Didesak Segera Gelar KLB, PSSI: Pemerintah Tak Bisa Ikut Campur!
INDOSPORT.COM - Desakan kepada PSSI untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) belakangan mencuat. Semua ini berawal dari poin rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Jumat (14/10/22).
Terkait desakan KLB, anggota Exco PSSI, Ahmad Riyadh, akhirnya angkat bicara. Dia menegaskan bahwa Pemerintah dan TGIPF tak bisa ikut campur mengatur pelaksanaan kongres.
Riyadh menjelaskan, keputusan untuk menggelar KLB hanya bisa datang dari klub-klub anggota PSSI selaku voters alias pemilik suara.
"KLB semua urusan PSSI dengan FIFA. Pemerintah tak bisa mencampuri. Yang berhak meminta seperti itu adalah anggota kita, voters," jelas Ahmad Riyadh, Selasa (18/10/22).
Riyadh juga mengatakan, apa yang diberikan TGIPF adalah hanya sebatas imbauan belaka. Mereka memang merekomendasikan jajaran Exco, termasuk Ketua Umum Mochamad Iriawan, untuk mengundurkan diri.
Hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban, baik meninggal maupun luka-luka, akibat Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober silam.
Riyadh meyakini pemerintah paham betuk batasan yang bisa mereka masuki dalam kepentingan PSSI. Dia bahkan mengklaim Presiden Jokowi bersikap sebagaimana mestinya, yakni menyerahkan mandat kepada internal federasi sendiri.
PSSI sejatinya akan melangsungkan KLB pada tahun 2023 untuk memilih kepengurusan baru lantaran masa kerja pengurus periode kepengurusan 2019-2023 sudah berakhir. Namun, sebelum itu, akan digelar Kongres Biasa pada awal tahun 2023.
"Rekomendasi itu kan kepada Presiden. Presiden sikapnya sudah jelas, Menpora juga. Urusan PSSI itu diserahkan kepada mekanisme kami. KLB tahun depan, tetap sesuai jadwal," tegas Ahmad Riyadh.
1. Disidak Presiden FIFA
Di sisi lain, Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengunjungi kantor PSSI di GBK Arena, Selasa (18/10/22) pukul 15.00 WIB. Dia datang untuk berdiskusi dan berkoordinasi terkait situasi sepak bola Indonesia.
Infantino sebelumnya terlebih dulu dengan Presiden RI, Joko Widodo, di Istana Merdeka pada siang tadi. Keduanya juga membahas langkah-langkah yang diambil untuk membenahi sepak bola nasional pasca-Tragedi Kanjuruhan.
Setelah Presiden FIFA berkunjung, salah satu Exco PSSI, Vivin Cahyani, memberikan keterangan ke awak media. Dia mengatakan pertemuan di lantai 6 GBK Arena sangat emosional.
“Saya mendampingi Presiden FIFA dari pagi, dari hotel kemudian ke PSSI. Pada intinya kami bersyukur Presiden RI Jokowi serta pak Erick Thohir, Menpora yang telah membantu konsolidasi antara PSSI dan FIFA,” buka Vivin.
“Di dalam tadi kami melakukan pertemuan dramatis dan emosional karena dari FIFA, PSSI kami semua merasa sedih dan prihatin,” cetusnya.
“Sejak PSSI berdiri baru hari ini Presiden FIFA datang ke Indonesia, tapi bukan dalam rangka merayakan kemenangan tapi dalam rangka visit pasca-kejadian yang sangat memilukan,” imbuhnya.