Respons Persis Solo setelah PSSI Setuju Percepat KLB
INDOSPORT.COM - Klub Liga 1 2022-2023, Persis Solo, memberi respons terkait reaksi PSSI yang akhirnya setuju mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB).
Laskar Sambernyawa atau julukan Persis Solo yang menjadi salah satu klub pendiri PSSI mengaku siap mengawal proses KLB.
Persis Solo merupakan satu dari dua tim yang meminta percepatan KLB PSSI. Meski jumlahnya masih tergolong sedikit, tetapi pihak federasi memenuhi permintaan tersebut.
Keputusan untuk menyetujui KLB PSSI dilakukan melalui rapat komite eksekutif PSSI di Jakarta, Jumat (28/10/22) malam WIB. Rapat dipimpin langsung Mochamad Iriawan alias Iwan Bule selaku ketua umum PSSI.
Keputusan untuk mempercepat KLB diambil agar tidak ada perpecahan di antara anggotanya. PSSI pun juga meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
PSSI dalam keterangan resminya berharap keputusan ini bisa menjadi pertimbangan para pemangku kepentingan untuk membantu memutar kembali kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3.
PSSI rencananya akan berkirim surat kepada FIFA terkait keputusan ini. Surat akan dipublikasikan ke publik melalui media massa pada Senin (31/10/22).
Terkait hal itu, Persis Solo siap menjalankan tugasnya sebagai pendiri sekaligus anggota PSSI. Ini dilakukan demi sepak bola Indonesia yang lebih baik.
"Ya, harapan kami bukan cuma sekadar cepat digelar tapi tepat sasaran. Karena poin tuntutan kita jelas, ada enam hal yang harus dipenuhi. Kalaupun nanti digelar lebih cepat, tugas PERSIS adalah mengawal pelaksanaanya," kata Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona, Sabtu (29/10/22) malam WIB.
Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep, melalui postingan instagram terbarunya juga sudah bersikap. Dalam unggahan foto prewedding dengan sang kekasih, Erina Gudono, di Stadion Manahan Solo, Kaesang kembali mempertegas sikap klub.
"Kami sebagai salah satu klub yang menginisiasi terbentuknya federasi, kami punya tanggung jawab moral untuk tetap membawa PSSI pada keberpihakan publik. Bagi kami, yang lahir dari rahim para pendiri tak berhak berpaling dari hati nurani," caption postingan foto preweding tersebut.
1. Tidak Sekadar KLB
Persis Solo tak sekadar menuntut agar KLB segera berjalan. Dari enam poin dalam surat tuntutan KLB yang dikirimkan ke PSSI, ada empat poin yang berkaitan dengan kepengurusan PSSI.
Persis Solo meminta agar tak ada lagi pemilik klub yang masuk jajaran komite eksekutif PSSI. Saat ini, masih ada deretan nama yang masuk kepengurusan PSSI.
Mulai dari pemilik saham Arema FC, Iwan Budianto (waketum) serta empat anggota komite eksekutif, mulai Pieter Tanuri (Bali United), Yoyok Sukawi (PSIS Semarang) dan Hasnuryadi Sulaiman (Barito Putera).
"Mereformasi jajaran kepengurusan Komite Eksekutif dengan sosok yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab, dan bebas dari konflik kepentingan," poin ketiga dalam surat tuntutan Persis Solo.
Persis Solo juga ingin adanya perbaikan statuta PSSI yang selama ini dianggap kontroversial oleh suporter Tanah Air.
"Amandemen statuta yang isinya bertentangan dengan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik. Statuta PSSI harus menjadi pedoman yang memiliki prinsip menyelamatkan kepentingan publik/keselamatan rakyat (salus populi suprema lex esto)," poin kelima tuntutan Persis Solo.
Persis Solo juga ingin Asprov PSSI tak sekadar mengekor setiap pergerakan PSSI pusat. Asprov PSSI harus ikut berperan langsung dalam pengembangan sepak bola di wilayahnya.
"Menuntut Asosiasi Provinsi (ASPROV) untuk tidak sekadar menginduk pada keputusan pusat, tapi juga memiliki program kerja yang konkret dan terlibat aktif dalam pengembangan ekosistem sepak bola di wilayah yang dinaungi," poin keenam tuntutan klub Liga 1, Persis Solo.