Dibayangi Rekor Mentereng Ten Hag, 3 Alasan Chelsea Bisa Akhiri Catatan Buruk atas Man United
INDOSPORT.COM – Jelang menghadapi Manchester United, Chelsea dihadapkan pada rekor mentereng Erik ten Hag dan sekelumit catatan buruk. Ini tiga alasan The Blues justru bisa menang atas lawannya itu.
Liga Inggris (Premier League) 2022/23 akan menyajikan laga Big Match di akhir pekan ini dalam laga tunda antara Chelsea vs Manchester United, Sabtu (22/10/22) malam WIB.
Dalam laga ini, Man United datang dengan modal apik ke Stamford Bridge, usai meraih kemenangan 3-0 atas Tottenham Hotspur. Catatan ini berbanding terbalik dengan Chelsea.
Di laga sebelumnya, Chelsea justru hanya bermain imbang 0-0 saat melawat ke markas Brentford. Hasil imbang ini bukan modal apik jelang melawan Man United.
Apalagi jika berkaca pada fakta bahwa Chelsea punya catatan buruk kala menghadapi Man United di ajang Liga Inggris, setidaknya dalam tujuh laga terakhir.
Tercatat dalam tujuh pertemuan terakhir di Liga Inggris, Chelsea tak pernah menang atas Man United dengan catatan lima hasil imbang dan dua kekalahan.
Di samping itu, Man United juga punya rekor apik di Liga Inggris musim ini, di mana Erik ten Hag mampu membawa Setan Merah menang tiga kali dalam empat laga melawan tim The Big Six.
Di Liga Inggris musim ini, Ten Hag mampu membuat Man United menang atas Liverpool, Arsenal, dan Tottenhan Hotspur. Sedangkan satu kekalahan didapat dari Manchester City.
Dengan catatan-catatan di atas, secara matematis Chelsea tak punya peluang menang atas Man United di laga tunda pekan ke-5 Liga Inggris 2022/23 nanti.
Namun, ada beberapa alasan mengapa Chelsea justru bisa membalikkan prediksi tersebut dan meraih kemenangan atas rivalnya itu. Berikut ulasan INDOSPORT.
1. Modal Pelatih Baru
1. Rekor Apik Graham Potter
Jelang duel Big Match melawan Man United nanti, Chelsea harus berharap banyak pada tuah pelatih barunya, Graham Potter.
Pasalnya, Graham Potter punya catatan apik saat menghadapi Man United, setidaknya sejak gelaran Liga Inggris musim lalu.
Sejak musim lalu, Graham Potter yang menukangi Brighton telah bertemu Man United sebanyak tiga kali, di mana dua pertemuan terakhir berujung kemenangan dengan skor 4-0 dan 2-1.
Kemenangan 2-1 bahkan didapatkan di laga pembuka Liga Inggris 2022/23, di mana Graham Potter mampu mempecundangi Erik ten Hag.
Dengan rekam jejak teranyar itu, Chelsea berharap Graham Potter melanjutkan tuahnya saat The Blues menjamu Man United di Stamford Bridge.
2. Rekor Apik Chelsea Bareng Graham Potter
Bak pasangan yang tengah berbulan madu, Chelsea dan Graham Potter tengah menjalani kisah romantis sejak penunjukkannya sebagai pelatih.
Dalam tujuh laga terakhir di berbagai ajang, Graham Potter mampu membuat Chelsea meraih lima kemenangan dan dua hasil imbang.
Sedangkan di pentas Liga Inggris 2022/23, pelatih berpaspor Inggris itu mampu membuat Chelsea meraih empat kemenangan dan satu hasil imbang di lima laga terakhirnya.
Bulan madu ini pun diyakini akan membuat Chelsea memiliki motivasi berlipat saat menjamu Man United di Stamford Bridge.
Tak ayal, motivasi berlipat ini bisa saja menghancurkan rekor buruknya atas Man United dalam beberapa tahun terakhir di kancah Liga Inggris.
2. Strategi
3. Taktik
Baik Chelsea dan Man United tak segan memainkan sepak bola negatif demi meraih kemenangan. Hal ini berlaku pula di laga ini.
Diyakini, tim yang dominan di laga ini akan sulit meraih kemenangan. Sebab, baik Chelsea dan Man United di musim ini memiliki tipikal permainan yang mengandalkan Counter Press.
Taktik Counter Press ini terbukti dari tak adanya pemain yang diandalkan oleh kedua tim untuk mencetak gol. Mudahnya, taktik ini membuat semua pemain berpeluang mencetak gol.
Di kubu Chelsea, hanya Raheem Sterling yang menjadi top skor dengan tiga gol, sama halnya dengan Man United yang top skornya, yakni Marcus Rashford dan Antony sama-sama mencetak tiga gol.
Bahkan kedua tim sama-sama tim yang tak dominan, dengan berada di urutan ke-6 dan ke-7 soal Goal-Creating Actions (GCA) dengan Chelsea mencetak 2,6 GCA dan Man United dengan 2,5 GCA.
Dengan gaya berman yang sama, pemenang di laga ini adalah tim yang cukup baik menggunakan taktik Fastbreak atau menyerang dengan cepat.
Untuk hal ini, Chelsea unggul selangkah atas Man United, mengingat The Blues punya lini tengah dan lini belakang yang punya akurasi operan diagonal ketiga terbaik, dengan rataan 66,7 persen dan operan ke Final Third terbaik keempat dengan total 415 operan.