Ketum PSSI Terancam Mundur, Pelatih Lokal Menjerit: Ke Mana Lisensi Puluhan Juta?
INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan terancam mundur dari jabatannya usai Tragedi Kanjuruhan. Para pelatih lokal menjerit menantikan nasib lisensi.
Diketahui, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan merekomendasikan agar Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mundur.
Sekretariat dan Jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI juga didesak untuk mundur, karena kelalaian yang menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa di Malang.
Namun, desakan ini memiliki efek domino. Sejumlah pelatih muda yang baru mengikuti kursus kepelatihan dan pengambilan lisensi, justru menjerit jika Moch. Iriawan mundur.
Pasalnya, walaupun sudah cukup lama mengikuti kursus kepelatihan, setidaknya mulai awal 2022, tapi sampai saat ini, lisensi para pelatih belum juga dikeluarkan.
Hal ini diungkapkan oleh pengamat sepak bola, Tommy Welly alias Bung Towel, yang mendengar curhatan salah satu pelatih.
"Situasi sepak bola saat ini membuat pelatih ketar-ketir. Pelatih muda yang di awal tahun ini atau tahun sebelumnya mengikuti kursus kepelatihan," ucap Bung Towel di Youtube.
"Mereka sudah ikut kursus kepelatihan itu, Januari, Februari, Maret, bahkan mungkin ada yang tahun lalu, tetapi sampai saat ini mereka belum terima sertifikat kepelatihan."
"Mereka khawatir karena update terakhir, hasil rekomendasi TGIPF, Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Exco-nya mundur. Bagaimana dengan nasib dari sertifikat kursus kepelatihan yang belum mereka terima sampai saat ini?" ujar Bung Towel.
1. Bukti Keteledoran PSSI
Berdasarkan penelusuran, biaya untuk mengikuti kursus kepelatihan dan lisensi, memiliki harga yang variatif dan tentu tidak murah, bahkan mencapai puluhan juta.
Lisensi D dibanderol biaya Rp4 juta, lisensi C dikenai harga Rp10 juta, lisensi B berada di angka Rp32 juta, dan lisensi A memiliki kisaran harga Rp40 sampai Rp50 juta.
Namun, setelah membayar puluhan juta, Bung Towel mengungkapkan lisensi para pelatih belum juga diterbitkan oleh PSSI.
"Yang bertanggung jawab melaksanakan kursus kepelatihan ini ialah Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) yang ketuanya adalah Yeyen Tumena," tuturnya.
"Tentu mereka sudah menanyakan ke APSSI, tetapi mereka mendapat jawaban yang kurang memuaskan mereka," jelas Bung Towel melalui kanal Youtube-nya.
"Intinya jawabannya saat ini sertifikatnya menumpuk di Kesekjenan, mengantri, dan menunggu ditandatangani Ketua Umum.
Fakta ini mengungkap semakin banyak borok PSSI, masih banyak PR yang harus dibenahi dalam upaya transformasi sepak bola Indonesia menuju level yang lebih baik.
"Membuka borok PSSI soal administrasi, mulai dari Asosiasi, mengawalnya ke PSSI, Kesekjenan, sampai tanda tangan Ketua Umum yang masih antri, menumpuk."
"Kita harap persoalan sertifikat ini segera selesai, para pihak yang bertanggung jawab bisa mengurus sampai tuntas, turun tangan, jangan hanya memberi alasan-alasan."
Bung Towel sendiri sebelumnya sempat beradu argumentasi dengan Exco PSSI, di mana ia mendesak agar Ketua Umum dan jajarannya mundur usai Tragedi Kanjuruhan.