Liverpool di Semifinal Piala FA (Reuters/Tony Obrien)

3. Man City Bukan Tanpa Celah

Berkaca dari poin kedua, Jurgen Klopp dan Liverpool bisa menerapkan permainan menyerang yang bisa membuka kelemahan Man City.

Kelemahan Man City ini terlihat dalam bertahan, di mana The Cityzens dikenal lemah dalam bertahan dan menangani serangan balik cepat atau Fastbreak.

Baca Juga

Hal ini dibuktikan kala Man City menghadapi Newcastle United. Meski menang, The Cityzens saat itu mudah dibobol oleh The Magpies sebanyak tiga kali.

Tim berbasis penguasaan bola dengan Pressing tinggi seperti Man City dan Liverpool sejatinya lemah saat menghadapi situasi Fastbreak, menyusul posisi pemain yang ada di luar zona masing-masing.

Baca Juga

Kelemahan itu bisa saja dimanfaatkan Liverpool dengan kecepatan para wingernya seperti Mohamed Salah dan juga pemain yang punya akurasi umpan silang atau umpan jauh mumpuni seperti Thiago Alcantara.

LiverpoolManchester CityJurgen KloppPep GuardiolaAnfield StadiumIn Depth SportsLiga InggrisOne Football

Berita Terkini