Termasuk Legenda Timnas, 5 Pesepak Bola Indonesia yang Kariernya 'Cuma Mampir' di Negeri Orang
INDOSPORT.COM – Berikut 5 pesepak bola Indonesia yang sempat merasakan bermain di luar negeri namun hanya sebentar. Siapa saja mereka?
Menjadi seorang atlet sepak bola di Indonesia sepertinya menjadi sebuah mimpi bagi sebagian besar anak muda.
Hal itu dikarenakan olahraga sepak bola menjadi olahraga yang mayoritas digemari oleh masyarakat di Indonesia.
Terlebih lagi dengan berbagai tolak ukur yang diberikan oleh para atlet sepak bola Indonesia saat ini yang sudah mampu melintasi negara lain.
Sebut saja Asnawi Mangkualam, Saddil Ramdani, Egy Maulana Vikri, hingga Elkan Baggot yang mampu membuktikan diri mereka di kancah Internasional bersama klubnya.
Terlebih lagi dengan adanya Elkan Baggot dan klubnya yang pada tengah pekan lalu berhasil mengalahkan salah satu klub kasta teratas Liga Inggris, Brentford.
Prestasi tersebut tak ayal di kemudian hari menjadi contoh bagi anak-anak muda Indonesia saat ini yang menggantungkan cita-citanya sebagai seorang atlet sepak bola profesional.
Namun, tak selamanya juga atlet sepak bola di Indonesia mampu menjajaki karir setinggi apa yang keempat pemain tersebut raih.
Ada juga diantaranya para atlet sepak bola yang merasakan bermain di luar negeri seperti Elkan Baggot atau Saddil Ramdani yang hanya sebentar dan bahkan gagal.
Siapakah para atlet sepak bola Indonesia yang dianggap ‘cuma mampir’ kala berkarir di negeri orang? Berikut ulasannya.
1. Deretan Pemain Indonesia yang 'Cuma Mampir' Berkarir di Luar Negeri
5. Ilham Jaya Kesuma
Bagi penggemar Persita Tangerang, nama Ilham Jaya Kesuma menjadi sosok yang begitu akrab di telinga mereka.
Siapa sangkan, pemain yang menjadi salah satu striker legendaris Indonesia ini pernah menjajal bermain di luar negeri.
Hal itu terjadi pada 2006 silam saat dirinya bergabung dengan klub Malaysia, MPPJ Selangor. Sayangnya, karir Ilham seperti hanya mampir.
Selama berada di Malaysia, Ilham Jaya Kesuma hanya bermain sebanyak satu kali karena cedera lutut yang ia alami.
4. Budi Sudarsono
Budi Sudarsono merupakan salah pemain legendaris di lini tengah Timnas Indonesia. Pada masa mudanya, dirinya tercatat pernah membela sejumlah klub Tanah Air.
Sebut saja Persik Kediri, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Persib Bandung. Klub-klub tersebut merupakan klub-klub yang pernah disambangi pemain kelahiran Kediri, 19 September 1979 tersebut.
Sukses di tanah sendiri, Budi Sudarsono kemudian memutuskan merantau ke luar negeri, yakni ke Malaysia. Di Negeri Jiran, Budi Sudarsono kemudian membela PDRM FA pada tahun 2007.
Tak seperti di tanah air yang mana karirnya begitu cemerlang, di Malaysia, Budi Sudarsono hanya mampu bertahan selama satu musim.
3. Dedi Kusnandar
Akibat dari kompetisi sepak bola Indonesia yang mati suri saat itu, Dedy Kusnandar memilih untuk mengikuti jejak para pendahulunya.
Sebelum mengikuti jejak pendahulunya, Dedi Kusnandar tercatat sebagai salah satu penggawa klub asal Bandung, Persib.
2. Iswadi Idris Jadi Pionir
Karena mati surit, pada 2016 Dedi Kusnandar memutuskan untuk merantau ke Malaysia. Akan tetapi, di tahun yang sama pula dirinya juga akhirnya memutuskan untuk kembali ke Persib Bandung lagi.
2. Boaz Solossa
Siapa yang tak kenal dengan nama Boaz Solossa? Pemain kelahiran Sorong, Papud, 16 Maret 1986 ini begitu menginspirasi bagi anak muda Indonesia yang gemar sepak bola.
Tak jarang anak muda yang ingin menjadi atlet sepak bola terinspirasi dari kisah-kisahnya saat berada di lapangan hijau.
Begitu melambung di Tanah Air, siapa sangka Boaz Solossa sempat memutuskan untuk bermain ke luar negeri, yakni ke Timor Leste.
Pada 2016 dirinya memutuskan untuk bergabung dengan Carsae FC. Namun sayang, karirnya di Timore Leste hanya bertahan beberapa bulan saja.
1. Iswadi Idris
Berada di era yang cukup jauh dibanding nama-nama sebelumnya, Iswadi Idris menjadi salah satu sosok yang memberi pengaruh bagi persepakbolaan Tanah Air.
Dirinya merupakan pemain pertama asal Indonesia yang merumput di luar negeri, yakni ke Negeri Kanguru, Australia pada 1974.
Kala itu, Iswadi Idrid memilih bergabung bersama klub Western Suburbs Club (WSC) yang saat itu dilatih oleh Mike Laing.
Sayangnya, Iswadi Idris kemudian gagal beradptasi di sana hingga akhirnya memutuskan hengkang pada tahun 1975.