Piala Dunia 2022: Nekat Jalan Kaki ke Qatar, Suporter Spanyol Dipenjara di Iran
INDOSPORT.COM â Suporter asal Spanyol, Santiago Sanchez yang nekat jalan kaki ke Qatar demi lihat Piala Dunia 2022, dikabarkan dipenjara di Iran.
Sebelumnya, telah dikabarkan seorang suporter berkewarganegaraan Spanyol hilang setelah mengirimi foto dirinya di perbatasan Irak-Iran kepada temannya.
Santiago Sanchez terakhir kali terlihat pada 1 Oktober lalu dan membagikan sebuah foto dengan judul âMasuk ke Iranâ.
Belum juga terlihat hingga saat ini, orang tua Sanchez di Madrid menuturkan kepada media Spanyol, kemungkinan besar anaknya telah dipenjara di Iran.
â99 persen saya percaya dia dipenjara di Iran, tapi kedutaan (Spanyol) memberi tahu putri saya bahwa mereka telah pergi ke penjara untuk menemuinya,â tutur Celine, dilansir dari Middle East Eye.
Kepolisian Spanyol telah memerintahkan kedua orang tua Sanchez untuk memberikan catatan pribadi seperti sikat gigi, foto tato Santiago yang nantinya akan dikirimkan ke Interpol.
Sementara itu, Kementerian luar negeri Spanyol mengkonfirmasi Santiago Sanchez berada di Iran. Kedutaan Spanyol di Teheran sedang mencari informasi keberadaannya.
âKedutaan telah menghubungi pihak berwenang Iran sejak diberitahu tentang berita orang hilang,â tutur salah satu perwakilan kedutaan Spanyol.
Santiago Sanchez diketahui meninggalkan Madrid pada bulan Januari. Dia melakukan perjalanan dari Eropa menuju Turki dan Irak dan berniat akan melihat gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.
Pria asal Madrid itu berharap bisa bertemu dengan timnas Spanyol dan menyemangati tim kebanggaannya itu untuk meraih kemenangan di Piala Dunia 2022.
1. Kontroversi Iran di Piala Dunia
Telah diketahui, Iran tergabung di grup B Piala Dunia 2022 bersama Amerika Serikat, Inggris dan Wales. Sementara itu, pada 21 November mendatang Iran akan bertanding perdana melawan The Three Lions.
Iran menuai banyak kecaman untuk keluar dari Piala Dunia 2022. Banyak pihak menentang Iran karena bantuannya kepada Rusia untuk menginvasi Ukraina.
Ibukota Ukraina, Kyv, terjebak oleh drone ‘kamikaze’, di mana drone tersebut merupakan buatan Iran dan diserahkan kepada Rusia.
FIFA didesak berbagai pihak agar Iran keluar dari Piala Dunia. Diantaranya adalah bos Shakhtar Donetsk, Sergei Palkin yang gencar menyuarakan Iran untuk hengkang.
“Pemimpin di Iran sedang bersenang-senang menonton timnas mereka di Piala Dunia, sementara Ukraina dibunuh oleh drone dan rudal,” ungkap Sergei Palkin.
Kecaman lain datang dari tokoh PBB, Paolo Zampolli yang meminta langsung presiden FIFA, Gianni Infantino untuk mengeluarkan Iran dari Piala Dunia 2022.
“Dunia menuntut tindakan anda untuk mengeluarkan Iran dari Piala Dunia. FIFA tidak boleh dibayangi politik negatif untuk penggemar sepak bola di seluruh dunia,” kata Paolo Zampolli.
Tak hanya itu, Paolo Zampolli turut mengajukan Italia sebagai pengganti Iran, jika nantinya negara Timur Tengah itu dikeluarkan dari Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, Iran telah dikecam terkait dengan isu politik dan internal di negara tersebut. Iran dikecam karena kasus pembunuhan seorang perempuan bernama Mahsa Amini.
Akibat dari insiden pembunuhan itu, Iran juga sempat didesak mundur dari gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar oleh para aktivis hak perempuan.