Akrab dengan Presiden FIFA, 3 Alasan Erick Thohir Layak jadi Ketum PSSI Gantikan Iwan Bule
INDOSPORT.COM - Terlihat akrab dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, berikut tiga alasan mengapa Erick Thohir layak menjadi Ketua Umum PSSI, menggantikan Iwan Bule.
Sebagaimana diketahui, saat ini tengah terjadi krisis kepercayaan pada PSSI, saat terjadi Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Dalam tragedi tersebut, ratusan korban jiwa jatuh, tetapi belum ada pejabat PSSI yang mundur sebagai bentuk tanggung jawab.
Alhasil, publik pun terus menyuarakan agar Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule untuk mundur, bersama dengan Komite Eksekutif (Exco) yang menjabat.
Sudah ada wacana untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk membahas persiapan pemilihan Ketum PSSI berikutnya.
Dari beberapa nama yang digaungkan netizen untuk melanjutkan jabatan sebagai Ketua Umum PSSI, muncul nama Menteri BUMN, Erick Thohir di urutan teratas.
Demikian pula menurut survei yang digagas Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, Erick Thohir jadi kandidat paling didukung netizen untuk menjabat jadi Ketum PSSI.
Masyarakat yang menginginkan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI mencapai 24,1 persen. Selain Erick, ada juga nama Najwa Shihab. Angkanya mencapai 10,3 persen.
Di posisi ketiga ada Kaesang Pangarep dengan 5,7 persen, dan Mochamad Iriawan juga tetap didukung untuk menjadi Ketum PSSI, oleh 5,4 persen responden survei.
Rupanya, ada alasan khusus mengapa Erick Thohir menjadi kandidat favorit untuk maju ke bursa calon Ketua Umum PSSI. Berikut ulasan lengkap INDOSPORT untuk Anda.
1. 1. Pengalaman Mumpuni di Sepak Bola
Jauh sebelum menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir berkecimpung di dunia sepak bola, sebagai Presiden Inter Milan, salah satu klub besar di Serie A Italia.
Prestasi terbaik Inter bersama Erick Thohir, finis di peringkat empat klasemen akhir Serie A musim 2015/2016 dan 2017/2018.
Sebelum membeli saham mayoritas Inter Milan, Erick Thohir juga mengakuisisi klub DC United, tim yang berkompetisi di Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat.
Kini, Erick Thohir bersama Anindya Bakrie juga memiliki 51% saham Oxford United, klub Liga Satu di Inggris, dua level di bawah Liga Primer, aktif sejak 19 September 2022.
Ini adalah kiprah Erick Thohir di sepak bola internasional, belum bicara tentang rekam jejaknya di beberapa klub sepak bola lokal.
2. Relasi Kuat dengan Pejabat Dunia
Sudah disinggung sebelumnya bahwa Erick Thohir menjalin keakraban dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Ia menyambut Gianni saat Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.
Erick Thohir juga sosok yang membujuk Gianni Infantino secara langsung, agar FIFA tidak menjatuhkan sanksi pada Indonesia, saat Tragedi Kanjuruhan baru saja terjadi.
Selain Presiden FIFA, Erick juga ikut andil dalam perjuangan agar Indonesia lepas dari sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Teranyar, Erick Thohir turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/22).
Relasi yang kuat dengan para pejabat dunia, membuat masyarakat percaya Erick Thohir mampu membawa Timnas Indonesia naik kelas, bisa beruji coba dengan tim kuat.
2. 3. Punya Track Record Kepemimpinan
Beberapa periode terakhir, kursi Ketua Umum PSSI diduduki oleh mantan jenderal, yang dipercaya memiliki jiwa kepemimpinan.
Namun jangan salah, Erick Thohir juga punya track record kepemimpinan yang luar biasa, salah satunya sebagai tim sukses Joko Widodo hingga menjadi Presiden Indonesia.
Saat ini, Erick Thohir juga menjabat sebagai Menteri BUMN. Sebelumnya, Erick dikenal sebagai pengusaha dan pendiri Mahaka Group, induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment.
Erick yang gemar olahraga bola basket, pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) periode 2006-2010, dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) periode 2006–sekarang.