3 Rekrutan Tergagal AC Milan Sepanjang Masa dari Klub Spanyol, Ada Eks Real Madrid
INDOSPORT.COM - Sepanjang sejarah, klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, sudah disinggahi banyak pemain kelas dunia.
Namun tentu saja, tidak semuanya meraih kesuksesan saat merantau ke kompetisi Negeri Pizza.
Perbedaan kultur sepak bola dan lingkungan bisa jadi faktor menentukan saat seorang pemain gagal beradaptasi di tempat barunya.
Di sisi lain, Liga Spanyol merupakan satu dari sekian kompetisi yang memiliki pemain-pemain kelas dunia.
Beberapa di antaranya hengkang ke Italia untuk melanjutkan karier, termasuk Cristiano Ronaldo yang angkat kaki dari Real Madrid ke Juventus.
Akan tetapi, ada pemain-pemain Liga Spanyol yang memang gagal bersinar setelah berada di Italia, termasuk di AC Milan. Tiga pemain ini contohnya.
Klaas-Jan Huntelaar
Dikenal sebagai pemain Ajax Amsterdam, Klaas-Jan Huntelaar ternyata mengalami masa-masa sulit ketika berseragam AC Milan.
Setelah angkat kaki dari raksasa Belanda tersebut, ia pun hengkang ke Real Madrid pada Januari 2009. Akan tetapi, pada bulan Agustus ia justru pindah ke AC Milan.
Sayangnya, kegagalan beradaptasi di Liga Spanyol ternyata dibawa pemain kelahiran Voor-Drempt, Belanda, itu ke Liga Italia.
Ditambah lagi, posisinya di skuad AC Milan terus-terusan tergusur karena pelatih saat itu, Leonardo Araujo, lebih memilih pemain lain ketimbang dirinya.
1. Selain Klaas-Jan Huntelaar
Leonardo sendiri lebih menyukai Alexandre Pato berpasangan dengan Marco Borriello, yang akhirnya membuat Klaas-Jan Huntelaar terlempar ke bangku cadangan.
Namun tidak bertahan lama, eks striker Real Madrid tersebut angkat kaki ke Inter Milan Schalke 04 pada tahun 2010.
Ricardo Oliveira
Sebelum merapat ke AC Milan, Ricardo Oliveira bermain untuk Real Betis dan sempat pergi sebagai pemain pinjaman ke Sao Paulo.
Perekrutannya pada waktu itu diproyeksikan sebagai pengganti Andriy Shevchenko yang angkat kaki ke Chelsea.
Tidak dapat dipungkiri, AC Milan memang cukup kelimpungan mencari pengganti striker mereka yang satu itu.
Pasalnya, legenda sepak bola Ukraina tersebut sudah menjadi top skor Rossoneri selama tiga musim - yang tentu saja sangat sulit disamai oleh suksesornya.
Pilihan pun jatuh ke tangan Ricardo Oliveira, yang ternyata tampil di bawah ekspektasi AC Milan yang butuh mesin gol anyar yang sama hebatnya seperti Andriy Shevchenko.
Ricardo Oliveira memang tampil cemerlang bersama Real Betis, bahkan membawa klub sepak bola Spanyol ini meraih tiket kualifikasi Liga Champions.
Hanya saja, badai cedera justru menerpanya kemudian. Alhasil, opsi merantau ke Sao Paolo pun diambilnya, dengan harapan bisa memperbaiki kariernya demi bermain di Piala Dunia.
Ia kemudian merapat ke AC Milan pada 2006 namun gagal menasbihkan diri sebagai penerus Andriy Shevchenko yang bisa diandalkan tim.
2. Ada Eks Barcelona Juga
Ricardo Oliveira memang mencetak gol di laga debutnya melawan Lazio. Akan tetapi, sepak terjangnya malah menukik setelah itu.
Buntutnya, ia dipinjamkan ke Real Zaragoza satu tahun setelah tiba di Milanello. Tidak lama kemudian, klub Spanyol itu pun mempermanenkannya.
Ronaldinho
Meski sempat mencicipi scudetto bersama AC Milan pada musim 2010-2011, hari-hari legenda asal Brasil ini di Liga Italia tidak cukup mentereng.
Padahal sebelum datang, ia meraih kesuksesan yang masif bersama Barcelona, dengan memenangkan gelar Liga Spanyol, Liga Champions, dan Piala Super Spanyol.
Skill-nya yang luar biasa sebagai pesepak bola bahkan nyaris tidak tersentuh kala itu. Ia bak permata berharga yang dimiliki Barcelona.
Ia memiliki kaki yang cepat, keterampilan, keberanian, serta kepercayaan diri tinggi - yang tentu saja tidak dimiliki sembarang pemain.
Hanya saja, saat datang pada tahun 2008, penurunan performa Ronaldinho sudah mulai terlihat. Hal ini pun turut diakui pelatih AC Milan saat itu, Carlo Ancelotti.
“Saya tidak kaget dengan penurunan Ronaldinho. Kondisi fisiknya selalu mengkhawatirkan, tapi tidak dengan talentanya,” ucap Don Carlo, seperti pernah diwartakan Bleacher Report.
Setelah masanya di AC Milan berakhir, Ronaldinho pindah ke Flamengo pada 2010 setelah sempat digadang-gadang akan merapat ke klub masa kecilnya, Gremio.
Kepindahan Ronaldinho dari AC Milan itu memang tidak terlalu mengejutkan, mengingat ia sudah terus-terusan mengalami penurunan penampilan saat awal musim 2010-2011.
Sumber: Bleacher Report