Datang Langsung ke Kanjuruhan, Komnas HAM Investigasi 3 Poin dalam Tragedi
INDOSPORT.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun langsung mengawal proses investigasi Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/22) lalu.
Lembaga kemanusiasaan itu mendatangi Stadion Kanjuruhan untuk meneliti sejumlah aspek, Kamis (20/10/22). Setidaknya ada tiga poin yang menjadi fokus Komnas HAM.
Penjualan tiket pertandingan Liga 1 2022-2023 bertajuk Derby Jatim antara Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan menjadi fokus pertama yang diperhatikan Komnas HAM.
Mereka ingin memastikan audit keuangan yang dilakukan oleh Dispenda (Dinas Pendapatan Daerah) Kabupaten Malang berjalan sesuai realita.
"Kedatangan kami yang pertama adalah untuk melihat Dipenda mengecek (penjualan) tiket (pertandingan) itu," ucap Komisioner Penyelidikan atau Pemantauan Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam.
Fokus Komnas HAM berikutnya adalah menyelidiki perihal ekshumasi. Opsi itu memang hendak diambil keluarga para korban yang terdampak Tragedi Kanjuruhan.
Sebagaimana diketahui, ekshumasi merupakan opsi untuk penggalian kuburan dan memeriksa kembali jenazah demi terwujudnya keadilan.
Kedatangan pihaknya juga untuk memastikan proses itu berjalan maksimal. Termasuk menyelidiki indikasi adanya intimidasi yang dialami keluarga korban.
Lantaran pihaknya mendengar, intimidasi yang dialami keluarga korban menjadi faktor penyebab mereka menarik diri dari proses ekshumasi.
"Kami akan melihat semua dokumen dan bertemu dengan pihak terkait soal ekshumasi itu. Apa saja yang menjadi kendalanya," beber figur kelahiran Malang tersebut.
1. Perihal CCTV
Sementara tujuan kedatangan Komnas HAM yang ketiga adalah menyelidiki CCTV, alias kamera pengawas yang terpasang di sejumlah sudut krusial Stadion Kanjuruhan.
Belakangan memang tengah ramai diperbincangkan publik adanya indikasi penghilangan rekaman untuk beberapa waktu ketika tragedi terjadi.
"Kami mengambil tayangan CCTV dari sini, menanyakan kendala apa saja terkait (hilangnya gambar beberapa waktu) itu kepada teknisinya," kata Choirul Anam.
Pasalnya, rekaman gambar pada semua kamera CCTV akan berperan sangat krusial dalam upaya mengusut tragedi kemanusiaan itu secara tuntas.
"Kami menyalin semua CCTV, termasuk yang jadi fokus publik adalah soal dihapus atau tidak (gambarnya). Kami segera menyelesaikannya dan akan mengetahui penyebabnya," pungkas Choirul Anam.