Sederet Fakta Gilang Widya Pramana Selama Menjabat Presiden Arema FC
INDOSPORT.COM - Gilang Widya Pramana menorehkan cerita tersendiri selama menjabat sebagai Presiden Arema FC, sebelum mengajukan penguduran diri pada Sabtu (29/10/22) kemarin.
Selama keberadannya, ada sederet fakta penting yang dicapai pengusaha kelahiran Probolinggo, Jawa Timur tersebut, selama 1,5 tahun menjadi bagian didalam manajemen Arema FC.
Gilang sebelumnya diangkat sebagai presiden klub oleh Iwan Budianto, selaku pemegang saham mayoritas PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) selaku badan legal Arema FC.
Momen itu terekam jelas, setelah Arema FC mengadakan laga uji coba menjamu Rans Nusantara FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (06/06/21) silam.
Berikut sederet fakta penting yang bakal diingat oleh Aremania dan publik sepak bola Malang Raya selama Gilang Widya Pramana menjadi Presiden Arema FC.
1. Menjadi Sponsor
Keterlibatan Gilang Widya Pramana di Arema FC bermula ketika tim memulai persiapan jelang Liga 1 musim 2020. Gilang menjalin kerja sama sebagai sponsor klub, melalui brand produk perawatan wajah pria.
Ketika itu, kesepakatan dicapai Gilang bersama Arema FC yang diwakili Ruddy Widodo (General Manager) pada Sabtu (22/02/20). Brand yang diusungnya lantas menempel pada jersey Arema FC.
Kesepakatan sponsorhip kedua pihak tak hanya berbentuk pemberian dana segar untuk klub. Namun, Gilang juga menyanggupi dalam pengadaan bus khusus berdesain Singo Edan bagi Johan Ahmat Farizi dkk.
2. Debut Presiden Klub
Sementara pengangkatan Gilang Widya Pramana menjadi Presiden Arema FC, terjadi pada 2021 lalu. Jabatan itu diberikan oleh Iwan Budianto, selaku pemegang saham mayoritas PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI).
Posisi sebagai presiden klub memang tidak ada dalam struktur jajaran direksi Arema FC. Lantaran posisi itu adalah jabatan kehormatan, setelah Gilang melalui J99 Corps resmi menjadi investor Arema FC.
Uniknya, Gilang menjalani debut yang mengesankan sebagai presiden klub. Arema FC memenangi laga uji coba menghadapi Rans Nusantara FC dengan skor telak 6-2 di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (06/06/21) lalu.
1. Prestasi di Arema FC
3. Rekrutan Pertama
Gilang Widya Pramana lantas membuat gebrakan setelah satu pekan menjabat sebagai Presiden Arema FC. Dia mewujudkan transfer pertamanya untuk Diego Michiels sebagai pemain baru, Senin (14/06/21) lalu.
Ketika itu, Diego melengkapi komposisi tim yang sudah dibentuk oleh Eduardo Almeida. Pelatih asal Portugal itu datang ke Arema FC pada awal Mei 2021 dengan separuh skuat tim yang komplit tanpa pemain asing.
Gilang lantas mewujudkan daftar pemain asing yang diinginkan Almeida untuk Arema FC. Secara beruntun, empat pemain asing kemudian bergabung yakni Adilson Maringa (Brasil), Renshi Yamaguchi (Jepang), Sergio Silva dan Carlos Fortes (Portugal).
4. Nyaris Juara Liga 1
Debut Gilang Widya Pramana sebagai Presiden Arema FC di Kompetisi Liga 1 juga cukup berkesan. Materi pemain mengkilap plus pemain asing berkualitas, membuat Arema nyaris merebut juara.
Sayang, kekalahan beruntun pada mulai pekan ke-30 Liga 1, membuat Tim Singo Edan harus terlempar dari jalur persaingan juara. Padahal, Dendi Santoso dkk memegang rekor mentereng dengan tak terkalahkan selama 23 laga kompetisi.
Arema FC akhirnya harus menerima kenyataan setelah finis di peringkat 4 besar klasemen Liga 1 yang masing menerapkan sistem series akibat pandemi covid selama musim 2021/2022 lalu.
5. Juara Piala Presiden
Kiprah gemilang di Liga 1 kemudian berlanjut pada ajang pramusim kompetisi. Arema FC menatap Piala Presiden dengan penuh optimisme setelah mampu finis di jajaran 4 besar klasemen Liga 1.
Optimisme itu pun berbuah manis, setelah Arema FC sukses merebut trofi Juara Piala Presiden 2022. Gelar itu sekaligus prestasi pertama Gilang Widya Pramana sejak menjabat sebagai Presiden Arema FC.
Sementara bagi Tim Singo Edan, gelar itu menahbiskan mereka sebagai raja turnamen. Arema FC mencatat hattrick juara pada gelaran Piala Presiden, yakni pada edisi 2017 (dilatih Aji Santoso), 2019 (dibesut Milomir Seslija) dan 2022 (ditangani Eduardo Almeida).