Bek Arsenal Ditikam Pisau di Milan, Ini Kondisinya Sekarang di Rumah Sakit
INDOSPORT.COM - Nasib naas dialami oleh Pablo Mari usai dirinya menjadi koran penusukan secara acak oleh seorang pengunjung supermarket di Milan, Italia.
Penggawa Arsenal yang tengah dipinjamkan ke Monza itu mengalami luka tikam pada bagian punggung dan kini dirawat di rumah sakit.
Dikutip dari AFP, insiden yang menimpa Mari terjadi ketika dia sedang berada di Carrefour mal Milanofiori, Assago, pinggiran kota Milan saat seorang pria tiba-tiba melakukan penyerangan dengan senjata tajam secara acak.
Termasuk sang defender 29 tahun, ada lima korban pada kejadian tersebut. Rata-rata korban mengalami luka tusukan dan tebasan pada bagian tubuh.
Mari termasuk beruntung karena hanya cedera karena seorang korban lain yang diduga kasir supermarket dilaporkan sampai meninggal dunia.
Pelaku tindak kriminal tersebut telah teridentifikasi sebagau seorang pria berusia 46 tahun warga negara Italia yang tengah menjalani pengobatan karena depresi.
Pria tersebut dilaporkan mengambil pisau dari rak supermarket lalu menyerang pengunjung lain. Belum ada infi lebih lanjut apakah tindakan ini ada hubungan dengan gangguan mental yang ia derita atau tida.
Yang jelas pelaku tersebut sudah ditangkap kepolisian. Sebelum diamankan, beberapa pengunjung dan staf supermarket berhasil melumpuhkannya lebih dulu.
Atas kejadian ini baik Monza maupun Arsenal kemudian membuat pernyataan resmi soal Mari. Info dari kedua klub berujar jika bek asal Spanyol itu dalam kondisi baik-baik saja walau terluka.
CEO dari Monza, Adriano Galliani, bahkan mengklaim jika Pablo Mari sudah bisa bermain tidak lama lagi. Sebuah berita bagus mengingat eks Real Madrid dan Udinese itu adalah penggawa kunci bagi I Biancorossi dengan jumlah 8 penampilan di Liga Italia musim ini plus sumbangan 1 gol.
1. Terus Terulang
Musibah yang dialami oleh Pablo Mari menambah panjang daftar panjang pemain Arsenal yang jadi korban tindak kejahatan. Pada Desember 2021 lalu Gabriel Magalhaes menjadi target percobakan perampokan di rumahnya sendiri.
Saat itu pemain bertahan asal Brasil tersebut baru saja pulang bepergian bersama seorang teman sebelum dihadang tepat saat baru turun dari mobil oleh pria bertopeng dan bersenjatakan tongkat bisbol.
Pelaku meminta Gabriel untuk memberikan kunci mobil, ponsel, dan jam tangan miliknya namun tidak dituruti.
Gabriel justru melawan dan bahkan melancarkan pukulan ke arah wajah yang membuat perampok tadi lari lintang pukang. Pada akhirnya polisi bergerak cepat dan bisa melacak serta memenjarakan pelaku selama lima tahun.
Di Juli 2019, Mesut Ozil dan Sead Kolasinac yang kala itu masih memperkuat Arsenal juga jadi korban penodongan oleh kriminal tak bermoral di jalanan London.
Pelaku yang berjumlah dua orang menggunakan kendaraan bermotor coba mengintimidasi kedua pemain yang tengah parkir mobil di piggir jalan menggunakan pisau.
Mereka meminta pada Ozil dan Kolasinac untuk melepas arloji mahal di pergelangan tangan keduanya namun justru harus kena bogem mentah.
Kolasinac yang turun dari mobil sama sekali tidak takut dengan dua penyerang dan justru balik mengejar. Layaknya insiden Gabriel, kejadian tersebut terekam CCTV yang kemudian jadi pembantu polisi untuk melakukan penyelidikan.
Para penjahat tadi kemudian tercekal dan diberi ganjaran 10 tahun penjara yang harusnya bisa membuat jera untuk melakukan tindak perampokan lagi.
Semoga insiden Pablo Mari jadi insiden malang terakhir yang menimpa para pemain Arsenal dan sepakbola secara keseluruhan. Tingkat kriminalitas juga diharapkan tidak pernah naik lagi.