Xavi Bakal Dipecat, Ini 3 Pelatih Eks Juara Liga Champions yang Layak Dilirik Barcelona
INDOSPROT.COM – Berikut tiga pelatih mantan peraih gelar Liga Champions yang mungkin layak dilirik klub Liga Spanyol (La Liga), Barcelona, andai mereka resmi pecat Xavi Hernandez.
Sepanjang musim 22/23 ini, Barcelona memang tampil kurang maksimal di level Eropa lantaran hanya menempati posisi tiga klasemen sementara Grup C Liga Champions.
Bergabung bersama Bayern Munchen, Inter Milan serta Viktoria Plzen, skuat arahan Xavi Hernandez tersebut hanya bisa meraih satu kemenangan serta sekali imbang dari total lima laga.
Hasil tersebut membuat Barcelona gagal lolos ke babak 16 besar Liga Champions, dan harus puas turun kasta ke Liga Europa musim ini.
Berkaca dari pergerakan transfer sepanjang bursa transfer kemarin, apa yang diraih Barcelona dengan tersingkir dari Liga Champions, memang jadi sebuah kerugian amat besar.
Tercatat, Barcelona telah mengeluarkan dana hingga 115 juta euro untuk memboyong pemain-pemain sekelas Raphinha, Jules Kounde serta Robert Lewandowski.
Selain itu, Barcelona juga memperbesar keuangan mereka dengan sejumah tuas ekonomi agar bisa mendatangkan pemain-pemain gratisan dengan gaji mahal seperti Franck Kessie, Andreas Christensen dan Marcos Alonso.
Dengan pengeluaran yang cukup besar itu, tak heran jika penampilan buruk Barcelona di Liga Champions langsung mendapat sorotan tajam, terutama Xavi Hernandez selaku pelatih kepala Blaugrana.
Sadar akan posisinya yang tak aman usai gagal membawa Barcelona lolos ke 16 besar Liga Champions, Xavi pun belum lama ini disebut ikhlas dan pasrah apabila manajemen Barca ingin memutus kerja sama mereka.
Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak Barcelona, namun jika benar Xavi Hernandez akan didepak dari Camp Nou maka tiga pelatih eks juara Liga Champions berikut bisa jadi opsi buat Barca.
Lantas siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Zinedine Zidane
Nama pertama adalah Zinedine Zidane. Pelatih asal Prancis ini bisa menjadi kandidat terkuat untuk gantikan posisi Xavi Hernandez sebagai nakhoda baru Barcelona.
Sampai saat ini, Zinedine Zidane masih belum memiliki klub baru usai tak memperpanjang kontrak bersama raksasa Liga Spanyol, Real Madrid.
Sepanjang kiprahnya di dunia kepelatihan, Zinédine Zidane sukses membantu Real Madrid jadi klub yang paling berjaya di Eropa dengan tiga kali menjuarai Liga Champions pada musim 2015/16, 2016/17 serta 2017/18.
Meski sempat jadi pelatih dan pemain buat tim rival, namun tangan dingin Zidane dipastikan bakal mampu membuat performa Barcelona kembali meningkat.
Apalagi Zidane sempat mengaku jika dirinya adalah penggemar Barcelona, sehingga kedekatan ini bisa dijadikan kekuatan bagi manajemen Blaugrana buat menggaet Zizou.
Peluang Barcelona mendapatkan Zidane pun terbilang cukup terbuka, setelah sang pelatih dalam salah satu wawancara dengan RMC Sport telah mengisyaratkan akan segera comeback usai setahun menganggur.
Thomas Tuchel
Berikutnya adalah Thomas Tuchel. Mantan pelatih PSG ini masih berstatus pengangguran usai dipecat klub Liga Inggris, Chelsea pada September 2022 lalu.
Walau berstatus pelatih pecatan, namun nama Thomas Tuchel masih sangat layak untuk diperhitungkan sebagai salah satu pelatih terbaik di Eropa saat ini.
Raihan prestasi mentereng bersama The Blues musim lalu, jadi bukti betapa jeniusnya pelatih asal Jerman ini dalam meracik strategi.
Tercatat saat melatih Chelsea, pelatih berusia 49 tahun tersebut berhasil meraih gelar Liga Champions, UEFA Super Cup serta FIFA Club World Cup.
Dengan sederet gelar juara tersebut, tak heran jika nantinya Barcelona diprediksi bakal kembali bertaji di kompetisi Eropa saat dilatih Thomas Tuchel.
2. Frank Rijkaard
Terakhir ada Frank Rijkaard. Pelatih asal Belanda ini juga bisa menjadi opsi buat Barcelona jika manajemen mencari juru strategi yang kenyang pengalaman di Eropa.
Sebelum menganggur, Frank Rijkaard sempat menukangi sejumlah tim besar Eropa mulai dari Sparta Rotterdam, Barcelona hingga Timnas Belanda.
Prestasinya pun terbilang mentereng, yakni mampu membawa Barcelona menjuarai masing-masing dua gelar La Liga serta Supercopa de Espana, dan satu trofi Liga Champions pada musim 2005/06.
Selain itu, Frank Rijkaard juga mampu menyabet gelar Don Balón Coach of the Year selama dua musim beruntun pada tahun 2004/05 dan 2005/06.
Meski sempat menyatakan pensiun dari dunia kepelatihan, namun dengan usia yang masih sangat muda yakni 59 tahun ditambah faktor kedekatan dengan Barcelona, tampaknya peluang Frank Rijkaard comeback ke lapangan hijau bakal bisa terwujud.
Selain itu, hadirnya Frank Rijkaard berpotensi besar kembalikan gaya bermain Tiki-Taka yang sangat identik dan jadi simbol supremasi Barcelona di sepak bola Eropa.