PSIM Yogyakarta Pilih Meliburkan Tim Lagi, Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas
INDOSPORT.COM - Manajer PSIM Yogyakarta, Farabi Firdausy, membeberkan alasan timnya meliburkan para pemain hingga Selasa (01/11/22) mendatang. Laskar Mataram pilih menunggu kejelasan dari lanjutan kompetisi Liga 2 2022/2023.
PSIM pernah meliburkan tim pada awal bulan lalu selama lima hari. Kala itu, tim diliburkan karena PSSI memastikan Liga 2 dihentikan sebagai imbas Tragedi Kanjuruhan.
Setelah libur tersebut, PSIM kembali menggelar latihan. Bahkan, setiap akhir pekan, tim pelatih juga mengagendakan uji coba dengan tim Liga 3 Yogyakarta.
Namun, setelah program berjalan dua pekan, PSIM pilih meliburkan tim lagi. Keputusan ini diambil setelah manajemen melakukan diskusi dengan tim pelatih.
Dalam keputusan sekarang, Cristian Gonzales dkk. diliburkan sampai 1 November 2022. Namun, bisa saja tanggal itu berubah lagi karena PSIM akan memantau situasi sepak bola Tanah Air.
"Manajemen dan pelatih sepakat untuk meliburkan tim dari latihan untuk sementara, sambil menanti bagaimana kepastian dari kelanjutan kompetisi musim ini," kata Farabi Firdausy.
Lebih lanjut, Farabi memahami ketika kompetisi sepak bola nasional belum bisa jalan lagi. Baik dari pemerintah maupun PSSI masih berupaya melakukan perbaikan sepak bola nasional.
Selain itu, pengusutan terkait Tragedi Kanjuruhan juga terus dilakukan. Ada enam tersangka yang sudah resmi ditahan di Mapolda Jawa Timur, salah satunya direktur utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita.
Per Senin (24/10/22), korban yang meninggal dunia juga bertambah menjadi 135 orang. Jumlah itu terdiri dari 133 suporter dan dua anggota Polri.
"Bagaimana pun kami menghormati dan berharap upaya penyelidikan terkait tragedi Kanjuruhan untuk tuntas, juga adanya perbaikan ketika kompetisi kembali berjalan," ujarnya.
1. Berikan Program Mandiri
Selama diberi kesempatan untuk libur, para pemain PSIM tetap dibebani tugas latihan. Pelatih PSIM, Erwan Hendarwanto, mengatakan program itu diberikan agar kondisi para pemain tetap terjaga.
"Untuk pemain sendiri selama libur tetap kita berikan program latihan mandiri," ucap Erwan.
Erwan sejatinya juga yakin, ketika program mandiri tak diberikan, skuad Laskar Mataram akan tetap berlatih. Aktivitas itu merupakan sebuah kewajiban dari para pemain profesional.
Ketika kondisi mereka tak terjaga, yang dirugikan bukan hanya PSIM, tetapi juga diri para pemain sendiri. Evaluasi bisa saja dilakukan klub setiap saat.
"Harusnya sudah menjadi kewajiban karena mereka pemain profesional. Jadi pasti semua melakukan penjagaan kondisi selama libur," ungkap Erwan.
Persaingan Grup Tengah
Sejatinya, keputusan PSIM untuk meniadakan program sekitar sepekan juga bisa berefek negatif. Meski sama-sama latihan, jelas latihan bersama pelatih akan lebih terukur dibandingkan latihan sendiri.
Jika kondisi pemain menurun, hal tersebut bisa berimbas pada performa ketika kompetisi Liga 2 2022/2023 sudah jalan lagi. Sementara PSIM sendiri belum dalam posisi aman.
PSIM kini masih ada di peringkat enam grup tengah, terpaut tujuh poin dari FC Bekasi City dan tiga poin dari Persijap Jepara. Dua tim tersebut ada dalam zona lolos fase kedua dari grup tengah.
Berbeda dengan PSIM, meski kini Bekasi City dan Persijap sudah di posisi atas, kedua tim tetap mengagendakan latihan. Bekasi City sempat uji coba melawan tim Liga 1, Bhayangkara FC dan tim Liga 3, Farmel FC.
Sementara Persijap pilih uji coba melawan tim-tim lokal Jepara. Dalam waktu dekat, Persijap berpotensi uji coba melawan dua tim Liga 1, PSIS Semarang dan Persis Solo.