Malangnya Nasib Frenkie de Jong: Niat Main di Liga Champions, tapi Tetap Balik ke Liga Europa
INDOSPORT.COM – Turun kastanya Barcelona dari Liga Champions 2022/23 ke Liga Europa menjadi pukulan telak bagi salah satu penggawanya, Frenkie de Jong.
Barcelona dipastikan harus angkat koper lebih cepat dari Liga Champions 2022/23 usai dibekuk Bayern Munchen di Matchday ke-5 grup C, Kamis (27/10/22).
Dalam Liga Champions Matchday ke-5 grup E itu, Barcelona yang menjamu Bayern Munchen harus menyerah dengan skor cukup telak, yakni 0-3.
Bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Barcelona harus tertinggal dua gol dalam tempo 31 menit lewat gol Sadio Mane dan EriMaxim Choupo-Moting.
Dua gol Bayern Munchen sendiri sempat ditambah menjadi tiga oleh Serge Gnabry. Nahas, gol tersebut dianulir oleh wasit karena Offside.
Di penghujung laga, Barcelona yang sulit memberikan perlawanan pun harus menerima gol ketiga Bayern Munchen yang dicetak oleh Benjamin Pavard.
Kekalahan ini pun kemudian membuat Barcelona dipastikan finis di peringkat ketiga dan harus rela bermain di Liga Europa musim ini.
Nantinya, Barcelona akan menjalani babak Playoff 16 besar Liga Europa 2022/23 terlebih dahulu melawan tim peringkat kedua babak grup kompetisi kedua Eropa itu.
Raihan ini bukanlah raihan pertama Barcelona. Di musim lalu, klub asal Catalan ini juga merasakan harus tampil di Playoff 16 besar Liga Europa usai finis di peringkat ketiga babak grup Liga Champions.
Apa yang didapat Barcelona saat ini pun seakan menjadi pukulan telak bagi para penggawanya. Salah satu yang paling terpukul tentunya adalah Frenkie de Jong.
1. Bertahan karena Liga Champions
Kegagalan Barcelona bertahan di Liga Champions dan turun kasta ke Liga Europa pun menjadi sebuah petaka bagi Frenkie de Jong.
Pasalnya, keputusannya bertahan di Barcelona karena demi tampil di ajang antarklub paling elite se benua biru tersebut.
Sebagaimana diketahui, sepanjang musim panas 2022 lalu saat jendela transfer dibuka, De Jong dikaitkan dengan kepindahan dari Barcelona.
Salah satu peminatnya adalah Manchester United yang baru kedatangan mantan pelatihnya di Ajax Amsterdam, yakni Erik ten Hag.
Di bursa transfer musim panas 2022, De Jong santer diberitakan akan berlabuh ke Old Trafford, menyusul tercapainya kesepakatan antara Barcelona dan Man United soal harga sang pemain.
Namun, pemain berusia 25 tahun ini bersikeras bertahan di Barcelona. Salah satu keputusannya bertahan adalah Liga Champions.
Sebagai informasi, Man United musim ini harus bermain di Liga Europa karena musim lalu finis di peringkat ke-6 Liga Inggris 2021/22.
Dirangkum dari berbagai sumber, Man United yang bermain di Liga Europa ini membuat De Jong enggan pindah dari Barcelona yang bermain di Liga Champions.
Apalagi, De Jong bermimpi bisa merengkuh trofi Liga Champions, yang membuatnya bersikukuh bertahan demi bermain di ajang ini.
Namun malang tak dapat ditolak, untung tak bisa diraih. De Jong kini harus menelan pil pahit bakal tampil di Liga Europa untuk kedua kalinya.
2. Jatuh Tertimpa Tangga
Malangnya nasib Frenkie De Jong ternyata bukan hanya karena dirinya bakal tampil di Liga Europa, kompetisi yang tak ia sukai saja.
Kemalangannya bahkan terlihat di musim ini, usai menolak pindah dari Barcelona karena keinginannya bermain di Liga Champions.
Sejak keputusannya menolak pindah di saat tim-tim seperti Manchester United dan Chelsea mengincarnya, De Jong tak menemukan kata bahagia dalam kariernya di Barcelona musim ini.
De Jong yang bertahan di Barcelona, harus menerima gajinya dipangkas sejak musim lalu seiring masalah finansial yang melilit klubnya itu serta dicap sebagai kriminal.
Di tengah pemangkasan gaji yang diterimanya, De Jong yang memilih setia justru harus bersaing memperebutkan tempat utama di Barcelona dan kerap menghangatkan bangku cadang.
Tercatat sejak musim 2022/23 dimulai hingga artikel ini dibuat, De Jong tercatat enam kali masuk sebagai pemain pengganti di Barcelona.
Tak pelak kondisi ini sejatinya tak menguntungkan sama sekali baginya. Apalagi pemain sekaliber dirinya diharuskan menjadi starter bagi klub manapun.
Nahas bagi De Jong, keputusannya bertahan di Barcelona ibarat air susu dibalas air tuba oleh klub asal Catalan tersebut.
Parahnya lagi, mimpinya bermain di Liga Champions harus pupus untuk kedua kalinya dalam dua musim beruntun karena ketidakbecusan Barcelona di ajang tertinggi itu.
Puncaknya, De Jong pun harus menerima kenyataan tampil di ajang yang tak ia sukai sama sekali dan ia hindari, yakni Liga Europa bersama Barcelona.