Komnas HAM Bongkar Perihal Rekaman CCTV "Hilang" Saat Tragedi Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terjun langsung untuk berupaya menjawab keresahan publik terhadap 'hilangnya' rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan Malang.
Diketahui, publik tanah air saat ini tengah heboh dengan temuan sejumlah tim investigasi, yang menyebut rekaman gambar pada CCTV Stadion Kanjuruhan dihilangkan.
Rekaman yang hilang itu disebutkan berdurasi tiga jam pada kamera yang berada di lobi atau pintu utama markas Arema FC tersebut.
Namun, Komnas HAM menemukan fakta berbeda setelah melakukan pengecekan secara langsung di stadion yang menjadi saksi bisu atas Tragedi Kanjuruhan.
"Kameranya (yang di lobi stadion) itu ada, rekamannya juga utuh sejak (Sabtu) pukul 21.00 WIB sampai 02.00 (Minggu) dini hari WIB," ungkap Komisioner Penyelidikan atau Pengamatan Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, Kamis (20/10/22).
"(Rekaman gambar) itu ada semua. Kenapa disebut tak ada? Kami menyalin semuanya termasuk yang menjadi perhatian publik," tambah dia.
Pihaknya lantas meluruskan isu yang tengah hangat diperbincangkan di publik tersebut. Kemungkinan hilangnya gambar ada di CCTV area parkir Stadion Kanjuruhan.
"Kalau yang disebutkan hilang itu mungkin blank (kosong gambarnya) untuk area parkir," beber figur yang merupakan Arek Malang asli tersebut.
Konfirmasi itu diberikannya setelah turun untuk mengetahui semua gambar yang terekam di kamera CCTV yang tersebar di Stadion Kanjuruhan.
"Ya mungkin (gambar yang hilang selama 3 jam ada di) kamera di situ (area parkir). Sekarang baru dijelaskan oleh teknisinya," imbuh dia.
1. Penyebab Blank
Seturut kemudian, Choirul Anam juga menjelaskan kepada awak media, mengapa gambar pada kamera CCTV itu sampai blank alias kosong.
Hal itu terjadi karena adanya pergantian lokasi kamera. Bahwa kamera CCTV yang berada di area parkir (barat) sebelumnya terpasang di sisi timur stadion.
"Teknisi menggantinya pada Jumat (30/9/22). Sementara dalam proses pergantian itu, kamera memang perlu diinstal," ujar Komisioner Penyelidikan atau Pengamatan Komnas HAM tersebut.
Ketika proses instalasi inilah ditengarai terjadi blank alias tidak memuat gambar pada sekian menit atau sekian jam seperti yang tengah berkembang di publik.
"Ada yang terekam atau tidak, itu karena koneksi IP (Internet Protocol) yang tersambung dari induk ke kameranya, belum diatur dengan sempurna," pungkasnya.