Wali Kota Malang Garansi Aksi Aremania Perihal Tragedi Kanjuruhan Berjalan Damai
INDOSPORT.COM - Wali Kota Malang memberikan garansi bahwa situasi di kawasannya tetap aman, tertib dan damai. Kendati ada aksi turun ke jalan yang dilakukan Arek-arek Malang dalam dua pekan terakhir.
Aksi demonstrasi para Aremania ini berjalan dengan sejumlah karakter berbeda dalam setiap kegiatannya. Tujuannya sama, yakni menuntut pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Sayang, aksi yang berlangsung tertib dan damai itu sempat dinodai oleh hoaks alias berita bohong yang dilakukan sejumlah orang.
Yang terbaru, ada akun media sosial yang membagikan video aksi demo Aremania dengan narasi berjalan rusuh, tidak tertib dan meninggalkan sampah di Balai Kota Malang, pada Kamis (27/10/22).
Perihal ini, Wali Kota Malang, Sutiaji tidak tinggal diam. Dia membantah semua narasi yang dibeberkan akun media sosial itu dengan lugas.
"Semuanya berjalan kondusif, jadi stigma tentang kerusuhan (aksi demo) tidak ada. Hal itu tidak terjadi di sini," ucap Sutiaji seusai menemui aksi Aremania di Balai Kota Malang.
Dalam demonstrasi tersebut, Arek-Arek Malang tetap menyuarakan pengusutan tuntas atas Tragedi Kanjuruhan. Mereka memulainya dengan orasi dan berjalan kaki sejak Alun-Alun Kota Malang hingga ke balai kota.
Aksi turun ke jalan yang pertama dilakukan Aremania pada Kamis (20/10/22). Bedanya, mereka melakukan aksi berdiam diri saat berjalan kaki dari Stadion Gajayana hingga menggelar aksi di balai kota.
"Terima kasih Aremania sudah menunjukkan sikap yang cinta damai. Arema tidak pernah kisruh, di sini aman-aman saja," tandas wali kota berusia 58 tahun tersebut.
"Saya mewakili Aremania dan warga Kota Malang, membuktikan bahwa di sini tidak ada kerusuhan, semua cinta damai," sambung dia.
1. Hoaks Kedua Kali
Situasi itu pun membuat ada kecurigaan perihal adanya upaya untuk menggembosi Aremania dan Arek-Arek Malang dalam menuntut pengusutan tuntas terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Terlebih, hoaks yang menyebut aksi Aremania berlangsung rusuh, tidak tertib hingga meninggalkan banyak sampah, menjadi kedua kalinya.
Sebelumnya, publik sempat dibuat gempar oleh video yang menyudutkan suporter setia Arema itu setelah tragedi terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Seorang ibu-ibu yang mengaku bakul (pedagang) dawet menarasikan bahwa Aremania sering rusuh, nonton laga sepak bola sambil mabuk dan sebagainya.
Belakangan, hoaks ini akhirnya terbongkar. Sosok ibu-ibu bakul dawet yang ternyata beridentitas partai politik itu lantas meminta maaf atas video hoaks yang dibuatnya kepada salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang yang meninggal dunia.