Kilas Balik Piala Dunia 2010, Kala Spanyol Kubur Mimpi Belanda Juara Piala Dunia
INDOSPORT.COM – Piala Dunia 2010 ibarat ajang pengukuhan Belanda untuk tetap menjadi rajanya runner-up oleh Spanyol.
Piala Dunia 2022 sebentar lagi akan segera dimulai pada 20 November hingga 18 Desember mendatang. Qatar akan menjadi tuan rumah hajatan empat tahunan itu.
Total 32 negara yang terbagi dalam delapan grup telah memastikan diri untuk berpartisipasi dalam gelaran Piala Dunia tahun ini.
Piala Dunia 2022 Qatar setidaknya akan menjadi edisi ke-22 sepanjang sejarah. Kali ini terasa berbeda karena diselenggarakan pada akhir tahun saat sebagian besar kompetisi Eropa memasuki pertengahan musim.
Tak hanya itu, turnamen yang diselenggarakan di Qatar itu juga akan menjadi Piala Dunia pertama di kawasan Arab sekaligus kedua di Asia setelah edisi 2002 di Korea Selatan dan Jepang.
Dari Benua Asia, enam wakil setidaknya akan turut berpartisipasi. Sementara itu, Benua Eropa akan menjadi benua dengan wakil terbanyak, yakni 13 tim.
Menjelang berlangsungnya Piala Dunia, ingatan penikmat sepak bola berkelana menyasar berbagai momen dalam berbagai edisi turnamen paling bergengsi di dunia tersebut.
Ingatan tersebut dapat berupa tim jagoannya menjadi kampiun atau menelan kekalahan dan tersingkir secara menyakitkan.
Seperti halnya Piala Dunia 2010, di mana Belanda harus dipaksa Spanyol kembali jadi runner up. Berikut kami berikan ulasan terkait momen menyakitkan De Oranje tersebut.
1. Kekalahan Menyakitkan Belanda di Piala Dunia 2010
Piala Dunia 2010 dapat dikatakan menjadi salah satu edisi paling menarik karena banyak faktor. Seperti lagu resmi lantunan Shakira yang mudah diingat hingga bola turnamen bernama Jabulani.
Kala itu Piala Dunia 2010 berlangsung di Afrika Selatan. Duel Belanda melawan Spanyol menjadi klimaks yang paling ditunggu-tunggu.
Pertandingan antara Belanda melawan Spanyol terbilang menarik sebab kala itu La Roja harus mengawali turnamen dengan kekalahan terlebih dahulu.
Sedangkan Belanda selama turnamen tersebut berlangsung mampu menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan hingga final.
Bermain dengan skor imbang selama 90 menit, Belanda dan Spanyol harus melanjutkan pertandingan hingga babak ekstra.
Sepanjang pertandingan, banjir kartu kuning terjadi. Howard Webb yang menjadi pengadil lapangan kala itu total mengeluarkan 14 kartu kuning.
Pil pahit kemudian mendera Belanda saat pada menit ke-109 John Heitinga harus diganjar kartu kuning kedua dan terpaksa keluar lapangan.
Bermain pincang, Belanda diambang rasa sakit lagi. Benar saja, momen gol yang ditunggu-tunggu akhirnya tercipta pada menit ke-116.
Jesus Navas memasuki wilayah permainan Belanda lalu memberikan umpan kepada Andreas Iniesta. Dia kemudian berhasil mengkonversikan umpan Navas tersebut menjadi gol dan membuat Spanyol keluar menjadi jawara Piala Dunia.
2. Belanda Spesialis Runner Up
Kalah atas Spanyol di final Piala Dunia 2010 menjelang babak adu penalti adalah sesuatu yang sangat menyakitkan Belanda saat itu.
Gol Iniesta pada menit ke-116 telah membuyarkan mimpi Belanda untuk pertama kali menjuarai Piala Dunia. Hasil tersebut membuat mereka lagi-lagi harus puas dengan sematan ‘raja runner up’
Belanda sendiri total telah tiga kali masuk final Piala Dunia. Semuanya berakhir tragis dengan kekalahan dan menjadikan mereka runner-up.
Kekalahan pertama Belanda terjadi pada 1974 kala dikalahkan Jerman Barat di final. Empat tahun berselang, momok tersebut kembali datang dengan kalah dari Argentina.
Kemudian, terakhir Belanda harus kembali tertahbiskan menjadi raja runner up kala Piala Dunia 2010 melawan Spanyol.
Nasib yang dialami Belanda tersebut dapat dikatakan sebagai ironi tersendiri. Sebab, tim berjuluk De Oranje tersebut selalu dibekali skuat mumpuni untuk menjadi juara dunia.
Pada Piala Dunia 2022, Belanda akhirnya kembali setelah pada gelaran sebelumnya mereka tidak lolos babak kualifikasi. Akankah pasukan Louis van Gaal berhasil meraih gelar Piala Dunia untuk pertama kalinya?