Kisah Antony, dari Bermain Sepak Bola di Gang Sempit Hingga Masuk Skuad Brasil di Piala Dunia 2022
INDOSPORT.COM – Pemain Manchester United, Antony ternyata memiliki cerita menyentuh dalam menggapai mimpinya hingga masuk skuad Brasil di Piala Dunia 2022.
Siapa yang tak mengenal dengan nama Antony Matheus dos Santos atau yang biasa dipanggil Antony? Sejak bergabung Manchester United, namanya begitu melambung di telinga pecinta sepak bola dunia.
Terbaru, Antony bahkan telah berhasil menembus skuad Timnas Brasil yang akan berlaga di Piala Dunia 2022 Qatar nanti.
Namun, siapa sangka dibalik keberhasilannya saat ini, Antony begitu banyak mengorbankan keceriaan masa kecilnya? Antony adalah pemain yang besar di lingkungan padat penduduk di daerah Sao Paulo, Brasil yang bernama Favela.
Daerah tersebut merupakan daerah dengan kriminalitas yang tinggi dan dipenuhi para pengedar narkoba hingga komplotan geng beringas.
Hidup di Favela, mendengar suara-suara tembakan, kerusuhan antar geng, hingga beragam tindakan kriminal lain menjadi santapan sehari-sehari bagi Antony.
Melansir dari The Players Tribune, Antony kecil bahkan sempat melangkahi mayat seorang pria di salah satu gang dekat rumahnya di Favela.
Peristiwa yang ia alami ketika itu lalu membuat Antony memiliki cita-cita untuk membawa keluarganya pergi dari lingkungan keras yang ada di Favela.
“Jika kamu berbicara kepada media, mereka selalu bertanya terkait mimpimu, gelar Liga Champions? Piala Dunia? Ballon d’Or? Itu semua bukan mimpiku, tapi hanya tujuanku,” ucap Antony.
“(Namun) Satu-satunya mimpiku adalah membawa pergi keluargaku dari Favela. Tidak ada rencana lain. Saya akan berusaha mati-matian untuk itu,” lanjut pemain Manchester United itu.
1. Sepak Bola Jadi Pengharapan Antony
Hidup di lingkungan yang padat penduduk dengan kriminalitas yang tinggi, satu-satunya hiburan yang Antony dapatkan adalah dengan bermain sepak bola.
Setiap hari saat waktu menuju sore, Antony selalu pergi ke jalanan kota yang sempit untuk bermain sepak bola bersama anak-anak di sana. Baginya, kegiatan ini mampu meredakan ketakutannya terhadap lingkungan di Favela.
Mimpi Antony sederhana, dirinya hanya ingin menjadi pemain sepak bola top dunia seperti jutaan anak-anak Brasil lainnya.
Demi mencapai mimpinya itu, pada usia 20 tahun, Antony memutuskan untuk bergabung dengan salah satu akademi sepak bola milik Sao Paulo.
Akademi Sao Paulo memang terkenal sebagai salah satu akademi terbaik yang ada di Brasil. Bersama Sao Paulo, kemampuan bermain bola pria 22 tahun itu semakin matang.
Pada 2019, Antony menjumpai harapannya yang pertama. Dirinya berhasil mendapatkan kontrak profesional bersama tim senior Sao Paulo.
Selama satu musim, Antony muda membukukan 37 pertandingan dan telah mencetak empat gol dan enam assist selama berseragam Sao Paulo.
Bakat Antony tersebut kemudian terendus oleh klub raksasa Liga Belanda, Ajax Amsterdam. Pada Juli 2020, Antony akhirnya resmi melangkahkan kakinya ke Eropa.
Bersama Ajax, kehidupan Antony mulai membaik. Antony akhirnya bisa membantu sisi finansial keluarganya untuk kemudian berhasil mewujudkan mimpi besarnya dengan membawa keluarganya keluar dari Favela.
Semenjak saat itu, Antony dan sepak bola semakin tidak dapat dipisahkan. Karir Antony pun semakin melejit kala berada benua biru.
2. Bergabung Manchester United hingga Masuk Skuad Timnas Brasil
Dua musim bersama Ajax Amsterdam, Antony telah mencatatkan 24 gol dan 22 assist dari 82 penampilannya di semua kompetisi.
Torehan tersebut seakan membuat Manchester United meliriknya. Terlebih lagi, posisi manajer Setan Merah saat itu diisi oleh mantan pelatihnya di Ajax Amsterdam, Erik ten Hag.
Mimpi Antony pun semakin mengembang. Pada Agustus 2022 yang lalu, Antony secara resmi bergabung dengan jawara 20 kali Liga Inggris tersebut.
Berseragam Setan Merah, Antony semakin percaya diri dalam menggapai mimpi besarnya menjadi pesepak bola top dunia.
Total hingga pertengahan musim ini, Antony telah membukukan 11 penampilan bersama Manchester United dan menorehkan tiga gol.
Tak cukup sampai disitu, kedatangan Antony ke Old Trafford sendiri juga telah menjadi secercah harapan bagi Man United dalam mengembalikan performa mereka musim ini.
Benar saja, kemahirannya mengolah bola beberapa kali memberi keuntungan bagi serangan-serangan yang dilancarkan Manchester United.
Alhasil, Setan Merah bersama dengan kontribusinya kini berhasil menduduki peringkat 6 besar klasemen Liga Inggris.
Kepiawaiannya membantu lini serang Man United itu kemudian membuat pelatih Brasil, Leonardo Bacchi alias Tite memutuskan memanggilnya ke tim nasional untuk Piala Dunia 2022.
Antony saat ini telah menuai dari hasil kerja kerasnya. Perjuangannya adalah contoh pantang menyerah yang bisa dijadikan motivasi bagai anak muda lain dalam meraih mimpinya di sepak bola.