Bos Arema FC Gilang Widya Resmi Mundur, Netizen Ramai-ramai Sindir Iwan Budianto
INDOSPORT.COM – Gilang Widya Pramana resmi melepas jabatan Presiden Arema FC. Tetapi, netizen menyayangkan keputusan ini dan menyindir sang pemilik klub, Iwan Budianto.
Gilang Widya Pramana menyampaikan keputusan mengejutkan pada Sabtu (29/10/22) dengan menyatakan istirahat dari dunia sepak bola.
Bukan hanya itu, pria kelahiran Probolinggo tersebut mengumumkan bahwa dirinya mengundurkan diri dari posisi presiden Arema FC yang telah diembannya selama 16 bulan terakhir.
“Pada kesempatan ini, saya memutuskan mundur dari (jabatan sebagai presiden) klub mulai hari ini," ucap Gilang dalam press conferrence, Sabtu (29/10/22).
Menurut Gilang, pengunduran dirinya sama sekali tak berhubungan dengan Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, tragedi paling memilukan dalam sejarah sepak bola nasional.
Akan tetapi, keputusannya itu tetap saja dikaitkan oleh publik di tanah air karena dia mundur tak lama setelah korban Tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 135 orang per Senin (24/10/22).
Namun demikian, mundurnya Gilang Widya Pramana mengundang reaksi dari netizen sekaligus suporter Arema, lewat kolom komentar di akun Arema FC di Instagram.
Sejumlah suporter Singo Edan menyayangkan keputusan Gilang Widya Pramana sebab Gilang dianggap bukan sosok paling bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.
Alih-alih Gilang, tanggung jawab atas insiden memilukan itu seharusnya dipikul oleh Iwan Budianto selaku pemilik sajam terbesar klub asal kota Malang tersebut.
@guardiyaan: “Ajur sudah!!!! padahal dari dulu gak pernah ada presiden club, sebaik, seloyal beliau, kecintaan kepada Arema luar biasa, dekan dengan fans..dan sekarang semua jadi kacauu.. terimakasih juuragan atas dedikasinya, sehat selalu.”
1. Iwan Budianto Nggak Sekalian?
Kemarahan suporter Arema memang bukan tanpa sebab. Gilang Widya Pramana yang hanya memiliki saham 15 persen di Arema FC sempat ikut diperiksa sebagai saksi Tragedi Kanjuruhan.
Sementara Iwan Budianto, yang notabene pemilik mayoritas saham Arema (75 persen), dan juga menjabat Wakil Ketua Umum PSSI, malah dibiarkan saja alias tidak diperiksa.
@highlight_psm: “Juragan 99 ini orang baik, beliau sangat sibuk pasca kejadian di Kanjuruhan, terus yang pemegang saham 75% di Arema FC mundur juga gak itu?”
@_gadangboys: “Yg sahamnya cuma 15% malah yg di periksa, IB yg 75% lagi ngapain??.”
@syamsullbahri.ori: “Iwan Budianto aja yang pergi dari dunia sepakbola , mas Gilang aset muda yang harus terus maju beliau sangat sangat loyalis berkompeten sekali.”
@charis_muhammad59: “Welcome back sam IB .. tempatmu memang di Arema .. kembalilah .. mari mulai lagi .. biarkan PSSi di isi orang2 yg fokus untuk Negara .. jangan lupa nawak .. IB juga berperan penting di Arema. . beliau yg menyelamatkan Arema. Apapun itu dualisme, tragedi kanjuruhan dan semua yg terjadi ..”
@ferdyan.ady: “#ibout kudune ib seng out wong seng gak tau modon nang omah e korban wong seng gak gak ono ucapan bela sungkawa blas #ibout.”
Selain Iwan Budianto dan Gilang Widya Pramana (PT Juragam Sembilan Sembilan Corp), 10 persen saham Arema FC dimiliki oleh Raffi Ahmad selaku pemilik PT Rans Entertainment Indonesia.
Kepemilikan saham Arema FC kembali jadi perhatian karena sikap mereka atas Tragedi Kanjuruhan. Meski menjadi korban dari peristiwa itu, Arema FC terkesan cari aman.
Tidak seperti Persis Solo, Persebaya Surabaya, Madura United dan PSM Makassar, Arema FC tidak meminta pengurus PSSI mundur dan segera digelar Kongres Luar Biasa (KLB) karena adanya sosok Iwan Budianto.
Gilang Widya Pramana selama gabung manajemen klub, menorehkan sejumlah kiprah cukup apik. Seperti ketika Arema FC menjuarai Piala Presiden pada awal 2022.
Bahkan, dia juga nyaris membawa Arema FC menjuarai Liga 1 2021-2022. Sayang, inkonsistensi membuat Singo Edan terlempar dari persaingan juara dan harus rela finis di posisi 4 besar klasemen akhir.