Patah Tulang Kaki, Aremania Kepanjen Ini Gambarkan Situasi Mencekam di Gate 13 Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (01/10/22) lalu, menghadirkan seribu kisah miris dari para korban. Salah satunya Muhammad Ilham, seorang Aremania asal Kepanjen.
Dilihat dari lukanya, bisa dibayangkan bagaimana perjuangan berat yang dilakoni Ilham ketika insiden itu terjadi. Khususnya di Gate alias pintu 13 Stadion Kanjuruhan.
"Saya berdesakan, lalu tidak terasa kaki kiri terjepit di lubang pagar tangga yang kemudian roboh itu," Aremania berusia 25 tahun itu memulai kisahnya kepada INDOSPORT, Selasa (25/10/22).
Dia pun menatap dengan tajam kondisi kaki kirinya yang tengah terbalut gips berlapis perban itu. Diatasnya, ada luka gores yang sudah mengering.
"Jadi engkle saya ini terbalik. Ketika diangkat, jempol saya ini berada di bawah, berputar terbalik karena setelah terjepit," sambung Ilham yang datang bersama sang istri.
Ilham lantas memberikan gambaran bagaimana situasi yang mencekam di Gate 13, pintu yang menjadi saksi bisu dibalik perjuangannya diantara hidup dan mati.
Ketika itu, sudah ratusan orang berdesakan untuk segera keluar dari stadion. Kepanikan yang terjadi tak lain karena untuk menghindari gas air mata yang asapnya mengepul di tribun selatan.
"Akhirnya saya terjatuh ke sisi kiri bersamaan pagar tangga yang roboh itu. Saya tak bisa bergerak sedikit pun, dengan kondisi engkel kaki yang sudah patah," ceritanya.
Ilham bahkan mengaku sudah pasrah, jika perjalanan hidupnya sampai disitu. Dengan keadaan sesak napas, mata perih, akhirnya dia melihat secercah harapan.
"Kurang lebih satu jam, kondisinya seperti itu, tidak bergerak. Akhirnya ada yang menjebol ventilasi udara (sisi kiri pintu dari dalam), kita saling gantian mengangkat untuk keluar dari situ," imbuh dia.
1. Patah Tulang Kaki
Ilham beruntung masih banyak teman yang berada di sekitarnya seusai berhasil lolos dari ventilasi udara di Gate 13. Dia lantas bisa dibawa pulang dengan kondisi telapak kaki kiri sudah terbalik.
"Saya lalu dibawa ke pijat alternatif dekat rumah. Posisi kaki dikembalikan sesuai posisi aslinya," urai Aremania yang tinggal di Desa Sengguruh, Kepanjen, Kabupaten Malang tersebut.
Dia kemudian mendapat pertolongan untuk segera mendapat perawatan di Rumah Sakit Hasta Husada Kepanjen, untuk menganalisis luka pada kaki kirinya.
"Hasil rontgen terlihat ada patah di tulang engkel dan tulang kecil (belakang tulang kering). Minggu (02/10/22) pagi masuk rumah sakit lalu dioperasi sore harinya dan Selasa (04/10/22) pulang ke rumah," papar Ilham.
Derita yang dialami Ilham tak cukup sampai disitu. Lantaran ketika datang menemui Indosport 24 hari pasca insiden terjadi, dia masih tak bisa untuk menapakkan kakinya ke tanah.
"Harus dibonceng (motor) kalau kemana-mana oleh istri. Perkiraan dokter dua bulan setelah operasi baru bisa menapakkan kaki, empat bulan belajar berjalan," pungkasnya sembari raut optimisme untuk sembuh mengemuka.