5 Negara yang Batal Tampil di Piala Dunia Meski Sudah Lolos, Masalah Biaya Hingga Sepatu

INDOSPORT.COM – Berikut lima negara yang menolak dan batal tampil di Piala Dunia meskit telah dinyatakan lolos dari babak kualifikasi. Masalah biaya hingga sepatu.

Piala Dunia 2022 Qatar tinggal menghitung hari. Turnamen sepak bola empat tahunan tersebut akan diselenggarakan pada 20 November hingga 18 Desember mendatang.

Piala Dunia 2022 Qatar akan menjadi edisi ke-22 sepanjang sejarah. Hal berbeda terasa dalam Piala Dunia kali ini sebab diadakan pada akhir tahun.

Turnamen yang diselenggarakan di Qatar tersebut juga akan menjadi Piala Dunia pertama di kawasan Arab sekaligus kedua di Asia setelah edisi 2002 di Korea Selatan dan Jepang.

Total 32 negara dari seluruh dunia telah memastikan diri lolos ke babak putaran final Piala Dunia 2022 Qatar.

Perjuangan 32 negara terbilang tidak mudah lantaran mereka harus mengalahkan lawan-lawan di babak kualifikasi hingga playoff.

Ketiga puluh dua negara tersebut nantinya akan dibagi ke dalam delapan grup yang terbagi dari Grup A hingga Grup H.

Benua Asia setidaknya telah mengirimkan enam wakilnya yang akan berpartisipasi. Sementara itu, Benua Eropa menjadi benua dengan wakil terbanyak dengan 13 wakil.

Para kontestan atau negara yang sudah lolos tersebut menjadi sebuah kebanggan tersendiri sebab dalam prosesnya tidak mudah.

Namun, ternyata ada juga negara yang sudah dipastikan lolos di Piala Dunia tetapi mereka memilih mundur dari gelaran bergengsi empat tahunan tersebut. Negara mana saja kah itu? Berikut ulasannya.

1. Negara yang Mundur dari Gelaran Piala Dunia

5. Austria (Edisi 1938)

Pada Piala Dunia 1938, Timnas Austria tercatat sebagai salah satu negara yang mundur dari gelaran Piala Dunia.

Masalah politik dikabarkan menjadi salah satu alasan kuat mengapa Timnas Austria harus memilih keputusan mundur tersebut.

Masalah tersebut berupa adanya peristiwa Anschluss yang merupakan sebuah aneksasi de facto Austria ke dalam tubuh Jerman Raya.

Akibat dari mundurnya Austria, kompetisi Piala Dunia 1938 hanya diikuti 15 tim dari yang seharusnya 16 tim.

4. Jepang (Edisi 1938)

Pada edisi yang sama, salah satu negara yang menyusul mundurnya Austria adalah Jepang. Timnas Jepang padahal berpeluang menjadi satu-satunya wakil Asia waktu itu.

Alasan transportasi menjadi latar belakang yang mendasari tim berjuluk Samurai Biru tersebut berangkat ke Prancis kala itu.

Sebagai gantinya, Indonesia yang pada saat itu masih bernama Hindia-Belanda ditunjuk untuk mengantikan Jepang sebagai wakil Asia.

3. Skotlandia (Edisi 1950)

Timnas Skotlandia pernah menjadi salah satu kontestan Piala Dunia 1950 yang diselenggarakan di benua Amerika Selatan, tepatnya di Brasil.

Namun, meski mampu memenuhi syarat untuk lolos ke Piala Dunia 1950, ketua Asosiasi Sepak Bola Skotlandia (SFA) saat itu, George Abraham tak merestui keberangkatan tim ke Brasil.

Alasannya adalah Skotlandia hanya mampu finis di urutan kedua di belakang Inggris pada ajang Home Championship.

2. Alasan Mundur India Paling Aneh

2. Turki (Edisi 1950)

Pada edisi Piala Dunia yang sama dengan Skotlandia, Turki juga memutuskan untuk mundur dari gelaran empat tahunan sekali tersebut.

Timnas Turki beralasan biaya keberangkatan yang mahal menjadi penyebab mereka memutuskan mundur dari Piala Dunia edisi 1950.

Mundurnya Turki kemudian membuat Piala Dunia 1950 akhirnya hanya diikuti oleh 13 negara saja dan menghasilkan Uruguay sebagai juaranya.

1. Timnas India (Edisi 1950)

Masih dalam edisi yang sama dengan mundurnya Skotlandia dan Turki, Timnas India juga memutuskan mundur dari Piala Dunia 1950.

Jika para kontestan lain dilarang tampil karena keputusannya sendiri, India sedikit berbeda karena mundur karena dilarang oleh FIFA.

Alasannya cukup menggelitik, yakni India dilarang tampil di Piala Dunia 1950 karena ngotot ingin bermain tanpa sepatu.

Meski tanpa sepatu, heroiknya India mampu lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia 1950. Ada pula alasan lain yang juga turut melatarbelakangi India selain masalah sepatu.

Alasan tersebut adalah masalah biaya. India menganggap biaya yang diperlukan untuk berangkat ke Brasil itu tidak lah murah.