5 Klub Promosi yang Berpotensi Besar Kembali Degradasi di Akhir Musim 2022/2023
INDOSPORT.COM - Selalu menarik jika membicarakan liga-liga top Eropa. Apalagi jika melihat kiprah klub-klub promosi, yang terancam kembali degradasi, siapa saja mereka?
Persaingan liga-liga top Eropa, tepatnya 5 kompetisi elite Eropa, seperti Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia, Liga Jerman dan Liga Prancis, memang sangat ketat.
Karena kelima kompetisi Eropa itu bisa dibilang yang terbaik, tentu saja kualitas setiap tim peserta harus dibuktikan setiap pekannya.
Yang membuat tidak sembarangan klub mampu tampil konsisten apalagi meraih prestasi. Boro-boro prestasi, jika salah langkah sedikit pun, mereka bisa degradasi ke kasta bawah.
Tim-tim promosi juga harus hati-hati menjalani musim karena hanya sedikit yang mampu bertahan alias kembali terdegradasi ke kasta kedua.
Melihat beberapa klub promosi sejauh musim 2022/2023 bergulir, tampaknya mitos mereka akan kembali terdegradasi akan kembali menjadi kenyataan.
Siapa sajakah tim-tim promosi tersebut? Berikut 5 klub promosi yang berpotensi besar kembali degradasi di akhir musim 2022/2023 nanti.
1. Nottingham Forest
Nottingham Forest menjadi salah satu klub promosi di Liga Inggris musim ini. Seperti mitos yang tadi disebutkan, mereka terlihat tidak mampu bersaing di papan atas.
Menjadi salah satu tim paling aktif di bursa transfer musim panas 2022 kemarin, ternyata tidak membuat Nottingham Forest mampu beradaptasi dengan kualitas Liga Inggris.
Hingga pekan ke-15, Forest masih belum beranjak dari posisi ke-18 dengan hanya mengantongi 13 poin. Tren positif harus segera ditemukan jika Nottingham Forest mau bertahan musim ini.
1. Cremonese, Klub Promosi Paling Memalukan
2. Cremonese
Bergeser ke Liga Italia, Cremonese menjadi salah satu dari tiga tim promosi. Kiprah tim ini lebih parah dibandingkan Nottingham Forest di Liga Inggris.
Setelah 15 giornata berlalu, Cremonese harus menerima kenyataan pahit dengan belum pernah sekalipun menang di Liga Italia musim ini.
Dari 15 pertandingan yang sudah dilakoni, tim berjuluk Le Tigri ini baru mengantongi tujuh poin dengan tujuh kali imbang dan sisanya berakhir kekalahan.
Alhasil mereka kini berada di urutan ke-18 klasemen sementara Liga Italia, alias masuk tiga peringkat terbawah di Liga Italia sejauh ini.
Dua klub promosi selain Cremonese, yakni AC Monza dan Lecce sebenarnya juga tidak bagus-bagus amat sejauh musim ini. Namun keduanya masih ada di atas zona degradasi.
3. Schalke 04
Kita beralih ke Liga Jerman, dengan Schalke 04 yang pernah jadi klub papan atas di Bundesliga, kini menjadi salah satu klub promosi.
Namun entah kenapa, keterpurukan hingga beujung degradasi ke kasta kedua dialami oleh Schalke pada musim 2020/2021 lalu.
Schalke pun langsung bangkit dan kembali ke Liga Jerman musim 2022/2023 dengan status jawara kasta kedua Jerman musim 2021/2022.
Tapi sayang, Schalke tidak mampu berbicara banyak, dengan berada di urutan terakhir klasemen dengan hanya mengantongi 9 poin.
Sembilan poin itu didapat Schalke dari hanya dua kali menang, tiga kali imbang dan kalah sebanyak 10 kali sejauh musim ini. Jika tidak ingin kembali ke kasta kedua, Schalke harus melakukan perubahan usai Piala Dunia 2022 digelar.
2. Duo Klub Promosi Liga Prancis
4. AJ Auxerre
Kita ke Liga Prancis, ada AJ Auxerre yang berhasil promosi ke kasta tertinggi untuk musim 2022/2023 lewat jalur play-off.
Namun jerih payah untuk promosi ke Liga Prancis, ternyata hanya untuk terpuruk dengan berada di peringkat ke-17 klasemen kasta tertinggi.
Dari 15 pekan yang sudah dilakoni, Auxerre baru mengumpulkan 13 poin. Situasi ini harus diperbaiki, karena mulai musim 2023/2024 depan, Liga Prancis akan mengurangi peserta dari 20 tim menjadi 18 tim, alias akhir musim ini akan terdapat 4 tim yang harus degradasi.
5. AC Ajaccio
Yang terakhir masih dari Liga Prancis, yakni AJ Ajaccio yang terancam harus kembali degradasi ke Ligue 2 musim depan.
Sejauh musim 2022/2023 bergulir, tampaknya Ajaccio belum mampu mengimbangi kualitas tim-tim Liga Prancis lainnya.
Ada di bawah Auxerre, skuat besutan Olivier Pataloni ini bertengger di peringkat ke-18 dengan hanya mengantongi 12 poin. Apakah Ajaccio mampu memperbaiki performanya dan bertahan dari ancaman degradasi?