Beda Nasib Trah Simeone di Liga Champions: Si Anak Lolos 16 Besar, Sang Ayah Harus Tersingkir
INDOSPORT.COM – Liga Champions 2022/23 menghadirkan nasib berbeda antara ayah dan anak, yakni Diego Simeone dan Giovanni Simeone.
Pasangan ayah dan anak ini mendapatkan hasil berbeda di Liga Champions 2022/23 bersama klub-klubnya, yakni Atletico Madrid dan Napoli.
Diego Simeone bersama Atletico Madrid harus menerima kenyataan tersingkir dari Liga Champions 2022/23 usai bermain imbang 2-2 melawan Bayer Leverkusen, Kamis (27/10/22).
Karena hasil imbang itu, Atletico Madrid yang dijagokan bakal lolos ke babak 16 besar dengan mudah, malah harus menerima kenyataan tersingkir lebih cepat.
Sebab, Los Rojiblancos saat ini harus puas berada di peringkat ketiga, tertinggal empat poin dari FC Porto dengan satu laga tersisa.
Sehingga, Atletico pun maksimal hanya bisa bermain di Liga Europa 2022/23, dengan catatan posisinya tak digusur oleh Bayer Leverkusen.
Berbeda dengan sang ayah, Diego Simeone, sang anak yakni Giovanni Simeone malah terbang tinggi bersama Napoli di Liga Champions.
Saat sang ayah dan klubnya tersingkir, Simeone justru berpesta dengan membawa Napoli kokoh di grup A dan telah menggenggam satu tiket ke babak 16 besar.
Bahkan di saat sang ayah dan klubnya bermain imbang 2-2 dengan Leverkusen, Simeone malah berhasil membawa Napoli menggasak Rangers FC dengan skor 3-0.
Perbedaan ini pun seakan membuat ayah dan anak ini tengah bertukar nasibnya di Liga Champions 2022/23 musim ini.
1. Sepak Terjang Berbeda Ayah dan Anak
Jika melihat kiprah antara Diego Simeone dan Giovanni Simeone di Liga Champions, semua tentu sepakat bahwa sang ayah jauh lebih baik.
Maklum saja, Diego Simeone mampu berbicara banyak di Liga Champions, terutama selama menjadi pelatih Atletico Madrid.
Sejak menukangi Atletico Madrid pada 2011 silam, Diego Simeone mampu membawa Los Rojiblancos berbicara banyak di pentas Liga Champions.
Meski tak pernah juara, pria berusia 52 tahun ini mampu membawa Atletico menembus final Liga Champions di musim 2013/14 saat debutnya di ajang ini sebagai pelatih.
Lalu dua musim berselang, Diego Simeone kembali membawa Atletico ke final Liga Champions musim 2015/16.
Selebihnya, Diego Simeone mampu membuat Atletico menjadi salah satu kuda hitam yang kerap menghadang tim-tim besar di Liga Champions.
Hal ini berbeda dengan Giovanni Simeone yang justru baru pertama kali dalam kariernya merasakan Liga Champions, yakni pada musim 2022/23 ini.
Sebelumnya, Giovanni tak pernah berkiprah di Liga Champions karena hanya membela tim-tim semenjana seperti Genoa dan Hellas Verona.
Namun kepindahannya ke Napoli dengan status pinjaman pada musim panas 2022 membuatnya mengikuti jejak sang ayah yang telah merasakan Liga Champions terlebih dulu.
Meski sang ayah lebih berpengalaman di Liga Champions, namun pada musim ini justru sang anak yang lebih beruntung di ajang ini.
2. Giliran Sang Anak
Di Liga Champions 2022/23 ini, baik Diego Simeone dan Giovanni Simeone tampak seperti bertukar nasib bersama klub-klubnya.
Diego Simeone yang berpengalaman justru merasakan harus tersingkir lebih cepat di Liga Champions, karena kiprah buruk Atletico Madrid di fase grup.
Sedangkan Giovanni Simeone yang baru debut di Liga Champions musim ini, justru berhasil mencuri perhatian dengan tampil prima sepanjang fase grup.
Giovanni mampu berbicara banyak di Liga Champions 2022/23 dengan membawa Napoli menjadi salah satu tim tak terkalahkan di babak grup.
Bahkan, berkatnya pula Napoli menjadi tim tersubur di Liga Champions musim ini, dengan mencetak 20 gol dari lima laga babak grup.
Giovanni pun berhasil menyumbangkan seperlima dari 20 gol Napoli, dengan mencetak empat gol dari empat laga Liga Champions pertamanya.
Tak pelak, kondisi ini pun seakan membuat alam tengah mengizinkan Giovanni untuk terbang tinggi, demi menyamai torehan sang ayah yang mampu menembus final di debutnya di Liga Champions.
Akankah Giovanni Simeone bisa menyamai torehan Diego Simeone sepanjang gelaran Liga Champions musim 2022/23 ini?