Liga 1: Cari Figur di Manajemen, Arema FC Minta Publik Usulkan Sejumlah Nama
INDOSPORT.COM - Arema FC terus bergerak memperluas jaringan dalam upaya membenahi sektor manajemen menjelang lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Klub berlogo kepala singa sebelumnya sudah menegaskan untuk membentuk tim task force dalam membenahi aspek manajemen agar lebih profesional.
Tim Task force tersebut akan diisi kalangan profesional yang berasal dari pihak eksternal klub. Tugas mereka untuk meneliti lebih detail persoalan di tubuh Arema FC.
Tak hanya itu, Arema FC juga memperluas lingkup untuk mencari sejumlah figur yang dianggap tepat untuk mengisi posisi di manajemen.
Jajaran direksi yang menghuni PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) sebagai badan legal Arema FC, kemudian melibatkan publik untuk ikut berkontribusi.
"Silakan publik bisa mengusulkan nama-nama tokoh nasional (di dunia) sepak bola," ungkap Komisaris PT AABBI, Tatang Dwi Arifianto, Jumat (4/11/22).
Aspirasi publik maupun Aremania dinilai cukup penting untuk membuat Arema FC bisa lebih baik lagi dalam hal tata kelola klub.
Sehingga, direksi berharap nama-nama yang hendak dimunculkan bisa menjadi bagian manajemen Arema FC dalam jangka panjang atau paling tidak selama beberapa tahun ke depan.
"Semua ini bertujuan tidak hanya secara jangka pendek, namun bersifat jangka panjang agar Arema FC ke depan menjadi klub dengan tata kelola modern sesuai berbagai regulasi yang mengatur," cetus Tatang.
1. Beberapa Posisi Kosong
Pembenahan yang dilakukan jajaran direksi Arema FC di sektor manajemen memang tak lepas dari kosongnya beberapa posisi yang terbilang sentral.
Mundurnya Gilang Widya Pramana dari kursi presiden klub merupakan salah satu contohnya. Dia sebelumnya menyatakan mundur pada Sabtu (27/10/22).
"Kini, kami mengalami kevakuman posisi presiden klub, general manager, CEO (Chief Eksekutif Officer) atau posisi strategis lain yang menjadi kebutuhan operasional klub," tandas Tatang Dwi Arifianto.
Posisi General Manager (GM) sebelumnya dijabat Ruddy Widodo. Namun, sakit yang dialaminya sejak pertengahan 2021 membuatnya tidak bisa aktif sebagai GM.
Sedangkan posisi CEO juga dijabat Agoes Soerjanto, tapi belakangan kosong lagi setelah figur yang juga menjadi Komisaris PT AABBI itu mengundurkan diri.